📌2 - Jovanka

635 107 22
                                    

"Oy buru oy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oy buru oy. Lo mau telat?", valen berteriak pada jimmy yang masih berkutat di dalam kamarnya.

"Bentaran nyet, pomade gua ngilang. Nih cuma ada tutupnya", jimmy berjalan kesana kemari mencari benda tabung berwarna biru yang kemarin seingatnya ia letakkan disamping komputernya.

"Aduh lama bener ni anak"

Hari pertama ospek sepertinya tidak akan berjalan mulus sesuai ekspektasi. Jimmy yang tidak bisa meninggalkan pomadenya membuat valen yang sudah didalam mobil laki-laki itu hanya bisa mendecak sebal.

Jimmy benar-benar rempong bila berbicara masalah rambut. Valen tidak tahu apa yang membuat jimmy begitu lama didepan cermin untuk mengatur rambutnya. Tapi jimmy bilang rambutnya adalah aset berharga, karena dengan rambut lebat nan lembut ini membuat penampilannya terlihat badai dan lebih mudah menggaet perempuan.

"Woy lelet bener lo kaya cewe", teriak valen dari dalam mobil.

"Sabar bos"

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya jimmy keluar dengan menyampirkan tas berwarna abu abu di pundaknya.

"Kalo telat salah lo nih"

"Santai aja len, lo tau kan gue hari ini uda ganteng banget. Ez lah"

Valen hanya mengernyitkan dahinya tidak paham. Kemudian jimmy mengendarai mobil hitam besarnya menuju kampus yang terletak tidak jauh dari kos-kosan mereka.

Hanya butuh 15 hingga 20 menit untuk mereka tiba di tempat baru dimana mereka akan menimba ilmu selama beberapa tahun kedepan.

"Uda rame aja"

"Namanya juga ospek"

Keduanya turun dari mobil menuju kerumunan ramai dimana para kakak tingkat yang sepertinya akan membimbing ospek mereka berbaris.

"Ga salah si, cakep cakep bener", tak lupa jimmy menyibakkan rambutnya ke belakang dengan harapan membuat siapa saja yang melihatnya terpesona.

"Heh lo yang disana. Lari, bukannya jalan! Udah jam berapa nih?", salah satu kakak tingkat yang mengenakan celana jeans biru longgar dengan almamater yang dikenakan dengan bangga itu berteriak pada jimmy dan valen. Tak salah lagi.

Kemudian mereka berdua berlari memasuki gedung yang selama beberapa hari kedepan akan menjadi tempat mereka mengadu nasib.

"Didepan sana masih kosong, tapi dibelakang juga masih banyak banget kosongnya, lo mau dimana?"

"Belakang aja, biar bisa tidur"

Jimmy memperhatikan suasana gedung yang sangat ramai ini. Ratusan maba berkumpul dalam gedung luas dengan ac dimana mana, namun seketika menjadi panas karena banyaknya orang didalam sini.

Suasana ramai kemudian menjadi sunyi ketika didepan sana, para mahasiswa dengan almamater biru donker dengan logo Universitas Bighit berdiri berjajar diatas panggung.

Evince ;minyoon [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang