- Happy Reading -
“Maaf banget aku telat.”
---
Gue berlari secepat mungkin menyusuri lorong di rumah sakit ini. Hanya berbekal sebuah chat dari Jisung yang menunjukkan salah satu nomor kamar pasien.
“Ka Alea!”
Teriakan itu membuat gue memberhentikan langkah kaki. Nafas gue masih tersenggal karena berlari tadi. Gue menangkap sosok Jisung yang sedang berdiri di ujung sana, tanpa berpikir lama gue kembali berlari menghampirinya.
“Jae dimana?” Tanya gue. Gue menatap Jisung dengan tatapan panik, takut Jae kenapa-kenapa, sedang yang ditatap hanya tergelak santai.
“Atur dulu ka nafasnya, duduk dulu disini, istirahat,” ujarnya.
Gue mengikuti perkataannya. Duduk, dan mencoba mengatur nafas gue yang masih memburu ini.
“Abang Jae baik-baik aja kok ka. Cuma drop karena lupa minum obat.”
“Obat?” Gue memandang Jisung dengan tatapan bingung.
“Eh, ada temannya Jae ya,” ujar seorang wanita yang tengah berjalan menghampiri gue dan Jisung, dan yang gue yakini itu adalah mamahnya Jae.
“Iya tante.” Gue bangkit dari duduk dan sedikit membungkukkan diri dihadapannya.
“Ini Ka Alea mah, yang sering dibicarain sama Abang Jae,” timpal Jisung. Gue membulatkan mata menatapnya.
“Oh ini Alea. Salam kenal ya cantik.” Gue tersenyum mendengar ucapannya.
“Jisung, kamu temenin abang di dalam dulu ya,” titahnya kepada Jisung.
“Iya mah.”
Jisung pun masuk ke dalam kamar pasien. Gue mencoba untuk sedikit mengintip, tapi tak terlihat apapun karena Jisung langsung menutup pintunya.
“Duduk disini dulu.”
“Iya tante.”
“Kondisi Jae baik-baik aja kok, ngga ada yang perlu dikhawatirkan.” Ucapannya membuat gue sedikit lebih tenang, tapi gue belum tenang sepenuhnya kalau belum liat Jae nya langsung, gimana dong.
“Padahal pagi tadi dia baik-baik aja. Dia chat aku kalau mau main ke rumah tante.”
“Jae ngga cerita apa-apa ke kamu?” tanyanya, dengan nada yang sedikit berhati-hati.
“Cerita apa tante?” gue pun penasaran.
“Ahh ngga kok. Oiya kamu mau ketemu sama Jae kan? Yuk tante antar ke dalam kamar.”
• • 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓛 • •
Jae membuka pelan matanya, masih menyesuaikan dengan cahaya di ruangan ini. Tangan gue masih setia menggenggam tangannya.
"Gue dimana?" Ujarnya dengan suara lemah.
"Lu di rumah sakit. Tadi kata Jisung lu pingsan di rumah." Jelas gue.
Jae hanya menghela nafasnya ringan, lalu menutup matanya kembali. Gue pun bingung dengan sikapnya yang seperti itu.
"Gak laper? Gak mau minum air putih dulu, Jae?"
Ia hanya menggeleng, masih menutup matanya.
Handphone gue bergetar, satu notifikasi pesan masuk dari Kak Gyu pun tampil di layar. Gue segera membukanya, dan menghela nafas gusar.
Gue memandang ke arah Jae yang masih belum membuka matanya disana.
"Gue pergi dulu ya Jae. Istirahat yang cukup."
"Tunggu." Tangan Jae menahan tangan gue yang sedari tadi menggenggam tangannya. Gue pun menatap heran ke arahnya.
"Hati-hati di jalan. Besok gak usah ke sini. Karena gue bakal pulang malam ini." Gue pun mengangguk.
Gue pergi meninggalkan ruangan Jae. Lalu pamit kepada mamahnya yang sedari tadi duduk di depan ruangan.
"Aku pamit pergi dulu ya tante."
"Iya hati-hati ya. Terimakasih sudah jengukin Jae."
Gue pun tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan rumah sakit untuk menuju ke restaurant tempat Kak Gyu dan keluarganya berada.
• • 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓛 • •
"Maaf banget aku telat," ucap gue dengan nada yang menyesal.
"Gak apa-apa. Ayo duduk sini," ucap tante gue. Sedang Kak Gyu masih belum menatap ke arah gue.
"Abis dari mana? Telat banget," ujar Kak Gyu di sela-sela kunyahannya.
"Abis dari tempat temen," jawab gue singkat. Ia hanya merespon mengangguk.
Suasana terasa canggung banget buat gue. Gak tau kenapa rasanya beda aja dari dinner sebelumnya. Apa karena gue yang ngerasa bersalah datang telat sendirian.
Sampai selesai kita semua menyantap makanan, gue masih merasa ada hal yang gak nyaman. Tapi gue pilih untuk menghiraukannya. Ah paling hanya perasaan gue aja yang berlebihan.
"Aku sama Alea pamit pulang duluan ya mah, pah," ujar Kak Gyu tiba-tiba. Membuat gue yang sedang meneguk minuman hampir tersedak dibuatnya.
"Yuk," ajaknya, dan bangkit dari kursinya. Gue memandang Kak Gyu dengan bingung.
Gue langsung bangkit dan pamit kepada om dan tante gue ini. Lalu segera mengikuti langkah kaki Kak Gyu menuju parkiran.
Sampai di parkiran, ia menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadap ke arah gue yang tengah berjalan menyusul langkahnya.
"Alea."
Gue berhenti tepat dihadapannya, mata gue menatap Kak Gyu dengan penuh rasa penasaran. Ada apa(?)
Kak Gyu menatap mata gue dalam, membuat gue sedikit tidak nyaman berada di depannya seperti saat ini.
"Kamu punya pacar ya?" ujarnya tiba-tiba.
• • 𝓕𝓻𝓸𝓶 𝓛 • •
KAMU SEDANG MEMBACA
From L - JAE DAY6 [ON GOING]
Fiksi Penggemar"Dulu kita itu seperti Minggu ke Senin," "Tapi sekarang kita seperti Senin ke Minggu." Hubungan yang terjalin sangatlah dekat. Rumah dekat, kampus dekat, tapi hati? belum tentu dekat... Kisah yang tak pernah terbayangkan oleh Alea. Jatuh cinta denga...