"selamat pagi sayang," ucap seseorang membangunkanku dari tidur nyenyakku.
perlahan, aku membuka kedua mataku karena merasakan ada seseorang yg mencium keningku. pemandangan pertama yg aku liat ketika kedua mataku terbuka adalah wajah adi yg terlihat begitu segar sehabis mandi.
tumben adi sepagi ini udah mandi? apa aku yg kesiangan untuk bangun?
aku melirik jam yg ada diatas nakas sebelahku. jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.
"kamu mau kemana pagi-pagi udah siap?" tanyaku dengan suara serak.
"ga kemana-mana," ucap adi tersenyum.
beberapa kali aku menutup mulutku. mengucap karena kantuk yg masih ku rasa.
"bangun yuk sayang. aku udah siapin varapan ini buat kamu," adi meletakkan nampan berisikan sosis, roti bakar dengan selai coklat kesukaanku dan segelas susu murni hangat.
tak lupa bunga mawar berwarna peach dan baby breath yg sengaja diletakkan di vas bunga kecil sebagai pelengkap.
"kamu yg masak?"
adi mengangguk bangga. dia memang terhitung sangat jarang berurusan di dapur. selama ini jika disuruh memilih memasak atau membeli makanan dari luar, tentunya adi akan lebih memilih membeli makanan di luar. meskipun itu hanya nasi goreng abang-abang yg lewat depan komplek.
aku membuka selimut, merapikan kaos adi yg sengaja ku gunakan untuk tidur, kemudian duduk tegak.
adi yg menungguku merubah posisi, mengambil nampan yg ada kemudian dia letakkan diatas pangkuanku.
"kamu kenapa tumben pagi-pagi udah masak sarapan?" tanyaku. "ulang tahunku masih lama,"
"manjain istri boleh kan ya?" ucap adi genit.
"bolehlah, tapi tumben aja," kataku masih heran.
"gapapa sayang. aku mau manjain kamu aja. kamu kan kemaren baru bad mood. terus semalem kamu juga gatau kenapa tidurnya gelisah. tamu bulananmu - yg aku harapkan bakalan telat - belum juga datang. jadi aku mau manjain istri aku," adi seperti sengaja memelankan suaranya ketika mengatakan harapannya untuk tamu bulananku yg telat.
aku yg mendengar kalimat adi tentang harapannya untuk telat kedatangan tamu bulananku, hanya diam. aku masih bingung harus memberitahukan adi atau tidak mengenai tamuku yg sudah datang semenjak kemarin.
"kamu mau makan sekarang?" tanya adi membuyarkan lamunanku.
"makasih yaa sayang," ucapku.
adi tersenyum. mengangkat tangannya kemudian mengusap pipi kananku. mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirku lembut.
"ga perlu terima kasih sayang. kan kamu selama ini juga udah layani aku,"
"itu udah kewajiban aku,"
"yaa ini juga kewajiban aku,"
aku hanya tersenyum kemudian mulai sarapan pagi di balik selimut dengan romantis bersama suamiku.
____________________
siang harinya, ntah kenapa tekatku semakin bulat. hari ini juga aku akan membuat janji dengan salah satu dokter kandungan di salah satu rumah sakit.
dokter ini aku tau dari hasil searchingku di internet. didalam biodata yg ku baca, dokter yg akan aku kunjungi ini adalah salah satu dokter terbaik di indonesia. jadwal janjiannya pun biasanya harus menunggu beberapa hari. tapi ntah suatu kebetulan atau ini adalah hari keberuntunganku, aku mendapatkan nomor urut yg akan digunakan untuk siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELIA (completed)
Fanfictionkisah sederhana antara perempuan dan laki-laki spin-off LIA LIO