3. Storm

5.8K 585 108
                                    

Part 3 babyyy

.

.

.

Karena merasa bosan, siang ini aku mengajak Lucas pergi untuk makan siang di kota dan jalan jalan seperti biasa. Tapi entah mengapa, ada yang sedikit berbeda dari biasanya.

Perasaanku saja atau orang-orang di sekitar kami sangat sering memperhatikan kami? Terutama para gadis.

Kemanapun kami pergi, baik itu menghampiri pedagang di jalanan atau mampir di sebuah toko, aku dan Lucas menjadi pusat perhatian semua orang. Apa gunanya sihir penyamaran kalau kami tetap menarik perhatian? 

Sambil duduk mengaduk cangkir teh ku yang sudah kosong dan membuat suara dentingan kecil, aku menoleh pada Lucas yang sedang membayar makanan yang tadi kami pesan. Pelayan  yang tadi terlihat meragukan Lucas dan aku yang membeli banyak makanan, kini memiliki mata yang bersinar ketika melihat Lucas mengeluarkan kepingan koin emas. 

Restoran ini cukup terkenal di kalangan rakyat biasa. Aku pernah mencobanya ketika dalam masa pelarian dulu, dan rasanya memang benar-benar enak. Sayang sekali tempat ini agak sulit untuk dijangkau bangsawan karena letaknya di gang kecil. Sejak aku kembali ke istana, sesekali aku mengajak Lucas untuk makan di tempat ini. 

Selesai makan kami memutuskan untuk jalan-jalan dulu sebelum sore. Toh sepertinya Lucas sudah meletakkan boneka pengganti diriku di istana, kalau aku kembali sebelum malam sepertinya tidak apa-apa.

Menoleh ke jendela yang besar, aku memperhatikan lalu lalang keramaian ibukota yang begitu hidup. Sinar matahari sudah tidak begitu terik, jalanan yang tadinya sedikit sepi menjadi semakin ramai seiring dengan datangnya sore. Kurasa tidak ada salahnya mengunjungi pusat toko perhiasan selagi di sini. Bisnis bahan tambang cukup menjanjikan untuk beberapa dekade ke depan, jadi tidak ada salahnya melihat-lihat. 

Saat sedang asyik berpikir apa yang harus kulakukan selanjutnya, suara perempuan yang sedikit cempreng menarik perhatianku. 

"Hei, gadis berambut abu-abu itu, bukankah dia terlihat tidak pantas?" Suara para gadis di belakangku terdengar jelas. Ah, aku lupa kalau tempat ini juga tempat orang-orang bergosip.  Pasti mereka membicarakan ku yang dalam mode penyamaran.

"Badannya sih terlihat bagus, tapi bukankah wajahnya terlalu biasa saja untuk makan siang dengan tuan ksatria yang tampan tadi?" Suara lain menyahuti. Sekarang aku yakin mereka sengaja membuatku mendengarnya. Dan lagi apa ksatria yang mereka maksud itu Lucas? 

Aku melirik Lucas yang sejak tadi diam aja. Hm? Sejak kapan dia bertopang dagu dan menatapku sambil senyam-senyum sendiri seperti orang gila begitu?

"Hush, mungkin saja itu adik kan?"

"Adik? Tidak mungkin, pasti hanya pelayan! Hahaha" mereka tertawa bersama.

Aku kesal. Aku tahu itu hanya obrolan tidak bermutu yang tidak perlu kupikirkan, tapi aku tetap kesal. Sudah lama aku tidak sekesal ini. Apa ini yang dirasakan oleh Athanasia asli ketika Jennette memasuki istana di Lovely Princess? Kalau iya aku benar-benar ingin mengamuk sekarang.

Kira-kira apa yang akan mereka katakan kalau mereka tahu gadis yang sejak tadi mereka bicarakan adalah satu-satunya putri di kekaisaran ini? Aku penasaran dengan reaksi mereka.

"Ayo, habis ini mau ke mana?" Suara Lucas menyadarkan ku dari pikiranku yang sempat liar.

"Lucas"

"Apa?"

"Menurutmu bagaimana penampilanku?" Tanyaku agak keras. 

Lucas menatapku tidak mengerti. "Biasa saja" ucapnya datar.

PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang