— 0.0 —
"Vin sekarang umurnya berapa?" Tanya Taehyung sembari bertanya pada bocah laki-laki yang sudah bersandar pada bahunya. Langkah kakinya berjalan menuju kamar utama yang terletak di lantai dua.
"Vin umul empat." Jawab singkat bocah kecil itu. Tangannya merayap mengelus rambut bagian belakang Taehyung yang mulai memanjang. Karena jadwal terapinya yang beberapa minggu belakangan ini begitu padat, Taehyung belum sempat untuk memotongnya. "Coba lambut paman panjang kayak mama, pasti cantik~"
Terkekeh pelan dengar ucapan Vin yang terdengar begitu polos di telinganya, Taehyung jadi geli sendiri membayangkan dirinya dengan rambut panjang bak wanita. "Oh, ya? Mama Vin cantik banget, ya?"
Bocah itu mengangguk kecil dengan binar mata bahagia, "Cantik. Kata Ayah, Mama Vin persis sepelti bidadali."
Senyum yang terulas pada wajah Taehyung, seketika luntur mendengar hal tersebut. Hatinya mencelos akan realita kejam yang terjadi di belakangnya. "Wah, paman jadi pengen ketemu sama Mama Vin..."
"Paman bisa bertemu dengan mama besok!" Bocah kecil itu berkata dengan penuh semangat. Taehyung yang hendak menurunkan Vin di ranjang miliknya bahkan harus berhati-hati agar tidak terjatuh.
Kembali terkejut, Taehyung mengernyit bingung. "Paman bisa ketemu Mama Vin dimana?"
"Kata Ayah, besok Mama Vin datang ke lumah ini." Vin berceloteh tanpa tahu mimik wajah Taehyung yang perlahan sendu. "Besok Mama juga bakal bawa makanan kesukaan Vin sama Ayah."
"Oh, ya, memangnya apa?"
"Ayam goleng." Jawab Vin dengan mata berbinar. "Kata Mama, Vin milip banget sama Ayah. Mata, hidung sama bibil punya Vin sama kayak punya Ayah. Ayah juga ikut-ikutan suka ayam goleng kayak Vin. Biasanya, Mama masakin ayam goleng buat Vin aja, tapi kemalin Ayah minta kalena katanya kangen sama ayam goleng buatan Mama."
Mengelus surat hitam milik Vin yang sudah merebahkan diri pada bantal kesayangannya yang bergambar mickey mouse, jauh dalam lubuk hati Taehyung—ia merasa bahagia dengar Vin yang berceloteh riang. Walau perih itu ada lukai perasaannya yang begitu rapuh.
"Vin sekarang bahagia punya Ayah?"
"Iya~" Kembali mengangguk penuh semangat, Vin beri gestur pada Taehyung untuk mendekat. "Kayaknya Vin bakal mimpi indah, deh. Soalnya sekalang impian Vin buat punya Ayah sudah telkabulkan."
Tapi, berbanding terbalik dengan ucapan bocah kecil itu, Taehyung merasa—ini seperti mimpi buruk baginya.
— 0.0 —
"It hurts, but
it's ok..
I'm used to it."—
—
—
To be continue.
See you later!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄𝐍 𝐕𝐎𝐖
Fanfiction[1] i let you go. i let you fly. We shouldn't have been married in the first place.