Maju Perlahan

8.1K 1.4K 162
                                    

📌Akan terbit akhir bulan Februari 2021
Siapin tabungan ya buat ikutan PO!

*
*
*
*
*














Namanya juga manusia, pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu adalah naluri diri sejak lahir ke dunia. 

• Aksara Adi Wijaya • 






















Danish menghela napas pelan saat motor Aksa melaju pergi, dia sudah mendugakan jika akhirnya Aksa menaruh rasa lebih pada Raheel. Sejak mengenal Aksa, Danish sudah memantaunya karena Aksa mudah dekat dengan Raheel.

Khawatir? Tentu, Danish itu tipe Kakak yang posesif. Dia memang lembut pada adik-adiknya karena tidak bisa galak. Sifat Ali memang menurun pada Danish, sedangkan Raheel. Menuruni sifat Bundanya.

Danish hanya takut jika Raheel kembali jatuh pada lubang sakit hati yang akan membawanya pada luka tak berbentuk. Cukup Satria yang telah menyebabkan adiknya terluka. Jangan ada orang lain lagi.

Laki-laki itu berbalik badan, tapi dia harus menghentikan langkah saat tiba-tiba Raheel ada di belakangnya.

“Raheel.”

“Kakak, kenapa larang Aksa dekat sama gue? Dia cowok baik,” ucap Raheel.

“Kamu sedari tadi nguping pembicaraan Kakak dengan Aksa?”

“Bukan nguping, tapi dengerin aja,” balas Raheel. Danish menghela napas pelan. Dia berjalan mendekati Raheel. Merangkul sang Adik dan menggiringnya masuk.

“Sudah pernah sakit hati kan?” tanya Danish.  Raheel mengangguk.

“Kakak gak mau kamu mengalami hal buru itu lagi. Heel, kita tidak bisa menilai orang dari luarnya saja. Kalau kita punya teman, kita juga harus tahu tentang lingkungan keluarganya seperti apa. Terlebih jika teman itu memilik niat lebih, contohnya menikah.” Jeda sekian detik. “Kakak itu gak mau kalau kamu salah pilih, harus benar-benar mengenal Aksa lagi.”

“Aksa kan juga kerja sebagai model busana muslim laki-laki di perusahaan elu, harusnya lu juga udah kenal Aksa, dong,” balas Raheel. Danish mengangguk pelan.

“Kepala kamu ada batunya ya?” tanya Danish. Raheel melotot.

“Keras banget!”

“Serah Kak Danish deh.” Raheel melepas rangkulan tangan Danish dan berjalan mendahului Kakaknya itu.

"Heel? " Raheel menghentikan langkah dan menoleh.

"Apa lagi?  Mau menegaskan kalau gue jangan dekat dengan Aksa?"

Danish menggeleng.  "Kamu udah move on dari Satria?"

Deg! Raheel mengalihkan pandangan, jika dia jawab iya, hatinya masih sedikit menyimpan rasa. Jika jawab belum, sudah setengah jalan untuk melupakan.

"Dan apa kamu mulai suka dengan Aksa?" Raheel kembali menatap Kakaknya.

"Aduh… udah kaya Polisi aja, tanya-tanya terus!" setelah mengatakan itu, Raheel kembali mengayunkan langkah untuk masuk ke dalam rumah.

Danish tersenyum tipis, harus ekstra sabar ketika menghadapi Raheel.

Aksa menepikan motornya di suatu tempat untuk bertemu seseorang. Dia sebenarnya malas jika harus seperti ini, tapi mau bagaimana lagi. Aksa berusaha menghargai orang itu.

Langkah Juang [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang