Covernya berubah hehe..
Aku ingin wajah ganteng Jae menghiasi work ini hihi :"- Happy Reading -
Gue duduk dibagian belakang ruang kelas ini, yeah tempat favorit gue. Gue duduk bersama Mark dan Renjun yang berada di sisi kiri dan kanan gue.
Haechan kemana? Seperti biasa, dia tidak masuk kelas. Jangan tanya gue kenapa.
Kedua tangan gue memangku kepala gue yang sudah terasa berat, ngantuk cuy. Gue menatap kosong ke arah dosen yang sedang menjelaskan materi di depan kelas.
Sesekali mata gue tertutup, dan dengan cepat terbuka kembali setelah seorang disamping kanan menepuk bahu gue, guna menyadarkan gue dari kekantukan ini.
"Jangan tidur!" titah Renjun, sembari menepuk pelan bahu gue. Gue pun bergumam pelan dan mulai menegakkan sikap duduk.
Gue menoleh ke samping kiri, terlihat Mark yang tengah menenggelamkan seluruh wajahnya kedalam kedua lipatan tangannya diatas meja.
Gue memilih kembali fokus ke arah depan, mendengarkan penjelasan dari dosen dan membiarkan Mark yang tertidur di tempatnya.
Tangan gue membuka sebuah binder berwarna biru muda yang ada di atas meja ini, dan segera mencari lembar kosong. Gue pun siap menulis menggunakan sebuah pena yang ada di tangan kanan ini.
Gue melirik ke arah Renjun, yang kini tengah mencatat semua materi yang telah disampaikan oleh dosen. Selembar kertasnya hampir penuh dengan tulisan tangannya itu.
Gue menghela nafas panjang dan menutup kembali binder berwarna biru muda itu, kemudian menutup pena yang sedari tadi sudah terbuka. Jujur, saat ini mata gue berat banget.
"Jun, gue liat catetan lo aja deh nanti"
• • 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓛 • •
Gue berjalan ke arah ruang organisasi dengan langkah berat, hari ini adalah jadwal rapat untuk semua divisi organisasi kampus. Mau ga mau gue harus datang, walau hanya sekedar setor muka aja. Ingin rasanya segera pulang dan berbaring diatas kasur, maklum saja, semalam gue ga bisa tidur.
Sampai di ruang organisasi, pandangan gue menangkap sosok Jae yang tengah duduk berkumpul bersama teman-temannya disudut ruang bagian belakang. Gue mencoba untuk tidak memperdulikannya, dan langsung melangkah menuju bangku kosong dibagian tengah ruangan.
"Sendirian aja" ucap cowok yang duduk dibelakang gue.
Gue berbalik kebelakang menghadapnya dengan malas, lalu merotasikan kedua bola mata gue, dan berbalik kembali setelah mengetahui bahwa cowok itu adalah Ka Wonpil.
"Gue temenin deh" ucapnya kembali. Ia langsung menyambar bangku kosong yang ada di sisi kiri gue ini, membuat gue tersentak pelan.
"Ishh ngapain duduk disini sih ka. Temen lu emang kemana?" kesal gue.
"Emang temen gue siapa?" kekeh nya.
Gue memilih untuk tidak menggubrisnya, bodo, gue ngantuk. Sambil menunggu rapat dimulai, gue mau tidur dulu. Gue melipat kedua tangan ke atas meja, lalu menenggelamkan seluruh wajah gue setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From L - JAE DAY6 [ON GOING]
أدب الهواة"Dulu kita itu seperti Minggu ke Senin," "Tapi sekarang kita seperti Senin ke Minggu." Hubungan yang terjalin sangatlah dekat. Rumah dekat, kampus dekat, tapi hati? belum tentu dekat... Kisah yang tak pernah terbayangkan oleh Alea. Jatuh cinta denga...