Happy reading guys:)
Jangan lupa vote dan komennya. Kritik dan saran aku terima.
By : Penulis amatiran yang bermimpi jadi astronot.
***
Aku melangkah dengan malas menuju perpustakaan untuk mengambil buku paket. Ada Ketua Kelas malah nunjuk aku. Huh.
Minta anter Sinta, dia malah ngibrit ke kantin beli jajan. Minta anter Nina, dia juga malah ngibrit ke toilet.
Nggak guna emang.
Jadi aku sendirian? Nggak kok. Aku ditemani Yoga yang daritadi nyerocos nggak jelas. Reza, ketua kelasku yang malas buat nganter aku menunjuk Yoga sebagai gantinya.
Heran aku, biasanya yang bawel kan cewek. Lah ini, malah sebaliknya.
"Ga, kamu bisa diem nggak sih? Nyerocos mulu, nggak capek apa?" gerutuku.
"Nggak." jawabnya singkat, padat, dan jelas.
Kok nyebelin ya? Pas aku tanya malah jawabnya gitu doang? Halah.
"Ck, terserah kamu ajalah." decakku malas.
"Cewek emang gitu ya, dikit-dikit terserah. Kayak nggak ada kata yang lain." ujarnya sambil mengapit kepalaku di ketiaknya.
"Iyuwhh~Yoga lepasin aku. Pengap tau ih. Kamu bau ketek." aku berusaha melepaskan rangkulan Yoga. Tapi malah susah, dia makin mengeratkan tangannya di leherku.
"Bau darimana? Wangi kayak gini, hidungmu udah error kali." jawabnya menggasak rambutku dengan kepalan tangannya.
"YOGA TANGANMU IH DIEM, RAMBUTKU JADI RUSAK TAU." amukku pada Yoga.
Dia malah tertawa, makin menyeret tubuhku yang emang kecil ini naik ke tangga. Mentang-mentang badannya gede, seenak jidat perlakuin aku kayak gini.
Aku pasrah aja diapit gini, mau meronta pun susah. Tenagaku nggak sebanding tenaga dia.
Sesampainya dilantai dua, Yoga masih belum melepaskanku. Padahal banyak kakak kelas yang memperhatikan kami.
Malah aku udah nggak melangkah.
IYA.
KAKIKKU DISERET.
YOGAAAA ANJENG NGGAK ADA AKHLAK.
Aduh aku malu banget sumpah. Tanganku yang berada dibelakang tubuh Yoga berusaha memukul pundaknya.
Tapi tetap, usahaku sia-sia.
Aku cemberut. Kesal. Bikin gedeg aja nih anak. Awas aja nanti kalau udah nyampai kelas. Aku banting dia.
"Yoga lepasin, kamu nggak malu apa diliatin sama kakak kelas?" tanyaku pelan pada Yoga.
"Nggak." jawabnya singkat, lagi.
Tiba-tiba Yoga berhenti. Aku kira udah sampai di perpustakaan, tapi ternyata belum. Dia malah berhenti di depan kelas XI Otomotif 1.
Bentar...
Bukannya ini tuh kelas--
Kak Evan?!
Yoga mau ngapain ke kelas ini? Mana kayaknya lagi jamkos. Buktinya, para penghuni kelas itu terlihat tidak belajar, dan malah santai-santai.
Kebanyakan penghuninya laki-laki, bukan kebanyakan lagi sih malahan nggak ada perempuan disana.
Iyalah, perempuan mana yang tertarik sama otomotif. Kecuali sama siswanya yang emang terkenal ganteng-ganteng. Baru itu banyak yang tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYDREAM (ON GOING)
Teen FictionIni hanya tentang kisah keseharianku. Hidupku di rumah maupun di sekolah. Masalah yang datang dari yang kecil sampai yang besar. Jadi jika kamu ingin tahu lebih tentang hidupku maka ikutilah, tapi jika kamu tak tertarik tentangku maka berhentilah. ...