Hari ini merupakan hari paten dimana jimmy dan teman-temannya akan bermain futsal untuk dua atau tiga jam kedepan. Maka jimmy dan valen sudah siap dengan segala perlengkapannya untuk futsal.
"Len, minum lo ketinggalan tuh"
"Oiya. Udah ya? Skuy"
Keduanya memasuki mobil setelah memastikan bahwa jimmy tak lupa mengunci pintu rumah seperti tempo hari. Valen mengemudikan mobilnya menuju tempat futsal, bukan tempat futsal yang biasa mereka datangi, namun tempat yang terletak sedikit jauh karena tempat mereka sudah dipesan untuk turnamen futsal siswa sekolah menengah.
Ketika keduanya tiba di tempat yang dituju, jimmy segera turun diikuti valen. Dan jimmy menghela nafas lega ketika melihat mobil teman-temannya yang lain sudah terparkir rapi di area parkir yang sudah diterangi lampu kuning karena matahari mulai menghilang.
Jimmy dan valen kemudian menghampiri mobil tersebut dan mengetuk kacanya. "Oy kita uda nyampe nih". Kemudian pintu mobil dibuka, dan keluarlah ketiga teman jimmy dengan wajah mengantuk. Maklum saja, tempat futsal kali ini dua kali lipat lebih jauh dari rumah rafael yang rumahnya memang terletak jauh dari pusat kota.
"Lama banget lo pada", ucap adlan sembari mengambil tasnya kemudian mengunci mobilnya. Kini mereka berjalan menuju kasir. Reo sebagai pemesan berbincang sedikit dengan kasir untuk memastikan bahwa tempatnya memang disewa atas nama yang benar.
"Lawan siapa kali ini?", bisik jimmy pada adlan.
Adlan meneguk minumannya yang baru ia beli di vending machine di sudut ruangan, "Katanya anak kampus lo"
"Ha? Anak Bighit? Siapa?"
"Mana gua tau. Temennya si reo noh", tunjuk adlan dengan dagunya.
Jimmy jadi bertanya-tanya tentang siapa lawan mereka kali ini. Memang selalu seperti ini, jika futsal maka reo lah yang bertugas mengurus semuanya, mulai dari tempat, administrasi, dan partisipan. Dan jimmy sama sekali tidak tahu bila temannya itu memiliki teman di kampusnya.
"Weh anak bighit? Siapa?", tanya jimmy pada reo ketika sudah menyelesaikan administrasi. Lima laki-laki itu kemudian memasuki ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.
"Ntar aja lo liat, ntar uda gua jelasin, lo nya gakenal lagi"
Ketika semua sudah selesai dengan pakaian futsal dengan dominan warna merah itu, semua keluar dari ruang ganti menuju lapangan yang sudah ramai dengan beberapa orang laki-laki. Reo sebagai pengundang kemudian menghampiri mereka satu persatu untuk menyapa dan bersalaman ala laki-laki.
Jimmy dan valen tersenyum ketika tidak sengaja bertatapan dengan salah satu kakak tingkat yang mereka kenal. "Bang juni?"
"Gua gatau lo sohibnya reo"
"Gua juga gatau kalo lo kenal reo, bang"
Kemudian reo memperkenalkan keenam laki-laki itu satu persatu pada keempat temannya yang sedari tadi hanya saling memandang. "Guys kenalin, yang ini namanya bang Gio, yang judes itu Dimas seumuran sama kita, terus sebelahnya bang Raka, doi uda kerja, terus itu bang Juni kayanya lo berdua uda kenal, terus ada Nevan ama yang ujung ada bang Samuel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Evince ;minyoon [✔]
Short Story[genderswitch] LOKAL Kakak tingkat? Ga salah? Gemes gemes gitu - jimmy, maba Bighit University 2020 minyoon jimin × yoongi (gs)