7

7.9K 807 50
                                    

"Renjun." panggil mark.

"Ada apa kak."

"Gue mau ngobrol berdua sama lu bisa gak." Tanyanya.

"Bisa kok kak, kebetulan jg aku sudah selesai."

"Renjun, aku seneng liat km bahagia sama jeno. Maafin aku yh yg gk bisa jaga hubungan kita dengan baik." Ucap mark sendu.

"Kak, ini bukan salah kakak. Ini sudah takdir. Dan aku sudah mengikhlaskan kakak bahagia sama haechan." Jawab renjun.

"Tapi aku belum bisa sepenuhnya menghilangkan perasaan ini untuk kamu renjun."

"kakak harus, aku mohon kak, tolong bahagiain haechan. Aku sangat menyayanginya." Tegas renjun.

"Ini buat kamu," mark memberikan gelang pada renjun.

"Maaf kak. Aku gk bisa." Renjun mengembalikan gelang itu.

"Anggap saja sebagai hadiah perpisahan kita ren. sini aku pakein." mark memasangkan gelang itu di tangan kiri renjun.

"makasih kak."

Mark memeluk renjun erat. Tanpa mereka ketahui, haechan sudah melihat dan mendengar semuanya.

"Renjun, kak mark!!" Teriak haechan yg otomatis membuat keduanya kaget.

"Haechan." Ucap renjun.

"Kenapa ren. Kenapa lu bohongin gue. Kenapa sejak awal kalian gk pernah bilang klau punya hubungan." Teriak haechan.

"Chan, tenang." Ucap mark.

"Haechan, gue bisa jelasin semuanya chan, jangan salah paham." Renjun coba menjelaskan.

"Apa. Gk ada yg perlu lu jelasin lg ren, gue udah denger semuanya. Gue kecewa sama kalian berdua." Ucap haechan dan pergi meninggalkan renjun dan mark.

"Kak, haechan salah paham."

"Km tenang ren, biar aku yg coba jelasin sama haechan." Mark berlari mengejar haechan.

"Renjun."

"Jeno." Renjun berlari kearah jeno dan memeluknya erat.

"Jen, hiks haechan, dia sudah tau semuanya. Dan dia hiks salah paham." Renjun menumpahkan semua tangisannya.

"Ren, lu tenang dulu yah. Beri haechan waktu sendiri untuk menenangkan fikirannya." Jeno terus mencoba menenangkan renjun.

"Tp gue udah buat dia kecewa jen, hiks."

Tangisan itu semakin kuat. Jeno sungguh merasakan sakit. Renjun pria manis yg ia kenal dengan kegalakannya saat ini sedang menangis dipelukannya.

"Ren, lu percaya sama gue yh, semua akan baik baik saja." Jeno mencoba menghapus jejak air mata dipipi renjun.

"Tapi jen."

"sttt. Sekarang lu tenangin dulu fikiran lu yah." Ucap jeno.

Jeno pun melihat gelang yg terpasang ditangan renjun dan melepasnya.

"Lu boleh simpen ini, tp jangan dipake yh. Pacar lu ini gak suka." Ucap jeno.

"Iya."

"Jangan sedih lagi. Gue punya sesuatu buat lu." Ucap jeno dan mengambil kotak di tasnya.

"Apa ini jen." tanya renjun.

"Coba lu buka. Tp sebelum itu baca mantranya dulu." Ucap jeno.

"Hah."

"Mantranya gini, renjun galak jelek kalau nangis. Ayo cepet baca mantranya." Ucap jeno.

"Hahaha, mana ada mantra kayak gtt jen. Dan siapa yg galak. gue baik hati yah, gak sombong juga." Ucap renjun tertawa lepas.

beautifull heart ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang