Ada beberapa flashback di chapter ini. Pokoknya yang italic deh, jadi jangan bingung ya.
3000 word! Selamat membaca!!
.
.
.
Author POV
.
DAK! DAK! DAK!!
Lucas yang kini berusia 16 tahun menggedor pintu ruangan penyihir menara dengan penuh emosi.
"Oi mau sampai kapan kau mengurungku di menara ini hah!!?" Dengan kemarahan yang sudah tak terbendung, Lucas berteriak dengan keras.
Bukan karena apa, tapi sejak datang ke menara ini ia sama sekali belum menginjakkan kaki di luar menara. Sama sekali!
Dulu Pak Tua itu bilang Lucas harus belajar sihir dari yang paling dasar kan?
Lucas benar-benar telah mengikuti semua yang penyihir menyebalkan itu katakan dengan benar-benar menyalin buku-buku tebal sialan itu dengan tangannya sendiri. Mulai dari teori dasar hingga penelitian yang tidak ada habisnya. Tapi begitu ia mendapatkan kekuatannya kembali setelah lama di kunci dan akhirnya mencoba kabur, si penyihir itu ternyata membuat penghalang yang begitu kuat agar ia tidak meninggalkan menara.
"Hei Pak Tua! Cepat buka pintunya!!" Lucas menendang pintu kayu itu layaknya preman jalanan. Jika saja ruangan itu tidak dilindungi oleh sihir, sudah sejak tadi ia menerobos masuk.
KRIEET!
Tiba-tiba saja pintu itu terbuka dan menampakkan pria berambut perak itu berdiri dengan tenang di ambang pintu.
"Kau tidak akan ku izinkan keluar jika kau belum bisa mengendalikan mana-mu."
Lucas menatap sengit. "Sudah berapa kali kubilang? Aku tidak mengerti 'mengendalikan mana' yang kau maksud itu! Kalau kau berniat jadi guru maka lakukan dengan benar! Jelaskan padaku apa maumu dan berhenti bertingkah seperti gadis yang merajuk!!"
"Kau sendiri tidak pernah bertemu gadis."
Lucas tidak tersinggung, karena itu memang kenyataan.
Penyihir menara itu berjalan dengan tenang ke arah sofa dan duduk di sana.
"Kau memiliki kekuatan yang luar biasa, Lucas. Dengan banyaknya mana yang ada ditubuhmu, kau memiliki potensi untuk jauh melebihi diriku sekarang."
"Aku tahu itu."
"Tapi dengan kemampuanmu sekarang, mana milikmu itu selalu berhamburan. Ketika menggunakan sihir, tanpa sengaja kau menggunakan mana yang terlalu besar hingga banyak dari mereka yang terhambur sia-sia."
"Lalu apa masalahnya? Kau sendiri yang bilang mana ku sangat banyak. Kehilangan sedikit tidak akan berpengaruh padaku." Lucas mengatakannya dengan sombong. Toh dia baik-baik saja selama ini jadi kenapa dia harus mengendalikan mananya sekarang?
"Cepat atau lambat, akan datang keadaan yang memaksamu untuk kau mengendalikannya. Ini demi keselamatanmu dan dunia ini."
Lucas terdiam mendengarnya. Dunia? Memangnya orang ini pikir Lucas akan melakukan apa?
"Lalu apa yang harus kulakukan?"
"Kendalikan. Cobalah alirkan mana-mu ke dalam setiap sel terkecil di tubuhmu sekalipun. Jangan biarkan ada yang terbuang, jangan biarkan ada yang terlepas. Simpan kekuatanmu itu untuk dirimu sendiri. Jika kau sudah terbiasa melakukannya semudah kau bernapas, maka aku akan mengizinkanmu untuk keluar ... tapi hanya sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VER
FanfictionATHY X LUCAS Athanasia de Alger Obelia. Putri mahkota dan satu satunya di Kaisaran Obelia yang kini telah menginjak umur 15 tahun ini telah kembali ke istana setelah pelariannya dari sang ayah yang amnesia. Apa yang terjadi di kerajaan setelah Luc...