10.Gift

23 5 0
                                    

"Jadi bagaimana?" Pertanyaan dari ibu mertuaku membuatku bingung pasalnya aku dan taehyung pun tidak pernah membicarakan ini sebelumnya.

Aku melirik taehyung dengan airmuka seolah meminta solusi yang tepat harus kah ku iyakan atau tidak.

"Bukannya kami tidak mau bu tapi ibu taukan jieun masih ada kuliahnya yang ia tidak bisa dia ditinggalkan begitu juga denganku" akhirnya taehyung angkat bicara.

Akupun ikut mengangguk merasa tidak enak tapi memang benar tugas kampusku sedang tidak bisa ditinggalkan.

"Yasudah kalau memang tidak bisa ke luar negeri setidaknya keluar kota seoul bagaimana? Hanya dua sampai tiga hari masa tidak bisa, memangnya kalian mengambil cuti berapa hari sih?" Aku jadi terkekeh sendiri kenapa ibu taehyung yang menjadi sangat bersemangat untuk aku berbulan madu.

"Kita hanya mengambil cuti sebentar, lagi pula kenapa ibu tidak bilang-bilang sih kalau ingin memberikan sebuah hadiah tiket bulan madu ke luar negeri"

"Kalau bilang-bilang itu namanya bukan hadiah taehyung!"

Karena perdebatan antara anak dan ibu ini tidak akan ada habisnya lebih baik aku menengahi tidak lucu kan jika terjadi pertumpahan darah disini.

"Bu sebelumnya aku minta maaf karena telah mengecewakan mu dan aku sangat amat berterima kasih atas apa yang telah ibu berikan padaku, tapi karena ibu telah menyiapkan nya untuk ku juga telah menyita waktu ibu hanya untuk ini, jadi akan ku ambil tawaran ibu tapi hanya di luar kota seoul bagaimana? Tidak apa-apa kan?" Aku tau rasanya berekspetasi lebih namun realita yang terjadi tidak sesuai dengan harapan rasanya memang mengecewakan jadi aku tidak ingin mengecewakannya apalagi beliau sudah susah susah menyiapkan ini hanya untuk ku dan taehyung.

Raut kegembiraan telah muncul dari wajah cantik ibu kim dia tersenyum hangat dengan mata yang berbinar "ah sunggu?".

Aku mengangguk dan tersenyum "iya bu sungguh, dua sampai tiga hari apa tidak masalah untuk ibu?".

"Yak kau ini bagaimana, kau mau saja aku sudah sangat gembira tadinya ku pikir kalian tidak akan mengambil hadiah bulan madu dariku" ucap beliau antusias.

Sepertinya taehyung sudah pasrah dengan keadaan ini terlihat bagaimana dia memainkan ponselnya dan bersandar disofa tanpa bicara lagi.

"Yasudah putuskan dulu kemana kalian akan pergi jika sudah diberitahu aku, aku ingin ke belakang dulu" tambah ibu kim.

Setelah kepergian ibu kim ke dapur akupun ikut bersandar di sofa layaknya taehyung, ah aku jadi agak sedikit canggung dengan taehyung perihal kejadian tadi di mobil lagian bagaimana bisa dia menciumku seperti itu.

"Taehyung-ahh apa kau tidak keberatan" tak menggubris ucapan ku taehyung terlihat sangat fokus dengan ponselnya, dasar manusia jika sudah memegang ponsel pasti lupa yang disebelahnya.

Bergeser sedikit berharap taehyung jadi tersadar bahwa barusan aku memanggilanya. Namun sepertinya dia tidak peka juga.

"Kim!" Panggilku sarkas.

"Kenapa ji?" Mematikan ponselnya dan menyimpannya di saku taehyung mulai meladeniku.

"Serius sekali sampai tidak mendengarkan ku, memangnya tadi siapa?" tanyaku menyelidik.

"Ah maaf tadi temanku"

"Apa kau tidak keberatan jika kita harus berbulan madu?" Kulihat dia tersenyum sangat lembut dengan matanya yang teduh menatap ku.

"Jika kau suka tidak ada alasan untuk aku merasa keberatan, mari kita pergi bersama" tanganku mulai terasa penuh dengan genggamnya, bagaimana bisa aku tidak jatuh hati dengan manusia satu ini.

"Bagaimana kalau kita ke jeju?" Tambahnya.

"Jeju ya? Kurasa itu ide yang bagus, kalau begitu aku akan memberi tahu yoongi kalo aku akan pergi ke jeju" jawabku

Taehyung mengangguk" hemm lakukanlah, bilang juga kita akan pergi besok selama dua hari"

Taehyung sedikit tersentak karena dengan gerakan cepat aku langsung memeluk taehyung terlihat agresif memang tapi aku rasa tidak ada salahnya hanya memeluk, diakan suamiku.

"Terimakasih kim" kalimat terakhir yang aku ucapan disela sela pelukan ini.






Lama tidak update huhu, aku tiap hari ambyar terus sama taehyung happy anniversary 7th with bangtan untuk army semuanya 💜

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang