Part 4🍂

669 64 107
                                    

Senja meluruhkan kedua bahunya lesu. Dia sudah menerima keputusan Ayahnya dengan menyembunyikan identitasnya sebagai keluarga Wiranegara. Tetapi, kenapa hidupnya tak juga mendapat ketenangan?

Apa Bara udah curiga sama identitas aku?

Senja ketar-ketir sendiri. Di mata teman-temannya, ia terkenal orang yang kalem, tenang, dan tak pernah mendapat masalah. Tapi itu hanyalah topeng. Nyatanya setiap detik hidupnya terasa dipenuhi ancaman.

Tok tok tok

Pintu kamar Senja diketuk oleh seseorang.

"Senja, ini Ayah."

Senja beranjak dari ranjangnya dan menghampiri sang Ayah yang masih berada dibalik pintu.

"Ya, Ayah?"

"Ada masalah? Ke ruang kerja Ayah dan ceritakan semua, nak." titah Ivan pada anak bungsunya.

Senja menghela napas. Ia tak perlu ragu bercerita ataupun diam menyembunyikan semuanya. Karena Ayahnya adalah penebak yang handal. Ia melangkahkan kakinya mengikuti sang Ayah menuju ruang kerja.

Ivan duduk di kursi kerjanya dan menatap dalam ke arah Senja yang duduk di sofa pojok ruangan.

"Jadi?"

"Bara tadi nyapa Senja. Dan-"

"Dan?"

"Ngajak kenalan."

Ivan menghembuskan napasnya kasar.

"Oke, point utama yang harus kamu tahu, Senja."

"Aku tahu Ayah. Seperti apa seorang King Barabas."

"Ya, tidak salah Ayah memberitahumu sejak dulu tentang betapa bobroknya lelaki itu."

Senja terdiam. Satu pertanyaan yang mengganjal di otaknya kini ia tanyakan pada sang Ayah.

"Apa Bara sudah curiga dengan Senja?"

Ivan menatap anaknya dalam-dalam.

"Bersyukurlah untuk sekarang itu tidak terjadi, nak. Tetapi, orang suruhan ayah bilang : ia menargetkanmu sebagai mangsanya, Senja. Itu yang ayah khawatirkan."

Senja berkaca-kaca. Ia sungguh ketakutan. Ia paham maksud Ayahnya. Ia target selanjutnya. Target King Cabul. Astagaa. Ini sangat buruk.

"Ayah, apa yang harus Senja lakukan? Aku, hiks.. "

Ivan melangkahkan kakinya menuju Senja, lalu meraih tubuh ringkih anaknya kedalam dekapannya. Ia memejamkan matanya. Semua berawal dari 10 tahun yang lalu. Kejadian pahit yang tak pernah ia lupakan.

***

Fajar memejamkan matanya. Kepalanya sangat pening memikirkan segala hal yang terjadi. Kenapa hidupnya selalu berurusan dengan keluarga King sialan itu? Huh.

"Apa yang harus gue lakuin? Gue nggak akan biarin Senja bernasib sama kaya dia. Cukup bertahun-tahun gue kehilangan dia karena ulah King sialan itu. Gue nggak mau kehilangan untuk kedua kalinya. Gue nggak mau kehilangan Senja dan nggak mau Senja ngalamin hal yang sama kaya dia. Aarrghh.. "

Fajar menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Kali ini ia mengakui, ia benar-benar jatuh hati, jatuh sejatuh-jatuhnya pada gadis polos itu.

Senja.

Dia bukanlah gadis famous ataupun gadis pujaan para cowok di sekolahnya. Ya, Senja hanya pujaan hati seorang Fajar. Katakanlah ia sekarang menjadi gila hanya karena teringat tentang Senja.

Fajar dan Senja [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang