02.My story

106 12 0
                                    


Aku menatapnya dengan rasa marah, sedih, kaget, dan pasrah semuanya sekaligus tercampur menjadi satu. Ini terlalu tiba-tiba aku masih tidak mengerti apa maksudnya laki-laki di depanku ini bisa berbicara seperti itu

Jujur ini benar-benar membuatku bingung dan juga muak, dia terlalu banyak berubah setelah kepergiannya selama tiga bulan ke amerika. Dulu dia sangat amat penyayang dan juga pengertian kepada ku bahkan dulu dia yang mati-matian menentangku untuk menikah muda jangankan perihal menikah pacaran saja tidak boleh dan aku masih ingat betul bagaimana kalimat itu terucap.

"Jieun-ahh, pendidikan itu nomor satu jangan sampai kau menyesal dikemudian hari hanya gara gara seorang pria dan melupakan cita-citamu, kau dan impian mu itu bagaikan kertas putih, kosong dan bersih gambarlah sesuai keinginanmu dan jangan sesekali menumpahkan warna yang tidak perlu, jika kau membuat kesalahan sedikit saja itu akan berdampak tidak baik dengan karyamu, jadi tolong dengarkan perkataanku baik-baik jangan dulu berpacaran apalagi sampe menikah muda dan aku selalu mengawasimu" setidaknya begitulah celotehan yang keluar dari mulutnya

Dan sekarang apa?

Dia memaksaku untuk menikah dengan laki-laki pilihannya.

"Yonggi-ya, kumohon" lirihku

"Aku tidak pernah meminta apa-apa darimu selama ini jieun, tinggal lakukan saja apa susahnya?!" ucapan yoongi penuh dengan penekanan pun nadanya mulai meninggi, dia terus menatapku dengan tatapan nyalangnya.

Aku takut, memang benar selama ini dia yang menghidupiku dari aku berumur dua belas tahun sampai umurku hampir menginjak duapuluh tiga tahun.

Kakakku bae yoongi dia adalah ayah sekaligus ibu untukku selama sepuluh tahun ini, bahkan dia tidak pernah mengeluh kepadaku sedikitpun perihal kehidupan maupun pekerjaannya,

Dulu sebelum umurku menginjak sepuluh tahun hidupku benar-benar damai, semuanya berjalan dengan normal halayak keluarga pada umumnya sampai ketika dimana ayah dan ibuku mulai berubah menjadi sosok yang seratus delapanpuluh drajat berbeda, itu adalah awal titik dimana hidupku mulai menghitam, dunia ku hancur.

Sikap ibu yang dulunya sangat lembut mulai kasar kepadaku dan yoongi, tidak sekali dua kali ibu menampar yoongi hanya karna yoongi lelet saat di panggil, itu benar benar sudah keterlaluan.

Ibu dan ayah juga hampir setiap hari selalu bertengkar ada saja yang mereka debatkan tidak peduli bahwa teriakan dan umpatan kasar mereka akan mencemari pendengaran kedua anaknya, yang mereka prioritaskan hanya ego, ego, dan ego.

Dan setiap minggunya semakin parah, bahkan ayah tidak segan segan memukul dan menampar ibu dari mulai di belakang kami sampai berani menganiyaya ibu didepan aku dan yoongi. Yoongi marah? Tentu saja, dia bahkan hampir memukul ayah kalau saja ayah tidak menahan tangan yoongi, kekuatan mereka tidak sebanding meskipun saat itu yoongi berumur sembilan belas tahun dan aku hanya sebagai penonton karna aku juga takut sangat takut dengan kejadian ini.

Dan setelah kejadian baku hatam antara keluarga itu aku kabur ke rumah bibi song dia adalah sodaraku, jadi adik laki-laki dari ibuku mempunyi istri bernaha song hana dan aku akrab dengannya karna dia sangat penyayang aku sering memanggilnya dengan sebutan bibi song, aku bercerita semua kejadian selama ini kepada bibi.

Sampai akhirnya aku tau penyebab hancurnya keluargaku adalah perselingkuhan dan narkoba, ayahku berselingkuh dengan sekertaris pribadinya dan ibuku mengetahui perihal itu namun enggan untuk menanyakannya malah berlari ke hal gila yaitu mengonsumsi narkoba katanya untuk menenangkan diri sendiri karna depresinya, tidak hanya itu ibuku juga membujuk ayah untuk melakukan hal gila sama seperti dirinya, sampai dimana mereka menjadi status pecandu.

Sampai kesakitan ibu berada di ujung batas, ibuku bunuh diri ayahku juga hancur perusahaan mulai bangkrut dan ayah masuk penjaraan karna mengonsumsi barang haram kemudian mulai sakit sakitan dan meninggal.

Rumahku disita bank aku dan yoongi tinggal dengan bibi song selama satu tahun lebih, sampai akhirnya kami memutuskan untuk pindah dan mulai hidup mandiri meskipun rumah yang kami sewa sangat kecil, dari situlah yoongi merintis karirnya dari nol.

Yoongi itu cerdas sangat tlaten meskipun dia memiliki sifat aga loyo, maksudku dia suka sekali dengan yang namanya tidur tapi semua itu tidak mengurangi bakatnya.

"Jadi bagai mana?" Tegas yoongi

Aku terperanjat kaget karna tadi aku sedang melamun, kemudian aku hanya bisa mengangguk pasrah dengan kemauan yoongi.

Terkadang aku bingung dengan semua hal yang terjadi pada hidupku semua terlalu sulit untuk di tebak dan takdir apa yang harus aku hadapi lagi untuk suatu hari nanti, takdir baik? Atau takdir buruk?, Sepertinya yang harus aku persiapkan hanya tameng diri yaitu sabar dan ikhlas.

this is my first story, semoga suka ♡

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang