📌16 - Malam Pengakuan

318 69 10
                                    

"Asu lah asuu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asu lah asuu"

"Bajigur"

"Cuk, maju aja maju bodo"

"Gua masi cari jalan, lo tunggu wey tunggu bangsat"

Jimmy kesal lantas membanting stik nya ke lantai yang dilapisi karpet tebal, sedangkan valen masih bermain bersama reo dan adlan yang hari ini menginap bersama mereka. "Alah baperan lo", ejek reo pada jimmy yang kini beralih pada ponselnya.

"Bacot kambing", jawab jimmy acuh. Matanya sekarang fokus pada layar ponselnya yang menunjukkan snapgram kakak tingkatnya, juni yang sepertinya tengah makan malam bersama teman-temannya, termasuk jovanka dan nevan. 

Terlihat nevan yang tengah memeluk jovanka erat, sementara jovanka memeluk pinggang nevan dan menyandarkan kepalanya di bahu sang kekasih. Hati jimmy memanas melihat kemesraan jovanka. Jika jimmy perempuan, jimmy sudah dipastikan akan menangis. Namun jimmy adalah lelaki sejati, bukannya menangis, jimmy akan berjuang. Berjuang merebut jovanka, begitu?

Jimmy akan menjadi pihak ketiga dalam hubungan nevan dan jovanka?

Selama jovanka memang memilihnya, maka jimmy tidak bisa dikatakan sebagai perusak hubungan orang. Lagipula, di mata jimmy, jovanka terlihat tidak secinta itu pada nevan. Jimmy pun tidak tahu bagaimana yang sebenarnya, atau mungkin sesuatu telah terjadi diantara mereka berdua, jimmy tidak tahu. Membuat jovanka terbuka padanya adalah hal yang sangat sulit, terlihat bahwa jovanka tidak mudah mempercayai orang.

Baru saja jimmy akan menutup aplikasi instagramnya, juni sudah membuat siaran langsung. Dan tentu saja, jimmy bergabung untuk melihat. Ketika jimmy bergabung, juni yang kebetulan melihat ponselnya langsung menyapa jimmy. Saat juni menyebut nama jimmy, jovanka sedikit melirik kedepan dimana juni berada. Namun hanya itu saja, selebihnya jovanka sibuk bersama teman-temannya juga kekasihnya selama live berlangsung.

"Nonton apasi? Brisik banget perasaan", ujar adlan yang entah sejak kapan berada disampingnya. Jimmy mematikan ponselnya, "live nya kating gua"

"Terus ngapa muka lo kaya kambing?"

Jimmy mendorong kepala adlan agar tidak terlalu dekat dengan wajahnya kemudian berdiri menuju dapur, "Muka lo kaya monyet, lan"

Jimmy membuka kulkas dan hanya menemukan beberapa butir telur dan daging. Memilih menutup kulkas kemudian mengambil jaket, dompet dan kunci mobil. "Gua mau ke minimarket, nitip kaga?"

"Kacang, biasa", sahut nevan yang masih betah bermain game bersama reo.

"Gua mah sprite aja, sama apa kek yang asin-asin"

"chiki yang keju, jangan yang ayam, terakhir kali lo salah beliin yang rasa ayam"

"Iye bacot, gua berangkat"

"Iye, tiati"

Jimmy keluar dan menutup pintu rumahnya kemudian masuk kedalam mobil. Saat ini jam masih menunjuk angka 8. Jimmy dengan kaus hitam dan sweatpants berwarna abu yang dipadu sandal hitam kebanggaan itu segera mengemudikan mobilnya keluar dari pekarangan rumah.

Evince ;minyoon [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang