"Oy, gimana? Lo jadi kuliah dimana?"Jimmy yang tengah memainkan game di komputernya dengan serius hanya menggumam tanda tidak dapat diganggu karena tengah berusaha membidik musuhnya didepan sana dengan senjata terbaik yang baru saja dibelinya.
"Ye si dodol", teman sepermainan jimmy yang diketahui bernama Valen itu melemparkan kulit kacang pada temannya yang tengah berperang, bersamaan dengan jimmy yang mengumpat karena dirinya terkena damage.
"Ah kampret lah, pada ga becus jaga base si", jimmy berdiri dari kursi gamingnya yang merupakan singgasananya kemudian bergabung dengan valen di lantai berlapis karpet biru tua, berpartisipasi menghabiskan kacang miliknya yang hanya tersisa beberapa biji.
"Lo jadi kuliah dimana nyet?", valen mengulangi pertanyaannya karena jimmy malah fokus dengan kacang dan video yang tengah diputar di laptop valen.
"Gatau si", jawab jimmy enteng.
"Lah. Katanya bokap lo mau lo masuk hukum"
Jimmy menguap. Jujur saja membahas tentang perkuliahan sedikit membuat moodnya memburuk. "Lo tau kan gua gapinter hafalan"
"Terus lo pinternya dimana?"
"Gada si. Tapi ya, masa hukum coy?"
Valen mengunyah kacang terakhirnya kemudian membuka penutup kaleng susu beruangnya. "Gua temenin"
"Ah lo mah gada pendiriannya, letoy"
Valen tidak menanggapi jimmy yang memang benar, memilih untuk menghabiskan susunya dengan khidmat sembari menikmati lagu girlgroup korea yang terputar di laptopnya. Sedangkan jimmy hanya diam, mulai memikirkan tentang masa depannya.
Ayahnya yang seorang pengacara itu jelas menyuruhnya untuk mengikuti jejaknya karena pekerjaan sudah didepan mata dengan bantuan koneksi ayahnya. Namun mengingat jimmy tidak kritis, tidak memiliki keahlian dibidang hafal menghafal dan menganalisis suatu kasus, membuat dirinya tidak yakin.
Jimmy sendiri ingin mencoba jurusan teknik sipil. Jika ditanya, apa jimmy memiliki kemampuan di jurusan tersebut, jawabannya tentu tidak. Tapi, setidaknya menyukai namun tidak bisa daripada tidak bisa dan tidak menyukai.
Dirinya sudah mengutarakan pendapatnya pada sang ayah yang ditolak mentah-mentah, dengan menakut-nakuti jimmy bahwa teknik sipil sangat sulit dan bukan tidak mungkin bila jimmy akan kesulitan yang akan menyebabkannya lebih lama untuk menyelesaikan pendidikannya.
Begini, jimmy tahu maksud ayahnya baik, ayahnya ingin putranya yang tidak memiliki kemampuan apapun ini hidupnya terjamin karena sudah ada tujuan yang jelas didepan sana dengan memilih jurusan hukum. Tapi, apakah tidak bisa jimmy memiliki keinginannya sendiri?
Lagipula jimmy bukannya tidak tahu nilai utbk untuk masuk jurusan hukum itu cukup tinggi sedangkan dirinya sadar bahwa dirinya tidak sepintar itu.
"Sastra cina jim, sepi peminat, nilainya ga terlalu tinggi"
Jimmy membuang nafas kasar. "Cari jurusan yang prospek kerjanya bagus juga"
Valen kemudian menutup jendela pada laptopnya lalu menutup laptopnya tanpa mematikannya. "Eh jaman sekarang tu, jurusan ga pengaruh sama pekerjaan. Contoh aja nih kakak ipar gua lulus jurusan hukum, kerjanya akuntansi. Gamasalah bro, asal judulnya sarjana, cari kerja bisa dimana aja"
Bertambah lagi. Ucapan valen membuat jimmy benar-benar pusing. Sebelumnya, jimmy tidak menduga bahwa memasuki dunia perkuliahan akan sesulit ini. Di bayangan jimmy, kuliah sangat menyenangkan, nongkrong, tebar pesona, mendapat pacar. Itu saja. Tidak seperti yang dialaminya sekarang ini.
"Emang kalo ngikut bokap lo, bakal kuliah dimana?"
Jimmy berdehem sebelum menjawab pertanyaan temannya, kemudian membaringkan tubuhnya diatas karpet yang jelas tidak seempuk kasurnya, pandangannya menerawang. "Univ Negeri SM, makanya gue juga bingung sama utbk-nya. Coba kalo swasta, lebih gampang gue masuk"
"Kalo swasta, Univ Bighit juaranya bos. Univ swasta paling bagus disini"
"Ah kesel gue, ngomongin kuliah doang gada abisnya", jimmy berdiri dari tempatnya dan segera mengenakan jaketnya mengundang tatapan bertanya dari sahabatnya, "Mau kemana lo?"
"Ngopi, ngudud juga, uda berapa hari ga ngudud gua. Ikut ga lo?"
"Ikut lah bos. Tunggu, buang hajat bentaran"
-tbc
masi perkenalan nih, gimana?
semoga suka ya, makasi uda baca💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Evince ;minyoon [✔]
Short Story[genderswitch] LOKAL Kakak tingkat? Ga salah? Gemes gemes gitu - jimmy, maba Bighit University 2020 minyoon jimin × yoongi (gs)