64. Promise

3.6K 367 14
                                    

Jangan lupa votenyaaa ya🙂


Flashback

"Gue mau nemuin New, bantuin gue" ucap Tay, tadi ia menghubungi Krist dan Gun untuk menemuinya di kafe Toptap.

"Kita ngga bisa bantu apa-apa bang, salah kalo lo minta bantuan ke kita" ucap Gun.

"Mending lo ngomong sama bang Off, bang" tambah Krist

"Dia marah ke gue" ucap Tay bingung.

"Gue juga sedikit marah sama lo si bang" ucap Krist

"Gue akuin kalo gue yang salah emang, gue ngejauhin New tanpa dengerin penjelasannya, gue juga bikin dia sakit. Makanya, kalian bantu gue buat baikan sama New" ucap Tay sedikit memohon.

"Mending lo to the point deh bang, nggausah basa-basi lagi takutnya New gimana-gimana" ucap Toptap

"Dengan ngomong langsung ke dia? Gue takut dia ngga mau nemuin gue" ucap Tay

"Seminggu ini dia nahan buat ngga nyari tau tentang lo, dia pasti kangen sama lo kok bang" ucap Krist

"Gue ngga yakin deh"

"Dicoba dulu deh bang, bisa kok" ucap Gun

"Iya, pasti bisa kok bang. Bang Off aja bisa deketin Gun lagi, masa lo ngga bisa" ucap Krist

"Bangsat lo" ucap Gun ke Krist












'BRAK'

'Tok Tok Tok'

"New, please. Buka dulu"

Bukan hanya New yang kaget ketika membuka pintu, tapi Tay juga kaget karena New langsung menutup pintunya.

"New"

'Tok Tok Tok'

"Newwie"


'ceklek'

"Mau ngapain?" ucap New mengintip Tay dari dalam. Ia hanya membuka pintu sedikit, sejengkal mungkin.

"Aku boleh masuk engga?" tanya Tay

"Mau ngapain?" tanya New balik lagi.

"Ada yang mau aku omongin ke kamu" ucap Tay memohon.

"Disini aja"

New masih tidak mengijinkan Tay masuk ke kamarnya. Tay mengatur nafasnya sebelum mulai berbicara.

"Maaf aku keras kepala ngga mau dengerin penjelasan kamu, aku juga terlalu egois. Gara-gara keegoisanku itu juga aku sampe nggatau kamu jatuh. Aku niat datang kesini kemarin mau baikan sama kamu tapi yang aku liat palah hal yang bikin aku salah paham. Aku bener-bener cemburu liat kamu dicium sama cowok lain. Aku pikir kamu mau balikan sama dia. Makanya aku langsung pergi ninggalin kamu, setelah itu nyibukin diri buat ngilangin rasa marah aku ke kamu, ternyata itu salah"

New diam mendengarkan penjelasan Tay.

"New"

New masih terdiam.

"Maafin aku" ucap Tay.

"Kamu ngga perlu minta maaf, emang dari awal aku yang salah. Kamu pasti marah banget sama aku. Aku nggapapa, kamu pulang aja" ucap New masih menyembunyikan tubuhnya dibelakang pintu.

"New, kasih aku kesempatan" ucap Tay menahan pintu yang hendak ditutup oleh New.

"Aku udah bilang kamu ngga salah apa-apa, aku yang salah karena jalan sama mantan aku, aku juga salah karena ngebiarin dia nyium aku. Ngga papa kalo kamu emang mau udahan sama aku. Ini resiko aku"

Tay terkejut mendengar ucapan New.

"New. Aku kesini mau ngajak kamu baikan bukan udahan, ngga mungkin aku rela ngelepasin kamu. Aku sayang banget sama kamu, New. Sumpah, aku ngga mau kita udahan" ucap Tay memohon lebih keras pada New.

"Aku juga ngga mau kita udahan, tapi aku udah ngecewain kamu. Aku bikin kamu marah sama aku. Aku nggamau bikin kamu sedih lagi gara-gara aku" ucap New pelan sedikit terisak. Kali ini Tay terdiam mencerna ucapan New.

"New, buka dulu pintunya"

New akhirnya membuka pintunya, ia sedikit menggeret kakinya untuk berpindah, terasa sedikit nyeri karena terlalu lama berdiri. Tay yang melihatnya sedikit khawatir.

"Kamu ngga papa? Sakit?" ucap Tay langsung berjongkok memeriksa kaki New.

"Aku ngga papa" ucap New mencoba menyingkirkan tangan Tay di kakinya.

Tay langsung menggendong New membawanya duduk ke pinggir kasur. Tay berjongkok didepan New lagi memeriksa kaki kiri New. Sudah tidak bengkak tapi masih ada bekas lebam berwarna ungu.

"Masih sakit?"

"Udah ngga papa"

Tay menaikan kaki New lalu menaruhnya ke atas lututnya yang lebih tinggi sebelah.

"Ini masih lebam" ucap Tay selesai memeriksa.

"Cuma nyeri sedikit, bentar lagi sembuh kok"

New mencoba menyingkirkan kakinya karena tidak enak berpijak pada lutut Tay. Tapi Tay menahannya, palah mencium kakinya.

"Kamu ngapain?" tanya New kaget

Tay tidak menjawab tapi kembali mencium mata kaki New, tepat di lebamnya.

"Aku merasa bersalah bikin kamu jadi kaya gini, aku juga sedih karena ngga ada disaat kamu kesakitan. Maaf"

"Tay. Udah" ucap New menghentikan kecupan Tay di kakinya. New merasa tidak enak, walaupun ia jatuh karena mengejar Tay tapi ini memang salahnya sendiri karena memaksa berjalan saat kakinya sudah keseleo.

"Aku beneran nggapapa" ucap New meyakinkannya

"Tay, ada yang mau aku jelasin. Kamu pasti udah denger dari yang lain tapi aku tetep mau jelasin ke kamu" ucap New menatap Tay

"Jelasin. Bakal aku dengerin" ucap Tay

"Waktu di Pattaya tiba-tiba ada chat masuk dari Ryu, aku baru tau Ryu dapet nomer aku dari bang Off, aku juga baru tau kalo mereka saling kenal. Ryu bilang ke abang kalo dia temen aku dan mau ketemu aku makanya abang kasih, aku sempet berhenti chatting sama dia tapi waktu tau aku udah balik ke Bangkok  dia minta ketemuan. Toptap sebenarnya udah nyuruh aku buat ngomong ke kamu tapi aku takut kamu ngga ngijinin sedangkan Ryu udah pingin ketemu aku. Akhirnya aku ngga jujur ke kamu, maafin aku"

New mulai menjelaskan panjang lebar kejadian yang sebenarnya ia alami.

"Kemarin aku ketemu Ryu lagi buat ngeclearin semuanya, aku minta dia ngehapus foto aku dipostingan dia. Dia setuju, dia juga janji udah ngga bakal ngejar aku lagi. Waktu dia nganter aku sampai depan kamar dia tiba-tiba aja nyium aku. Aku diem..aku diem karena—"

Happy Sugar Life | TayNew AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang