(5) ngambek

831 103 9
                                    

hubunganku dan adi tanpa terasa kini telah memasuki tahun ke dua. tahun dimana segala ujian sebagai pasangan akan dihadapi.

mungkin bagi sebagian pasangan, tahu pertama adalah tahun yg paling berat sekaligus paling menyenangkan. tapi tidak denganku. tahun pertama, hubunganku dengan adi berjalan lancar. LDR yg kita lakukan berjalan lancar. sering adi menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke jogja ataupun sebaliknya.

tapi, jika dibandingkan dengan aku, adi lebih sering mengunjungiku di jogja. kalian tau sendiri kan, mahasiswa semester empat itu sesibuk apa.

seperti hari ini. hari ini adalah hari jumat. hari dimana awal mula weekend dimulai. dan hari ini juga adi berencana untuk datang mengunjungiku.

aku udah bilang beberapa kali ke dia, kalo semisal dia sibuk ataupun lelah, mending diundur untuk ketemuannya. daripada dipaksakan tapi malah banyak pikiran dan berakhir kelelahan.

"dimana?" tanyaku melalui sambungan telepon.

saat ini aku berada di bandara, menunggu kedatangan pesawat adi yg dijadwalkan akan sampai pukul 8 malam. dan saat ini jam dipergelangan tanganku telah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. delay atau kemana nih anak?

"kamar mandi, bentar aku kesana,"

aku menutup telepon. sembari menunggu adi yg masih di toilet, aku memutuskan untuk membeli roti yg dijual disalah satu gerai disana.

malam ini aku belum sempat makan malam. keadaanku sekarangpun masih bisa dikatakan kucel.

bagaimana tidak, aku pulang dari kampus pukul 7 malam sedari pagi. itu saja aku meninggalkan teman-temanku yg masih mengerjakan tugas kelompok yg memang harus segera diselesaikan untuk minggu depan.

setelah sampai rumah, aku tak memiliki waktu untuk mandi. toh cuci muka dan berganti baju ku rasa sudah cukup. aku yg awalnya menggunakan kemeja, kini telah berganti menggunakan kaos polos, celana training dan sandal japit.

"sayang," panggil seseorang dari arah belakangku.

aku membalikkan badan dan mendapati adi berjalan kearahku. membawa tas ransel pada punggungnya dan satu koper. tumben nih anak bawa koper? biasanya paling males disuruh bawa koper?

"kamu mau?" aku menawari adi roti yg baru akan aku pesan.

adi mengangguk kemudian menyebutkan pesanannya.

___________________

setelah membeli roti dan mengambil mobil diparkiran, kini aku dan adi telah berada didalam mobil menuju rumah di jogja.

sudah menjadi kebiasaan jika adi berkunjung ke jogja, dia akan menginap di rumah. lebih tepatnya di kamar lio, faisal ataupun rigen. selain karena satu kamar memang khusus untuk ayah bunda, hal itu dilakukan untuk menjaga hal-hal yg tidak diinginkan.

toh bagaimanapun juga aku dan adi juga manusia biasa, yg bisa khilaf ataupun lupa. tapi aku yakin, adi tak mungkin melakukan apa yg semua orang tua takutkan.

"kamu udah makan?" tanya adi tanpa melepaskan pandangannya dari jalan.

aku menggeleng. mulutku penuh dengan kue yg tadi aku beli. "au g empet mam. adi ulu-ulu,"

adi menatapku sekilas. "kalo mau ngomong, makannya dihabisin dulu sayang,"

aku menurut. menguyah sisa makanan yg ada dimulutku sebelum mengulangi perkataanku. "aku ga sempet makan. tadi buru-buru buat jemput kamu,"

"kita makan dulu. kamu mau makan apa?"

"bakmi jawa mau?" tanyaku.

adi mengangguk.

ADELIA (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang