AZEL'S ~PART 10

4.2K 303 7
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

3 hari berlalu setelah kejadian di mana Azel tau Gibran pernah menindik kupingnya.

Gibran semakin takut kehilangan apalagi mengenai tatto, dan gengnya yang Azel sendiri belum tahu.

Gibran ingin mengatakan yang sebenarnya sebelum Azel tahu dari orang lain atau malah Gibran yang kepergok dengan gengnya. Itu yang tidak di inginkan.

Tak terasa sudah 3 bulan Azel bersekolah. Azel sudah mendapat teman meski belum sahabat tapi ia senang. Temannya ini bukan munafik, apa adanya.

Mila cewek manis.

Desi cewek cerewet ,semenjak kenal Azel Otomatis kenal dan lumayan dekat dengan the badboys itu.

Semenjak itu Erik si pakboy kelas kakap. Selalu menjahili Desi. Sering mereka di comblangkan selalu pada ngelak. Desi sampai bosen selalu di jahili Erik.

"Lo bisa diem nggak? Ganggu mulu perasaan sono cari cewek bosen gue liat muka lo."

Semenjak kenal Azel mereka di ajak Azel untuk makan bareng di kantin jadinya lumayan dekat tapi hati hati sama ketuanya. Wajahnya sangar mulu. Ada yang iri bisa dekat dengan geng itu. Kalo bukan karna Azel tidak mungkin mereka bisa duduk makan bersama di kantin.

"Lo kan ada ngapain cari lain?" goda Erik yang duduk di depan Desi.

Azel duduk di sebelah Caca dan Mila di pojok. Tetap Gibran duduk di sebelah Azel memeluknya dari samping.

"Gak sudi." gregetnya.

"Jangan gitu lo benci ntar jadi cinta sama gue loh!" godanya lagu menaikan alisnya.

Puk

Caca menabok pipi Erik saking gregetnya."Sebel gue!" cemberutnya.

Tet... Tet... Tet...

Bunyi bel masuk Untuk mapel selanjutnya membuat Desi, Mila, dan Azel bangkit.

"Aku duluan yah? Ada yang mau di omongin wali kelas soalnya! " pinta Azel pada Gibran yang wajahnya sudah menekuk dingin

"Aku anter." katanya

"Aku kan udah sama temen, kamu mending sama sahabat kamu! " sarannya.

Gibran bangkit dan menarik tangan Azel lembut."Nggak ada kata tolak! " ucapnya.

Di ikuti sahabat Gibran dan Azel di belakang.

"Aku masuk ya?"                                        

"Kenapa buru buru sih, ada apa di dalem kelas kamu, wali kelas aja belum masuk!" ucapnya masuk ke kelas Azel.

"Nggak ada apa apa sih."

Gibran menghela nafas lega. Mengecup pipi Azel di depan kelas dan memang sudah banjir penghuni kelas.

Azel melotot memukul lengan Gibran keras. Azel cemberut mengusap pipi yang di cium Gibran.

AZEL'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang