Suara alarm yang nyaring cukup menggangu gendang telinga, mengusik tidurku.
Membuka mata adalah kegiatan pertama yang harus ku jalani melihat ke arah jendela dan kemudian ku alihkan untuk menatap alarm yang ada diatas nakas tepat disebelah diriku ternyata jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi lewat beberapa menit tanpa perlu lama lama langsung kumatikan alarm tersebut.
Setelah nya atensi ku teralihkan sepenuhnya kepada taehyung, kulihat dia tertidur cukup nyenyak walaupun semalam sempat mengeluh sakit kepala mungkin efek obat juga jadi dia bisa tidur pulas.
Kuletakan telapak tanganku pada dahinya lalu turun ke leher, mengecek suhu tubuh taehyung ternyata sudah tidak sepanas semalam malah bisa dikatakan suhu tubuhnya normal.
Setelah itu aku bergegas pergi kedapur untuk membuat sarapan.
🍁
Setelah melaksanakan kegiatan sarapan dengan taehyung kami masih berada di meja makan.
Sorot mata taehyung sudah tidak sayu lagi dan katanya dia sudah merasa baikan sepenuhnya.
Kuputuskan untuk berdiri melenggang pergi ke arah dapur, mengambil sesuatu di laci atas lalu kembali lagi ke meja makan.
Taehyung melirikku sekilas melihat pada benda yang kubawa lalu berujar "aku sudah sembuh ji" tuturnya.
"Ini hanya vitamin agar daya tahan tubuh sedikit lebih kuat".
Ekspresi mukanya seperti tidak terima "aaaah aku tidak mau itu pahit, tidak tidak!".
Hey apa katanya dia menolak vitamin dengan perasa jeruk ini?
"Hey coba kau lihat baik baik ini hanya vitamin dengan rasa jeruk madu rasanya pun manis" ucapku dengan menunjukan kemasan tersebut padanya.
"Ya sama saja ji semanis manisnya obat itu tetap obat tidak seenak manisnya permen" ucapnya.
Ya tuhan perasaan semalam dia tidak serewel ini.
"Semalam kau mau mau saja meminum obat yang bahkan rasanya jauh lebih tidak enak dari ini?"
"Ya Itu karena kepalaku seperti ingin meledak jadi mau tidak mau aku harus meminumnya"
Dia ini sebenarnya umur berapa sih kenapa kekanan sekali hanya perihal obat saja? aku jadi gemas sendiri ingin rasanya mencakar taehyung kalo bisa tapi sayang aku tidak berani.
Entah terlihat menakutkan atau tidak aku mulai melototinya tapi taehyung terlihat biasa saja.
Oke sepertinya mukaku tidak ada unsur garang sama sekali.
"Taehyung ayolah hanya satu suap ya?" aku mulai memohon.
taehyung berdecak tapi pada akhirnya dia mau menuruti ku juga "ck. Yaudah"
"Begitu dong kan pintar"
🍁
Tidak ada kegiatan pasti untuk hari ini karena rencana yang gagal akhirnya kami hanya berakhir dirumah saja tanpa agenda. Sebenarnya biasa saja seperti hari hari sebelumnya.
Aku tidak merasa kecewa atau sedih aku malah bersyukur atas kejadian ini karena banyak sekali hal yang tidak terduga dari mulai taehyung yang manja dan kenakan juga, menjadi semakin tau tentang sifat karakter asli dari seorang kim taehyung yang awalnya terlihat sangat galak dan ternyata dia punya sifat bayi juga.
Taehyung baru saja memasuki kamar mandi yang sudah ku siapkan air hangat untuknya, sekarang posisi ku sedang berbaring dikasur sembari menunggu taehyung keluar sambil memainkan ponsel agar tidak jenuh.
Ingin rasanya memberi tahu yoongi kalo aku tidak jadi pergi tapi sepertinya nanti saja.
Taehyung juga bilang biar dia yang memberi tahu ibu soal ketidak berangkat nya ke jeju aku hanya mengiyakan usulnya.
Namun tiba-tiba suara ponsel taehyung berbunyi.
'Ting'
Tadinya ingin ku abaikan namun untuk yang kedua kalinya ponsel dia terus berbunyi, menimbulkan rasa penasaran yang membuat ku segera melihat isi layar ponselnya.
Entah apa maksudnya tapi pesan tersebut menampilkan sebuah pesan dengan tulisan.
Kim!
Aku merindukan mu, jadikan kau ke apartement lagi?
Notes:
Konflik mulai muncul ke permukaan :'
Happy reading jangan lupa vote dan komen ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction"kau tau apa yang lebih mengerikan dari kecoa terbang? aku rasa takdir semesta" Takdir seolah-olah selalu bermain dengan jieun, selalu mengejutkan jiwanya terlebih setelah dipertemukan dengan seseorang yang bernama kim taehyung.