AZEL'S ~ PART 4

6.2K 412 34
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca


Mentari begitu menyengat di wajah seseorang yang masih tertidur namun sedetik kemudian terbangun.

Ia mengerjapkan matanya mencerna otak lalu meraba nakas mencari iPhone dan menemukannya.

Langsung saja ia terduduk karna melihat ternyata sudah jam 11.00 dan pusing langsung melandanya.

"Ish... Sss " Ringisnya memegang kepalanya.

Suara derit pintu membuat atensi Gibran yang masih memegang kepalanya pun teralihkan.

Sang bunda adalah malaikatnya,"Pusing?" tanya bunda yang sudah memegang kepala Gibran.

"Udah nggak "jawabnya biasa.

"Sekarang kamu mandi lalu turun makan! Bunda bilang sama wali kelas kamu kalo kamu nggak bisa berangkat."jelas bunda membuat Gibran menatapnya.

"Kaya anak kecil harus bilang " ucapnya males.

Bundanya menggeleng,"Bukan anak kecil dong, kalo peraturan sekolah kan emang gitu gimana sih? Kamu pikir meski sekolah itu punya kakek, kamu seenaknya? Nggak bisa sayang." ucap bunda lembut. 

"Bisa." ucap Gibran tenang .

Lalu masuk ke kamar mandi tanpa kata. Bundanya hanya menggeleng.

"Pasti kamu seneng," ucap bunda sangat pelan seperti gumaman dan tersenyum kecil.

Yang Gibran lakukan seharian di rumah hanya diam di kamar. Menatap kenangan kenangan mereka saat bersama memutar voice note dari sang gadis. Ketika para sahabatnya akan mampir ke rumahnya ketika pulang sekolah langsung saja Gibran tolak. Moodnya sedang buruk ia tak ingin di ganggu.

***

Keesokan harinya .....

Wajah datar dan dingin melekat pada seorang Gibran. Ketua Geng vorgos kini berjalan dengan ke empat anteknya.

Pakaian keluar, rambut berantakan memperlihatkan kaos hitam dalaman yang ia pakai.

Duk

Gibran berhenti tepat di depan seorang siswi yang terlihat gugup. Gibran hanya diam tanpa kata menatap dengan mata hitam lekatnya.

Begitu tajam dan datar siswi yang di tatap semakin gugup. Terlihat siswi manis itu mengambil nafas dan menghembuskannya menormalkan jantungnya yang berdisko.

"I-- ini kak bekal buat lo." ucap siswi tersebut terbata.

Keempat sahabat Gibran diam melihat interaksi di depannya. Entah apa yang akan Gibran lakukan pada siswi yang tak lain adik kelas mereka.

Biasanya Gibran akan membiarkan atau paling tidak menyuruh salah satu sahabatnya untuk mengambil dan memakannya sedang ia langsung pergi begitu saja.

"Buat gue? "tanya Gibran sebuah kesenangan, walau Gibran hanya berkata 2 kata karna biasanya ia hanya membisu.

Siswi itu tersenyum manis begitu kentara senangnya.

"Kira kira si bos bakal ngapain tuh adik kelas?" tanya Erik berbisik pada Reno di sampingnya.

"Liat aja,"sarannya pada Erik.

Erik beranjak ke samping kiri menoleh ke David,"Kagak usah tanya " sarkasnya ketus pada Erik.

Erik mendengus,"Kadal" umpatnya pada David.

David tahu jika Erik akan bertanya padanya makanya ia langsung menyentak sarkas malas menanggapi.

AZEL'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang