📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!*
*
*
*
*Makanya, kalau Tuhan sudah memperingati lewat sebuah kode tersirat, harusnya lu sadar. Jangan menantang.
• Aksara Adi Wijaya •
Dalam segala urusan hidup, Allah itu sering sekali memberi sebuah kejutan kecil ataupun besar pada para hamba-Nya.
Kejutan yang diberikan bisa lewat sebuah kebahagiaan langsung, bisa juga lewat sebuah perjuangan sebelum tawa bahagia itu hadir. Porsinya sama, cara pemberiannya saja yang beragam. Tergantung dari kita meminta dan bersyukur.
Dan jika kita meminta sama Allah, itu, jangan hanya meminta di lisan saja, tapi hati juga meminta. Kalau sudah meminta itu artinya kita percaya bahwa Allah bakal kasih, yakin akan doa yang telah di panjatkan, jangan ada ragu.
Kalau kitanya saja ragu akan doa yang di panjatkan, bagaimana Allah mau kasih?
Dan ingat, kalau sudah rezeki gak akan ke mana, karena sesuatu yang telah ditetapkan Allah untuk kita, ya bakal jadi milik kita meski seberat apapun jalannya.
Begitupun sebaliknya sesuatu yang tidak ditetapkan untuk kita, mau semudah apapun jalannya, ya gak bakal bisa tergapai.
Raheel memejamkan mata sejenak, mengatur napas sembari mengangkat kedua tangan. Meminta pada Illahi.
"Ya Allah… Ya Rabb… selama ini hamba terlalu berharap pada sosoknya.
Maaf jika selama ini hamba terlalu berlebihan dalam berharap…
Ampuni hamba Ya Allah.
Dan bantu hamba untuk bisa melupakan semua perasaan yang pernah tumbuh dan mengakar kuat untuknya.
Jadikan hati dan diri ini tegar untuk menerima semua keputusanmu yang memang seperti itu suratannya, aamiin." butiran-butiran cairan bening itu menetes membasahi sajadah yang Raheel gelar di sepertiga malamnya.
Gadis itu memohon ampun untuk semua kesalahan yang pernah di perbuat, terutama kesalahan pada sebuah pengharapan.
Pada akhirnya semua pengharapan yang pernah tumbuh bersama keyakinan, harus ikhlas untuk terjatuh pada kata pupus.
Semua telah berakhir, Allah telah menjawab doa Raheel selama ini. Jika memang bukan jodoh, dia tidak akan menyalahkan takdir yang telah tertulis. Raheel pasrah.
Setelah selesai berdoa, gadis itu mendengar gawainya berdering. Dia beranjak dan berjalan ke arah nakas.
Sebuah panggilan dari Aksa, Raheel mengerutkan dahi. "Kenapa lagi ini, telepon jam segini." Dia menggeser panel berwarna hijau, mendekatkan benda pipih itu ke telinga kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Juang [SUDAH TERBIT]
RomanceAku pernah berharap pada salah satu ciptaan-Nya... Menunggu dalam sebuah ketidak pastian, aku tahu langkahku salah namun aku tetap maju seakan tak takut sakit hati. Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa berharap pada ciptaan-Nya, tak akan pernah...