— 0.0 —
Jeongguk berubah. Dan Taehyung tak tahu dimana letak kesalahannya.
Ini sudah dua minggu sejak Taehyung mengunjungi dokter kandungan. Ia juga sudah memberitahu Jeongguk—jika dirinya tengah menjalani proses terapi kesuburan rahim. Sudah banyak butir obat yang ia konsumsi demi mendapatkan seorang buah hati. Terapi yang dia jalanin pun tak mudah—apalagi tanpa Jeongguk; sang suami di sampingnya.
Ia tidak masalah jika Jeongguk tak pernah menemaninya ke dokter selama ini. Tak masalah juga jika Taehyung harus menanggung semuanya—semua tekanan yang datang dari keluarga Jeon; perihal anak. Belum lagi omongan tetangga yang mulai mengusik kenyamanannya. Semua ia sembunyikan dari Jeongguk.
Awalnya Taehyung memaklumi kesibukan sang suami. Tapi makin kesini—semua terasa mengganjal. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Dan Taehyung tak yakin ini adalah sesuatu yang—baik.
Bukan maksud Taehyung menuduh suaminya yang tidak-tidak. Tapi apa pantas, jika sang suami kerap meninggalkannya tengah malam hanya untuk mengangkat sebuah telpon yang Taehyung tak tahu? Jika ditanya, Jeongguk akan selalu beralasan itu masalah pekerjaan. Tapi, apa harus tengah malam seperti itu?
Seperti saat ini. Saat lagi dan lagi Jeongguk pulang terlambat. Taehyung menunggunya seperti biasa di ruang televisi dengan rasa lelah sebab baru saja selesai membuat makan malam kesukaan sang suami. Tapi sepertinya—ia harus kembali membuang makanan itu.
"Eh, kamu udah pulang?" Taehyung bangkit menghampiri sang suami yang baru memasuki rumah. Meraih tas kerja sang suami, baru ia sadari wajah Jeongguk yang terlihat begitu kacau. Dasinya sudah berantakan dengan lengan kemejanya yang tergulung hingga siku.
Jeongguk yang hendak masuk ke dalam kamar harus tertahan oleh Taehyung, "Kenapa?"
"Kamu gak makan dulu?" Tanya Taehyung sembari melepas jas kerja yang di pakai Jeongguk. Dan ia harus kembali menelan kekecewaan saat Jeongguk menggeleng—memilih untuk masuk ke dalam kamar. Meninggalkan Taehyung yang menatap lantai dengan nanar.
Mungkin Jeongguk lelah. Mungkin ia sudah makan malam bersama client-nya di luar sana. Atau mungkin Jeongguk sedang tak nafsu makan. Dan Taehyung masih berusaha berpikiran positif. Setidaknya sebelum ia mencium aroma lain dari jas Jeongguk yang ia pegang. Aroma parfum—yang tak pernah ia cium diantara parfum-parfum yang biasa Jeongguk gunakan.
Lily of the valley.
Ini aroma parfum bunga lily yang biasa ia temui di parfum-parfum wanita. Aroma lembut yang begitu feminim—membuat Taehyung sadar, Jeongguk sudah berbagi pelukan dengan wanita lain.
— 0.0 —
"I tried to keep us together, but you were busy keeping secrets."
—
—
—
To be continue.
See you later!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄𝐍 𝐕𝐎𝐖
Fanfiction[1] i let you go. i let you fly. We shouldn't have been married in the first place.