Setelah pulang dari kampus, jeno langsung menuju kampus si pria mungil yg sudah mencuri semua hatinya. dengan kecepatan yg lumayan tinggi, mobil itu membelah jalan raya. ia takut kesayangannya menunggu terlalu lama.
"Renjun, udah nunggu lama?" tanya jeno.
"Gak kok jen. Baru selesai jg." Jawab renjun.
"Lu kenapa lemes bnget gitu sih ren?"
"haechan masih marah sama gue jen."
"Hmmm, yaudah mending sekarang kita makan yuk, gue yg traktir." Ucap jeno.
"Hubungannya sama makan dimana jeno!!" Renjun mengernyitkan keningnya.
"Kan biasanya kalau kenyang tuh bisa mikir plus pikiran sedikit tenang. Udah ayok." Jeno menarik tangan renjun dan membawanya ke cafee terdekat.
Disisi lain, haechan sedang merenungkan semuanya. Dia bingung harus bersikap seperti apa.
"haechan." Panggil mamanya.
"Mah." Ucap haechan.
"Km kenapa sih hmm, masih marahan sama renjun."
"Mah, haechan jg bingung harus gimana."
"haechan, kadang semua yg km pikirin itu gk selalu faktanya."
"maksud mama."
"haechan, bisa aja kn yg renjun bilang tuh bener. Dia ngerahasiain semuanya karena gk mau km merasa bersalah. Lagian itu kejadiannya udah lama. Km sama mark aja udah tunangan satu tahun lebih." Jelas mamanya.
"Tp sepertinya mark masih suka sama renjun mah. Apa haechan batalin aja perjodohan ini."
"kalau km mau masuk polisi sih silahkan."
"hah!!"
"kamu bisa buat 4 org tua mendadak jantungan nanti. Jngan macam macam." Ucap mama.
Haechan hanya menghela nafasnya, 4 org tua yg dimaksud mamanya pasti tak lain dan tak bukan adalah kakek neneknya dan juga kakek nenek mark. Sang pencetus perjodohan.
"Terus haechan harus bagaimana."
"kamu minta maaf sama renjun. Mama tau kamu kesepian. Lagian gk ada yg perlu dipermasalahkan lagi. Mereka jg sudah tidak ada hubungan apa apa. jangan sampai km kehilangan seorang teman yg selalu ada buat support km chan." Saran mamanya dan pergi meninggalkan haechan.
Haechan kembali mengingat bagaimana masa masa ia bersama renjun. Tidur dikelas bersama, bercanda bersama, bolos bersama dan dihukum bersama. Hingga tanpa ia sadari sebuah senyuman muncul diwajahnya.
"Mama benar. Semuanya gk harus dipermasalahkan. Besok aku akan meminta maaf padanya." gumam haechan.
.
.
Renjun baru saja hampir menutup laptopnya karena sudah selesai mengerjakan tugasnya, tubuhnya benar benar lelah. Namun sayang sebuah panggilan video mampir dilaptopnya, siapa lagi kalau bukan lee nyebelin jeno pelakunya.
"Hay pacar jeno." Ucap jeno.
"Dih apaan sih. PD banget lu. Kita tuh cuma pura pura yah." jawab renjun.
"Gpp, sebentar lg juga bakal jd beneran." Jeno.
"Terserah lu lah. Ngapain lu vidcall Malem malem. Kangen yh ciee." Tebak renjun.
"Mana ada. Yg ada tuh pasti lu yg selalu kangen sama gue. Secara gue kan ganteng." Ucap jeno percaya diri.
"Gue punya pantun deh buat lu jen."
"pantun cinta nih pasti." ucap jeno.
"Jalan jalan beli genteng, jangan lupa bawa kantong. Iya lu emang ganteng, tp boong wleee." Renjun menjulurkan lidahnya.
"Gue jg punya pantun. Dengerin nih.
Jeno ganteng anaknya jaehyun, udah malem tidur sono.""gak nyambung bego. Lagian gue jg tadi mau tidur tp lu ganggu." kesal renjun.
"Haha, yaudah tinggal tidur aja. Tp jangn dimatiin yh. Pengen liat lu tidur." Ucap jeno.
"Dih ogah, lu pasti mau ngerjain gue kan. Lu mau foto gue pas tidur terus lu sebarin." Ucap renjun.
"Fikiran lu tuh negatif mulu sama gue heran, lu pasti kalau tidur suka ngiler yh, makanya takut difoto." Ledek jeno.
"Enak aja, gue selalu sleeping beauty yah." sinis renjun.
"lu tuh cantik klau lg tidur. Gk bnyk tingkah." Ucap jeno.
Entah mengapa mendengar perkataan jeno membuat hati renjun sedikit senang. Sedikit yh inget, cuma sedikit :v
"Udah ah gue mau tidur." Renjun meletakkan laptopnya dimeja samping tempat tidurnya. Dan merebahkan tubuhnya.
Jeno, dia hanya tersenyum saat melihat wajah tenang renjun saat tertidur.
"Lu cantik setiap waktu ren, bahkan saat lu nangis, tidur, marah, lebih lebih kalau lu tersenyum." Gumam jeno dan meletakkan laptopnya dimeja sebelah tempat tidurnya tanpa menutup panggilannya.
.
.
"Bunda, renjun berangkat." Pamit renjun.
Saat membuka pintu, renjun dikejutkan oleh kehadiran jeno yg sudah berdiri didepan rumahnya.
"Jen, lu ngapain pagi pagi udah disini." tanya renjun.
"Nganter lu lah. Apalagi." jawab jeno.
"Hmmm, oke. Terus itu kenapa muka lu kusut gtt."
"Mama sama papa gue pulang pulang cuma buat berantem ren." Jelas jeno sendu.
"Orang tue emng ribet yah." Ucap renjun.
"Nanti kita jangan yh ren?" Jeno.
"Maksudnya."
"ya nanti kita kalau udah jd orang tua jangan suka berantem didepan anak anak kita gitu." Jelas jeno.
"Kita? Lu aja kali, gua mah gak mau tua." jawab renjun.
"Tp lu mau kan menua bareng sama gue?" Tanya jeno.
"Ogah." Balas renjun dengan semburat malu dipipinya.
tak butuh waktu lama mereka pun sampai dikampus renjun.
"Makasih yah jen." ucap renjun.
"Semangat belajarnya ren, kalau gitu gue pergi dulu." ucap jeno dan menjalankan mobilnya kembali
saat renjun akan masuk kedalam kelasnya, tiba tiba tangannya ditahan oleh seseorang.
"Haechan?" gumam renjun.
"Renjun maafin gue." Haechan menarik renjun kedalam pelukannya.
"Maafin gue yg egois ren, maafin gue yg gk mau dengerin penjelasan lu." lanjut haechan.
"Chan, gue udah maafin lu kok dr jauh jauh hari." ucap renjun,
"Lu masih mau kan jd sahabat gue," tanya haechan sedikit ragu.
"Chan, kita akan bersahabat sampai tua nanti. Udah ah jangan mellow gini. Bukan haechan bnget." Ledek renjun.
"Makasih ren, lu yg terbaik." haechan refleks mencium singkat pipi renjun.
"Yakk haechan!! Aset jeno ini. ehh." renjun menutup mulutnya sendiri.
"Dasar mulut bodoh." Batin renjun.
"Ekhemmm iya deh cuma jeno yg boleh cium." Goda haechan.
"Apaan sih chan, udah ah gue mau masuk kelas." Jawab renjun sedikit gugup.
"Ciee renjun malu ciee." ledek haechan terus menerus.
"Berisik chan!!!" Teriak renjun dan masuk kedalam kelas meninggalkan haechan.
"Renjun. Ada jeno tuh diluar." goda haechan.
"Gue lakban juga mulut lu nanti chan!!" kesal renjun yang sangat menggelikan menurut haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
beautifull heart ✔✔
Fanfictionlee jeno x huang renjun bxb covernya gemes banget gak sih, aku dpt dr tw huhu. cr. nya ada difotonya 💚