... Gabriel Menolak Ikut Lomba,

176 21 120
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᯓᡣ𐭩 ᯓᡣ𐭩 ᯓᡣ𐭩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᯓᡣ𐭩 ᯓᡣ𐭩 ᯓᡣ𐭩

"Makasi ya!"

Si penjual tersenyum.

Daira segera saja mengambil alih kantong plastik berisi kwetiau itu dari si penjual. Ia kemudian juga sempat berhenti di stand sebelahnya untuk membeli sebotol air mineral. Sempat melirik ke arah stand yang lain, Daira tidak menemukan makanan lain yang membuatnya tertarik, lagipula ia harus cepat takut Gabriel terlalu lama menunggu.

Alhasil, perempuan itu segera mempercepat langkahnya setelah memutuskan untuk tidak membeli makanan lain.

Butuh waktu sekitar tiga menit ia berjalan dari pusat festival itu untuk ke area parkir dekat panggung. Saat sudah kembali ke mobil Gabriel, ketika membuka pintu, Daira menemukan laki-laki itu sudah tertidur dengan kursi yang sudah ia rebahkan. Tangannya ia timpa di atas dahi tampak sangat lelah sekali.

Daira akhirnya berusaha untuk tidak menimbulkan suara ketika masuk ke mobil dengan sangat hati-hati, pintu pun tidak ia tutup rapat karena takut menimbulkan bunyi yang akan membangunkan Gabriel.

Kwetiau tadi ia taruh saja di dashboard mobil dan air mineral yang ia letakkan di samping pintu mobil. Setelahnya, ia kembali mengarahkan pandangan pada Gabriel. Badannya ia luruskan mengarah ke Gabriel, kemudian bersandar ke punggung jok mobil.

IF CLAUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang