— 0.0 —
Taehyung—sudah tak tahan.
Ia sudah tak tahan dengan perubahan suaminya selama dua bulan terakhir ini. Taehyung merasa asing di rumahnya sendiri. Perasaan kosong yang kerap menenggelamkannya pada setumpuk pikiran semu. Mengawang membawanya pada sebuah keputusasaan.
Sudah dua bulan tapi terapinya belum juga menunjukkan hasil. Apa ia bisa? Sebab pada akhirnya—Jeongguk akan lelah kan? Dan ini semua salahnya. Yang memiliki banyak kekurangan dan berharap dapat bersanding dengan seorang Jeon jeongguk yang begitu sempurna.
Dokternya berkali-kali menyarankan Taehyung untuk tak banyak pikiran. Jangan terlalu stress dan mengurangi tidur larut malam, katanya. Tapi kalau keadaannya seperti ini, bagaimana bisa Taehyung tetap tidur tenang sementara sang suami kembali tak pulang ke rumah?
Taehyung tak dapat lagi berpikiran positif sejak ia cium aroma parfum wanita lain pada jas suaminya. Tidak lagi percaya bahkan lima hari setelahnya—ia jumpai noda lipstick di lengan kemeja Jeongguk. Sebenarnya ada apa? Apa yang disembunyikan?
Ia lelah. Taehyung sudah cukup lelah dengan segala kebodohannya untuk tetap diam. Berkali-kali menangis dalam tidurnya pun tak mampu mengurangi rasa nyeri pada hatinya. Tubuhnya tampak begitu kurus dibanding satu bulan yang lalu. Beberapa hari ini—ia bahkan tak napsu untuk makan. Kepalanya juga pening luar biasa hingga beberapa kali muntah.
Apalagi saat Jeongguk izin pergi ke luar kota selama seminggu. Ingin menyelesaikan sebuah proyek besar, katanya. Dan Taehyung ingin sekali menahan sang suami. Jauh dalam lubuk hatinya—Taehyung begitu merindui sosok Jeongguk yang dulu.
Jeongguk bak pindah ke sebuah pedalaman setelah itu. Menelpon pun rasanya sulit sekali. Beberapa bahkan sengaja ditolak, sisanya hanya terdengar nada sambung bahkan suara operator. Padahal Taehyung yakin kota yang Jeongguk kunjungi tak memiliki masalah dengan sinyal atau jaringan.
Tapi ini sudah tiga hari sejak Jeongguk pergi, dan Taehyung belum dapat kabar apapun. Rasa khawatir jelas menggerogoti benaknya. Tak pernah sekalipun nama Jeongguk ia lupakan disela-sela doanya memohon kebahagiaan dan keselamatan bagi sang suami. Setidaknya sebuah pesan aku baik-baik saja pun sudah dapat membuat Taehyung merasa tenang.
Takdir berjalan begitu rumit—saat Taehyung tak sengaja temui sekertaris sang suami yang sedang berbelanja di supermarket yang sama dengan dirinya. Taehyung yang awalnya ingin menghubungi sang sekertaris, harus menahan niatnya saat nomor yang dulu ia simpan tak lagi aktif.
Dengan segala kekhawatiran yang ia pendam, tak sekalipun Taehyung menduga akan seperti ini jawaban yang ia dapat. Sekertaris sang suami mengatakan—tak ada proyek apapun yang sedang ditangani Jeongguk. Jeongguk bahkan mengambil cuti selama seminggu dengan alasan merehatkan badan.
Jadi—kemana Jeongguk pergi saat ini?
— 0.0 —
"You promised to be there for me,
but again you aren't.
You lied."—
—
—
To be continue.
See you later!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐑𝐎𝐊𝐄𝐍 𝐕𝐎𝐖
Fanfiction[1] i let you go. i let you fly. We shouldn't have been married in the first place.