14. Gadis di Sudut Perpustakaan

88 11 2
                                    

"Sebuah novel mempertemukan kita."
-Rian-


Pekan ini adalah pekan terakhir KBM di sekolah, karena mulai senin pekan depan Penilaian Akhir Semester 1 akan dilaksanakan. Biasanya pada pekan terakhir sebelum pelaksanaan PAS, kegiatan belajar hanya difokuskan untuk latihan dan pembahasan soal-soal.

Namun, ada juga beberapa mata pelajaran yang sudah selesai latihan soal dan pembahasannya sehingga pada pekan terakhir sebelum PAS tidak ada lagi kegiatan pembelajaran. Siswa-siswa diberi kebebasan untuk belajar sesuka hatinya. Mereka bisa pergi ke perpustakaan atau sekadar membaca di sudut literasi.

Materi pelajaran Bu Shafa sudah usai dan juga sudah pembahasan soal pada pekan lalu, jadi hari ini Bu Shafa mengajak anak-anak kelas 8-C untuk pergi ke perpustakaan. Semua anak sangat bersemangat. Sesampainya di perpustakaan, anak-anak memilih buku apa yang mereka sukai.

Ada yang memilih buku pelajaran, ada yang membaca novel dan komik, majalah, ada juga yang sekadar duduk sambil menonton televisi di perpus.

Raisa, Vivi, Siska, dan Fira memilih pergi ke sudut literasi untuk membaca artikel online di sana. Raisa butuh suasana baru karena ia merasa bosan terlalu sering ke perpustakaan. Lagi pula hampir semua buku cerita dan novel di sana sudah ia baca.

Rian mencari-cari novel di rak perpustakaan. Rian menuju rak di mana tempat ia menyembunyikan novel itu kemarin, ia tak bisa meminjam karena kartu pinjam buku perpustakaannya hilang, jadi ia menyembunyikan novel yang belum selesai dibaca pada deretan buku biografi dan atlas. Namun sayangnya hari ini tak ada. Dalam rak novel  pun tak ada.

Ia pun memberanikan diri bertanya pada Bu Jihan, petugas perpustakaan yang terkenal cerewet itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun memberanikan diri bertanya pada Bu Jihan, petugas perpustakaan yang terkenal cerewet itu. Rian berjalan mendekati meja Bu Jihan.

"Bu Jihan...." Sapa Rian.

"Iya Rian, ada apa?" Sahut Bu Jihan dengan pandangan mata masih fokus pada layar komputer.

"Lho ibu tahu nama saya?" Rian terkejut karena Bu Jihan bisa mengenalinya tanpa melihat wajahnya.

"Saya hafal suara kamu. Kamu kan si kembarannya Raisa itu kan?" Bu Jihan tetap fokus pada monitor.

"Eh, iya bu, hehe."

"Ada apa Rian? Kamu perlu buku apa?"

Rian melihat Bu Jihan yang nampak sibuk dengan pekerjaannya di komputer, mengurungkan niatnya untuk menanyakan novel itu.

"Tidak jadi Bu, sepertinya ibu sedang sibuk. Maaf kalau saya mengganggu. Saya permisi dulu Bu..." Ucap Rian sopan.

Bu Jihan menoleh menatap Rian, "Saya tidak sibuk kok, cuma lagi nonton drama Korea aja. Ada apa? Kamu mau pinjam buku apa?"

"Itu bu, saya mau tanya."

"Oke, tanya apa?"

"Eh tidak jadi Bu. Maaf." Rian buru-buru kabur karena tak ingin mendapat omelan dari Bu Jihan. Ia kembali mencari di rak tempat persembunyiannya.

Diary SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang