UP LAGEEHH!!!
.
.
.
Author POV
Orang bilang, seseorang diberikan 3 kesempatan besar dalam hidupnya.
Bagi Jennette Margarita sendiri, kesempatan pertama yang ia terima adalah ketika ia ditawarkan untuk tinggal dengan keluarga Alpheus belasan tahun lalu. Walaupun dia tidak mengingat bagaimana kejadian tersebut, baginya itu tetaplah kesempatan yang diberikan untuknya.
Ia masih tidak tahu kapan kesempatan lainnya akan datang, tapi entah bagaimana ia berpikir kalau keberadaan sang penyihir Lucas di meja ini sekarang adalah kesempatan kedua yang diberikan dalam hidupnya.
Jika ia bisa mendapat sedikit saja dukungan dari Lucas sang penyihir menara hitam, maka mungkin jalannya untuk memasuki istana akan sedikit lebih mudah, itulah yang ia pikir. Karena itulah, Jennete tidak boleh menyianyiakan saat ini.
"Selamat siang Tuan Lucas! Ini pertama kalinya saya bisa menyapa anda secara resmi, perkenalkan saya Jennette Margaritta dari kediaman Alpheus."
Mencuri kesempatan, Jennette menyapa Lucas dengan senyuman yang manis.
"Hmm. Siang." Luas hanya menjawab seadanya. Dia sama sekali tidak berminat untuk beramah tamah dengan dua orang sepupu ini.
"Bagaimana dengan Ijekiel? Kurasa ini bukan pertemuan pertama kalian kan?" Tanya Jennette.
"Benar, seperti yang pernah ku ceritakan, aku pernah bertemu dengan Tuan penyihir beberapa kali. Kami juga sering berpapasan di istana Garnet ketika hendak menemui Yang Mulia Kaisar."
"Benarkah?" Athanasia beralih pada Lucas yang duduk di sampingnya. "Kenapa kau tidak pernah cerita?"
"Memangnya hal seperti itu penting untuk diceritakan?"
...
Apakah Lucas baru saja mengatakan kalau Ijekiel adalah orang yang tidak penting di depan orangnya langsung? Athanasia benar-benar tidak habis pikir.
"Saya kira Tuan penyihir sangat sibuk dengan persiapan turnamen, saya tidak menyangka anda akan bergabung dengan kami di sini."
"Pekerjaan seperti itu dapat ku selesaikan dengan mudah, jadi kau tidak perlu mengusirku."
"Mengusir anda? Sepertinya anda salah paham."
"Bukankah itu terlihat jelas? Kau tidak mau aku menghabiskan seluruh waktu dengan Tuan putri bukan? Tidak perlu takut, karena itu sudah menjadi kenyataan."
"Saya rasa Tuan penyihir terlalu melebih-lebihkan ucapan saya."
"Mulutmu bisa berkata manis sampai kau air liur mu kering, tapi tatapan itu tidak akan menipuku, Tu.an Mu.da"
"..."
"..."
"Ba-bagaimana kalau kita mencicipi kue nya dulu." Suara Athanasia memecah kecanggungan.
Mendengar ajakan itu Jennette dengan senang hati menyendok kan kue strawberry di piringnya. Ia tidak mengerti kenapa Ijekiel begitu defensif dengan kedatangan Lucas. Walaupun sempat terasa canggung, setidaknya ia bisa bertemu dengan sang penyihir dan ini adalah satu-satunya kesempatan yang sudah ia tunggu-tunggu.
Tidak peduli dengan tatapan tak suka yang diberikan pemuda berambut perak di sampingnya, Lucas dengan tenang meletakkan cangkir teh miliknya dan memperhatikan kue-kue yang ada di meja.
"Kalau kau selalu makan makanan manis seperti ini anda nanti gemuk, Tuan putri." Dengan santainya Lucas memakan kue kering coklat yang disediakan.
Athanasia menatap Lucas tidak terima. "Aku tidak mau mendengarnya dari orang yang hampir setiap hari mencuri snack malam ku. Lagipula menu dietku seimbang dan aku juga tidak pernah pilih-pilih makanan."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VER
FanfictionATHY X LUCAS Athanasia de Alger Obelia. Putri mahkota dan satu satunya di Kaisaran Obelia yang kini telah menginjak umur 15 tahun ini telah kembali ke istana setelah pelariannya dari sang ayah yang amnesia. Apa yang terjadi di kerajaan setelah Luc...