nine

7K 770 72
                                    

— 0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 0.0 —

"Jadi sudah berapa lama kamu menyembunyikan semuanya dariku?"

Setelah memastikan Vin tertidur nyenyak, Taehyung kembali temui sang suami. Berdiri menghadap keluar jendela, ia membelakangi Jeongguk yang duduk di atas sofa. Terlampau muak untuk bertatap muka dengan laki-laki bersurai kelam itu.

"A-aku—"

"Tolong jangan sembunyikan apapun dari aku lagi, Mas Jeongguk." Meremat kaos yang ia kenakan tepat dibagian dadanya, Taehyung meringis pilu. "Katakan sejujurnya apa yang selama ini tidak ku ketahui."

Menelan ludahnya kasar, semua kata yang sudah ia susun rapi selama Taehyung menidurkan anaknya kini lenyap seketika. Entah kenapa kini Jeongguk begitu ketakutan. Bayangan akan Taehyung yang pergi meninggalkannya jelas bukan hal yang ia inginkan. "Aku gak sengaja ketemu sama mereka sekitar tujuh bulan yang lalu...."

Tujuh bulan yang lalu. 

Itu berarti saat dimana sikap Jeongguk mulai berubah padanya. Tertawa miris dalam hati, Taehyung tentu mengasihani dirinya yang begitu bodoh. Berulang kali menyalahkan dirinya yang tak dapat mengandung sebagai alasan sikap Jeongguk yang berubah. Tak menyangka jika Jeongguk berubah karena alasan yang lain.

"Vin yang lagi lari-lari di taman gak sengaja jatuh tepat di hadapanku. Dan aku—ntah kenapa aku langsung membantunya berdiri. Rasanya aku begitu takut melihatnya lecet sedikitpun. Apalagi saat air matanya turun dan terisak kesakitan saat lututnya berdarah." Jeongguk pijat pangkal hidungnya yang mulai memerah. Menceritakan kembali masa-masa awal pertemuannya dengan Ryuvin adalah salah satu kelemahan terbesarnya. "Aku memeluknya, Taehyung. Aku yang tak mengenal siapa anak laki-laki itu, ntah mengapa langsung memeluknya. Rasanya—rasanya aku sangat merindukan sosok kehadirannya." 

Bersandar pada dinding di sampingnya, Taehyung jatuhkan dahinya untuk menangis. Derai air mata tak dapat ia tahan begitu Jeongguk mulai ceritakan semuanya. "Dia anakmu dengan Jung Yora kan, mas?"

Mengangguk pelan, Jeongguk juga tak dapat menyembunyikan fakta jika ia memiliki anak dengan cinta pertamanya. Kekasih pertamanya yang dulu hilang bak ditelan bumi. Sekaligus merasa bersalah—jika dirinyalah yang menjadi alasan dibalik kepergian Jung Yora. "Iya. Vin adalah anakku dengan Yora."

Mencoba tertawa untuk sedikit cairkan suasana, Taehyung malah kembali menitikkan air matanya. "Lucu banget ya, mas. Berarti selama ini kamu menantikan seorang anak tanpa tahu kalau kamu sudah memilikinya. Lalu untuk apa aku ada disini?"

"Jauhkan semua pikiran itu, Tae. Kamu tetap akan disampingku sampai kapanpun."

Kembali melangkah mundur saat Jeongguk hendak menghampirinya, Taehyung tak ingin kembali dibodohi. Sudah cukup selama tujuh bulan ini ia hidup di dalam kebohongan. "Jangan dulu bahas mengenai diriku. Ayo—ceritakan lagi. Apa kamu begitu senang setelah tahu jika Vin adalah anakmu hingga melupakanku?"

"Taehyung, jangan menyudutkanku seperti ini. Aku tahu ini semua adalah salahku, tapi—"

"Lalu aku harus apa, Mas Jeongguk? Menerima dengan lapang dada bahwa suamiku telah berbohong dan memiliki anak dari wanita lain dibelakangku?!" Taehyung mengucapkannya dengan mulut bergetar. Juga tangan terkepal kuat sebab terlampau kecewa. Kecewa dengan Jeongguk yang menganggap enteng perasaan yang ia miliki. "Atau aku harus ikut berbahagia sebab akhirnya kamu memiliki anak yang mana tidak bisa aku berikan?!"

"Tapi aku tidak berselingkuh dibelakangmu, Taehyung!" Jeongguk tak terima dengan ucapan Taehyung yang terus menyalahkannya. Karna sejatinya, ini juga diluar kuasanya. Ia tak menduga jika Yora akan mengandung anaknya dan muncul kembali saat ia sudah menikah. "Tujuh bulan ini aku hanya berusaha mencari tahu kebenaran mengenai Ryuvin dan mendekatkan diriku padanya. Kamu pikir itu mudah bagi Yora untuk kembali menerimaku?"

"Tapi sekarang mereka sudah menerimamu dengan baikkan?" Taehyung bawa dirinya untuk melangkah sedikit lebih dekat. Kemudian tatap mata sang suami dengan tajam. "Dan kalian bisa hidup bahagia seperti keluarga kecil lainnya."

Kembali pijat pelipisnya dengan lelah, Jeongguk tak ingin rumah tangganya berakhir buruk. "Taehyung—tolong mengerti aku. Aku tidak pernah berniat sep—"

"Jangan berbohong lagi, Mas Jeongguk." Bersedekap setelah hapus air matanya, Taehyung tegarkan dirinya untuk tak kembali menangis. "Setelah membawa anaknya kemari, besok kamu akan membawa ibunya juga kan? Vin mengatakannya padaku tadi. Dan aku yakin jika anak kecil tidak mungkin berbohong."

— 0.0 —

"Everytime you lie, it brings me a little closer to goodbye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Everytime you lie, it brings me a little closer to goodbye."




To be continue.
See you later!><

𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄𝐍 𝐕𝐎𝐖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang