Part 22 🍂

340 43 114
                                    

Hai, guys! Terimakasih buat kalian yang mau nyempetin baca ceritaku 😭

Aku mau minta maaf karena alur cerita ini maju mundur acakadul. Dikarenakan ada beberapa bagian yang seharusnya sudah tercantum di part sebelumnya, namun aku lupa :( maka alurnya jadi sangat tidak enak dipandang. 😭 Mari kita lihat!

👇👇👇

***

5 jam yang lalu sebelum bel pulang sekolah berbunyi.

Fajar berjalan santai di koridor kelas 12 dengan tangan ia simpan di saku celananya. Waktu masih tersisa 20 menit lagi sebelum istirahat berakhir.

Langkahnya mendadak berhenti di depan perpustakaan yang pintunya sedikit terbuka. Matanya berbinar melihat gadis pujaannya sedang duduk manis di dalam perpustakaan dengan pandangan fokus ke arah buku yang dibacanya.

Aih, cantik banget sih. Kaga salah gue naksir Senja dah. Udah cantik, baik, pinter, rajin. Beuh, istri idaman ini mah. Eh kenapa gue  jadi mikirin tentang istri sih, jauh banget gila.

Lama Fajar termenung di depan perpus. Akhirnya ia memutuskan masuk dan menghampiri Senja.

"Gue harus nyiapin senjata ampuh sebelum deketin Senja nih," gumam Fajar.

Orang yang melihat ini mungkin tidak akan percaya. Fajar yang dulu kaku, susah senyum, kini malah senyum-senyum sendiri.

Fajar meraih ponselnya dan segera mencari apa yang ia inginkan.

"Oke google! Tips menggombali cewek cantik macam Senja."

Loading ....

jalantikus.com › tips › gombala...
-----------
100+ Gombalan Maut 2020 | Bikin Doi Langsung Luluh! - JalanTikus ...

Fajar tersenyum sumringah setelah membaca artikel tersebut.

"Ah, ini jalan tikus ter-top dah. Harus dipraktekkan segeraa!"

Fajar bergegas menghampiri Senja dengan kepala penuh rencana-rencana absurd.

"Hai, Sen."

"Eh, Fajar? Tumben ke perpus," heran Senja. Ia tau betul orang seperti Fajar ini jarang pergi ke perpustakaan karena ia memang jarang melihat Fajar di ruang serba buku ini.

"Gapapa, pengen aja. Lo lagi baca apa?" Fajar berbasa-basi dengan sangat basi.

"Lagi baca sejarah," jawab Senja singkat. Fajar sedikit menaikkan kepalanya untuk melihat bacaan Senja. Setelah itu ia mengangguk-angguk.

"Sen, gue punya tebak-tebakan nih. Lo harus jawab, ya." Fajar mulai beraksi setelah beberapa menit mereka saling diam.

"Kalau salah?" Senja sedikit khawatir. Ia tidak mahir tebak-tebakan.

"Nggapapa sih, hehe." Fajar menyengir ngga jelas.

"Oke dengerin ya! Malam, malam apa yang paling indah?"

Senja mengernyit bingung. Otaknya mencoba berpikir keras untuk menjawab benar.

"Hm, malam penuh bulan dan bintang," tebak Senja.

"Salah. Yang bener malamar kamu." Fajar menjawab sembari tersenyum. Membuat Senja mau tak mau ikut tersenyum.

"Apaan sih." Senja memalingkan wajahnya yang mendadak terasa panas.

Fajar dan Senja [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang