tak terasa empat minggu sisa liburan kuliahku telah berakhir. dalam beberapa hari lagi, aku dan lio akan kembali berangkat ke jogja untuk melanjutkan masa kuliahku. kembali menyesuaikan lagi tanpa ayah, bunda dan tanpa adi.
berbicara tentang hubunganku dengan adi, alhamdulillah hingga saat ini berjalan dengan lancar. sangat lancar malah.
hampir setiap hari sepulang kantor jika tidak terlalu larut, dia akan menyempatkan diri untuk datang ke rumah. walaupun hanya sekedar makan malam bersama atau membeli bakso didepan komplek. tapi yg pasti adi akan selalu menyempatkan diri untuk bertemu denganku.
aku udah sering bilang ke dia kalo semisal dia capek, ga perlu dia paksa untuk ke rumah. aku bisa main ke kantor jam makan siang. toh komunikasi kita lancar. ntah via chat ataupun telepon.
"kamu balik jogja kapan?" tanya adi, meminum jus yg tadi aku buat.
kini, aku dan adi tengah menikmati malam di rooftop rumah. aku sengaja membawa beberapa camilan dan jus yg tadi aku buat sendiri. kita berdua terlalu malas untuk bermacet-macet ria untuk ke suatu tempat.
"lusa kayaknya,"
"naik apa? siapa aja?"
"sama lio naik mobil. kayaknya sih berdua, yg laen bareng mobil satunya,"
adi mengangguk.
inilah saat yg paling aku takutkan sedari kemarin. iyaa, selama aku disini kita baik-baik saja. tapi aku sendiri tidak tau bagaimana kelanjutannya setelah aku pulang ke jogja lusa. apakah hubungan kita masih berlanjut seperti ini? ataukah ini hanya hubungan singkat seperti summer love story? yg akan selesai begitu liburan juga selesai?
"kamu kenapa diem?" tanya adi, memperhatikan mukaku yg tak seceria biasanya.
ya, aku sedaritadi memang lebih banyak diam. tidak seperti hari-hari biasanya. aku akan lebih banyak berbicara ataupun menceritakan hariku yg bisa dibilang membosankan.
aku menggeleng. "engga kok,"
adi meletakkan gelasnya dimeja, memutar badannya kemudian mengangkat daguku. "kamu takut?"
"takut kenapa?" tanyaku pura-pura tak tau maksud adi.
"kamu takut setelah kamu balik ke jogja, aku bakalan berubah?"
yap!!! anda seratus persen benar kak!! perempuan mana yg tidak takut jika menjalani suatu hubungan tanpa adanya ikatan atau komitmen yg jelas diantara keduanya?
hubungan laki-laki - perempuan yg udah jelas ada labelnya aja masih bisa ditinggalkan. apalagi hubungan tanpa status seperti ini? bisa tiap detik kemungkinan lelaki berpindah kelain hati lebih besar dibandingkan yg berstatus.
"hey, ditanya kok diem?" tanya adi lagi.
aku mengangguk lemah. suatu kesalahan jika aku berbohong tentang apa yg aku rasa. toh gaada ruginya jika aku jujur. gengsi? buat apa. toh banyak hubungan yg bermasalah hanya karena telalu gengsi untuk mengakui apa yg mereka rasakan.
adi tersenyum. kembali mengangkat daguku untuk menatapnya.
"jangan nangis," ucap adi lembut.
tanpa aku sadari, ternyata air mata sudah terkumpul disudut mataku. hingga menunggu desakan sedikit, pasti akan langsung turun membasahi pipi.
"kamu inget ga aku pernah bilang sayang ke kamu?"
aku mengangguk.
"dan itu masih sama sampe sekarang. sampe besok, sampai besoknya lagi, dan sampai kapanpun," ucap adi. "iyaa aku tau aku sampai detik ini belum nanyain kamu, kamu mau ga jadi pacar aku, eh iyaa ga? kok aku lupa ya?" goda adi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELIA (completed)
Fanfictionkisah sederhana antara perempuan dan laki-laki spin-off LIA LIO