49. Reflexions (+Illustration)

3.6K 439 237
                                    

.

.

.

Author POV

Dulu sekali, Lucas pernah belajar bahwa alam semesta ini memiliki dimensi yang tak terhingga. Terdapat dunia yang terlihat sama namun juga berbeda dengan yang ia tinggali. Layaknya Athanasia yang jiwanya berasal dari dunia yang tidak ia ketahui, di dimensi lain mungkin juga terdapat 'Lucas' lain yang memiliki kehidupan yang berbeda dengan dirinya.

Lantas apakah ia berada di dimensi lain sekarang?

Tempat ini persis seperti yang berada di ingatannya, tapi orang-orang ini ... bukan seperti yang dulu ia kenal.

Lucas menatap jijik.

"Kakak?"

Melihat bagaimana adik laki-lakinya bergelayut manja pada tubuhnya, Lucas merasa ingin muntah.

"Hentikan omong kosong ini." Ia lantas melepaskan dirinya dari bocah itu hingga 'adiknya' itu ke lantai. Sang ibu pun berlari panik menyelamatkan putra bungsunya yang sudah hampir menangis.

Tak peduli pada hal itu, Lucas malah memindai ruangan itu dan mencari jalan untuk keluar.

"Lucas! Apa yang kau lakukan?!" Pekik ibunya tak percaya.

Rasanya kejadian ini pernah terjadi dalam kehidupan Lucas sebelumnya, bedanya dulu ia tidak sengaja melakukannya.

Lucas hanya diam tak peduli dan hendak berjalan pergi meninggalkan ruangan, namun tepat sebelum ia menyentuh pintu, Lucas membalikkan tubuhnya sebentar lantas tersenyum sinis. Dengan santai Lucas mendekat dan menunduk menatap ibunya yang tengah memeluk bocah kecil itu di lantai.

"Sekarang kau terlihat lebih mirip dengan ibuku."

Wajah wanita yang dipenuhi ketakutan itu kini terasa familiar. Yah, kalau 'ibunya' itu menunjukkan ekspresi kengerian itu lebih awal, mungkin Lucas akan percaya kalau ini adalah dunianya.

Langkah kakinya yang ringan lantas kembali mengarah pada pintu belakang tempat ia masuk tadi. Daripada berada di tempat memuakkan ini, menjelajahi dunia aneh ini mungkin akan lebih berguna. Setelah ia meninggalkan tempat ini, maka semuanya selesai.

Namun ketika membuka pintu, hal tak terduga kembali terjadi pada dirinya.

Panas yang terik, suara pedagang yang bersahut-sahutan, bau udara yang kering, dan ... keramaian kota.

Lucas berbalik dan menemukan bahwa ruangan makan itu telah menghilang. Ia seakan berpindah begitu saja ke tengah pasar yang entah di mana.

Matahari yang bersinar begitu cerah hingga rasanya matanya sulit untuk membuka penuh. Tangannya yang berusaha menghalau matahari juga terasa aneh. Ada yang berbeda.

Dengan bingung Lucas berjalan ke salah satu jendela toko. Dari kaca yang buram itu Lucas dapat melihat dirinya yang sedikit lebih tua dari penampilannya tadi. Sekitar 12 atau 13 tahun? Lucas tidak begitu yakin.

"Lucas!"

Suara khas anak laki-laki memanggil namanya. Lucas menoleh dan mendapati bocah yang seumuran dengannya berlari dengan riang.

Rambutnya yang berwarna coklat melambai tertiup angin. Berbeda dengan dirinya yang memiliki kulit lebih putih, wajah kecoklatan terpanggang sinar matahari itu memperlihatkan seberapa sering ia bermain di alam.

"Kau dari mana saja? Kami mencari mu dari tadi." Katanya dengan ringan layaknya teman bermain yang setiap hari bertemu. Tak beberapa lama, sekitar 4 orang anak laki-laki ikut berkerumun di dekatnya.

PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang