Happy reading guys:)
Jangan lupa vote dan komennya. Kritik dan saran aku terima.
By : Penulis amatiran yang bermimpi jadi astronot.
***
Author's pov
Keani keluar dari ruang BK dengan wajah ditekuk, sementara Yoga terlihat biasa saja.
Tadi sesudah menyimpan buku ke kelas, Keani dan Yoga langsung pergi ke ruang BK.
Keani merasa takut, berbeda dengan Yoga yang santai. Walaupun Keani merasa tidak salah, tetap saja ia takut masuk BK. Inikan pertama kalinya masuk ruangan terkutuk itu.
Untung saja mereka terbebas dari hukuman yang macam-macam. Keani berusaha menjelaskan sedetil mungkin dan meminta bantuan pada Yoga.
Bukannya mengelak, Yoga malah membenarkan tuduhan Ibu perpustakaan tadi.
Dengan muka lempengnya Yoga berkata "Iya nih Pak, pacar saya gigit tadi di pojokan perpus. Nggak sabaran emang."
Demi clarinet Squidward yang nggak pernah pake celana, Keani ingin sekali menendang Yoga sampai mental keluar bumi kalau bisa.
Itu makin membuat sulit Keani untuk membuat pembelaan. Akhirnya dengan segala rayuan permohonan yang Keani lancarkan, guru BK memberikan keringanan.
Walaupun tetap nama Keani tercatat di dalam buku hitam, setidaknya Keani bisa bernafas lega kalau orang tuanya tak terpanggil.
Mereka membuat perjanjian bahwa mereka tidak akan berbuat asusila lagi. Ya ampun asusila darimananya coba? Keani hanya mengusap dadanya yang rata, mencoba bersabar.
Lalu setelah itu Keani dan Yoga diperbolehkan keluar, dengan catatan jangan mengulangi perbuatan itu lagi.
Tentu saja Keani tidak akan melakukan itu lagi. Membayangkannya saja ia sudah bergidik ngeri.
"Keani."
Keani hanya diam tak menanggapi Yoga.
"Keani woyy."
Keani masih terdiam dengan wajah yang semulanya tertekuk kini kembali datar.
"Keaniiii." Yoga mengguncang tangan Keani.
"Apasih?" Keani menepis tangan Yoga.
"Kamu marah ya?" tanya Yoga sembari membalikkan tubuh Keani ke hadapannya.
"Nggak." jawab Keani singkat.
"Iya marah." tukas Yoga.
"Nggak."
"Iya."
"Nggak."
"Iya."
"Nggak."
"Iya."
"Nggak."
"Nggak ih."
"Iya ih. Eh."
Keani tersadar dengan ucapannya, ia mendengus kesal kemudian melanjutkan kembali langkahnya.
Yoga tertawa kemudian menyusul Keani.
"Dasar cewek, tinggal bilang aja gengsi."
"Dasar cowok, udah tau masih nanya. Bego."
Yoga kembali tergelak mendengar balasan Keani.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYDREAM (ON GOING)
Teen FictionIni hanya tentang kisah keseharianku. Hidupku di rumah maupun di sekolah. Masalah yang datang dari yang kecil sampai yang besar. Jadi jika kamu ingin tahu lebih tentang hidupku maka ikutilah, tapi jika kamu tak tertarik tentangku maka berhentilah. ...