Yeeun terdiam di ambang pintu, menatap adik laki-laki nya yang tengah terbaring diatas ranjang.
"Jeno~" panggilnya.
Jeno bergeming, masih dengan posisi membelakangi pintu dan menatap kosong kearah jendela.
Yeeun menutup pintu dibelakangnya lantas menghampiri adiknya yang berbalut piyama rumah sakit.
"Jeno, kamu belum makan. Makan ya? Noona suapi mau?"tawar Yeeun.
Jemarinya mengelus rambut hitam Jeno yang mulai memanjang. Sudah hampir satu setengah bulan Jeno dirawat dirumah sakit jiwa ini. Yeeun tak mau mengambil resiko seperti adiknya overdosis obat penenang lagi, ataupun kembali menyiksa dirinya lagi.
"Jenooo, jangan begini"ucap Yeeun lagi.
"Tidak, Noona. Aku tak mau makan, bagaimana bisa aku makan jika aku tidak tahu bagaimana hidup Siyeon dan bayi kami diluar sana. Aku ayah yang buruk, aku meminta nya membunuh bayi kami, aku memukuli nya Noona, aku.. Aku— "
"Jeno tenanglah!"sentak Yeeun.
Dirinya kembali menangis melihat Jeno mulai histeris, panic attack nya kambuh. Airmata nya masih mengalir dan mulutnya megap megap.
"Jeno! Bernafas! Jenoo!"pekik Yeeun.
Yeeun dengan tangan bergetar menekan tombol disisi ranjang Jeno, memanggil dokter dan perawat yang terpogoh pogoh berlari ke kamar rawat Jeno.
Tangisnya semakin menjadi saat melihat Jeno kembali disuntik obat penenang.
"Jenoo"rintihnya
"Dia sudah tenang. Apa dia mengatakan sesuatu?"tanya dokter.
Yeeun mengangguk. "Dia berbicara tentang istri dan anak yang dikandung istrinya"
"Mungkin, ada baiknya Tuan Jeno dipertemukan dengan sang istri. Sebatas biarkan Ia melepas bebannya. Sebenarnya ini tidak baik, bisa memicu depresi nya lagi tapi mengingat dirinya yang selalu mulai kesulitan bernafas saat menceritakan istrinya pasti karena rasa bersalahnya. Ini memperlambat pengobatan"jelas sang dokter.
"Akan kuusahakan"ucap Yeeun.
Ia kemudian kembali berjalan ke ranjang Jeno dan duduk dipinggiran.
"Jenoo, kamu harus sembuh. Siyeon dan jagoanmu baik baik saja. Sembuhlah dan bersujud pada wanita itu, Jeno"gumam Yeeun.
Lakuna; ruang kosong; bagian yang hilang.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Kalian bsk masuk sklh?
KAMU SEDANG MEMBACA
˜"*°• Rénjana •°*"˜ | ʲᵉⁿᵒ, ˢⁱʸᵉᵒⁿ.
Short StorySumpah jatuh hati pada Lee Jeno benar-benar sebuah keberuntungan- dulu sekali Siyeon berpikir seperti itu.... Sedangkan Jeno? Ah, jangan ditanya. Disclaimer: mohon maaf apabila ada kesamaan dalam penulisan cerita entah sifat tokoh,latar tempat,visu...
