DAYDREAM (ON GOING)

•Nine

Happy reading guys:)

Jangan lupa vote dan komennya. Kritik dan saran aku terima.

By : Penulis amatiran yang bermimpi jadi astronot.

***

Selesai mandi dan menunaikan shalat maghrib, aku ikut berkumpul di ruang keluarga. Bapak sudah pulang daritadi. Kayaknya bakalan ada diskusi.

Ibu dan Bapak duduk di kursi, Riko dan Andi juga nyempil disana. Sementara aku dan Nesya lebih enak duduk lesehan dibawah.

Kami semua menonton televisi yang sedang memperlihatkan audisi dangdut. Itu sih orang tuaku yang suka. Aku hanya sibuk bermain ponsel.

Aku memakan camilan yang kubeli tadi. Begitu pula dengan keluargaku, Ibu membuat jagung brondong alias pop corn kali ini.

Aku membuka roomchatku dengan Yoga, dan mengetikkan pesan disana.

AkuSiapa?
Ga, sekali lagi makasi ya hehe:)|

Yoga Triatmaja
|Iya masama. Jadi enak kan kamu🤓

AkuSiapa?
Woiya dong pasti, jngn tnya lgi😉|

Yoga Triatmaja
|Buset emang, not found akhlak😳

AkuSiapa?
Ich qm jan gtuch ma aq👉👈|

Yoga Triatmaja
|GK COCOK KAMU KYK GITU😣

AkuSiapa?
Jan gtuch donks syank😙|

Yoga Triatmaja
|Jijik Laylay sumpah😑

AkuSiapa?
Awal jyjyq ntar jd cintahh lohh😍😘|

Yoga Triatmaja
|Lay, tombol blok msh berfungsi loh🤗

AkuSiapa?
Dih, off ah baperan😕|

Yoga Triatmaja
|Mknya, kamu tuh nggk pntes gtu. Ih geli😲

AkuSiapa?
Eh, Ga bknnya tdi kmu sore ada janji y sm anak otomotif itu|

Yoga Triatmaja
|Ga jdi, kan tdi nganterin kamu. Gmna sih_-

AkuSiapa?
Ohiya lupa hehe,-|

"Pak, Haji Hasan sama istrinya tadi kemari nyariin kamu, tapi kamu nya nggak ada mulu Pak, kamu disangka sembunyi, aku tuh nggak terima dituduh gitu Pak." tiba-tiba suara Ibu menghentikan kegiatanku.

Drama akan segera dimulai.

"Terus?" suara Bapakku menyahut.

"Terus kamu bilang Pak, hah?! Enteng sekali. Bapak samperin mereka lah ke rumahnya, biar nggak dituduh mulu." jawab Ibu seperti menahan emosi.

Aku memejamkan mataku kemudian membuang nafas lelah.

"Samperin? Samperin dengan tangan kosong? Nggak bawa duit. Bapak males kalo kayak gitu." ujar Bapakku.