"Mudah marah bukan karena seseorang baperan, tapi karena hanya seseorang itu yang sangat amat perasa."
[Aneta Cicillia Austin]
~~~~
Aneta dan para sahabatnya telah menerima pesanan bubur ayam mereka.
Kini pun, mereka tidak hanya berempat. Ada Kenzie, Dio dan Arkan teman-teman Kenzie.
Iya, betul! Kenzie lah yang memanggil Aneta tadi.
"Net, lo bisa gitu ya ketemuan sama si Kenzie?" ucap Viona di tengah aktivitas sarapan mereka.
Aneta hanya mengangkat bahunya, pertanda tidak mau tahu.
"Jangan-jangan.." ucapan Dio terputus, karena Kenzie.
"Jangan-jangan apa?" tanya Kenzie.
"Jodoh!" Dio mengucapkannya dengan asal.
Aneta yang melihat itu tidak segan-segan menatap tajam ke arah Dio.
Kenzie pun juga sama, bahkan ia sempat ingin memukul lengan Dio.
"Jangan ngada-ngada, deh!" tegur Aneta. Ia sangat kesal, mood makan nya pun sudah hilang.
Lalu Aneta beranjak dari tempat duduknya, dan berjalan ke arah kasir.
"Eh? Net, lo mau kemana?!" teriak Adeera, lalu ia pun beranjak dari tempat duduknya disusul Tiara dan Viona.
Sedangkan Aneta? Ia tidak menyahut. Aneta hanya berjalan saja hingga ia sampai di parkir sepedanya tadi.
"Baperan," gumam Kenzie yang melihat kepergian Aneta.
"Hah? Lo bilang apa tadi, Ken?" tanya Arkan yang melihat Kenzie bermonolog.
"Gak ada, udah lanjut makan!"
Akhirnya pun mereka melanjutkan makan.
Namun, Aneta dan kawan-kawan lanjut bersepeda, karena mood Aneta yang sudah mulai kacau. Maklum, Aneta sangat mudah terbawa perasaan dan sangat moodyan.
~~~~
Kini Aneta dan para sahabatnya sedang terduduk di tepi alun-alun kota.Alun-alun adalah tempat yang bisa dibilang Instagram able, alhasil Aneta dan para sahabatnya berfoto ria, tadi.
"Net," panggil Tiara pada Aneta.
"Apa?" jawab Aneta.
"Pulang, yuk!" ajak Tiara.
"Gue, sih, ayo aja. Tapi yang lain?"
"Ayo!" Viona dan Adeera mengucapkannya secara bersamaan.
"Adeera, please.. Lo kenapa selalu ngikutin gue, sih?" tanya Viona, gadis itu sangat geram dengan sahabatnya yang satu ini.
"Gue gak ngikutin lo. Udah, deh, gue males debat sama lo lebih baik kita langsung pulang. Gimana?" ucap Adeera, ia mulai lelah dan tidak tertarik berdebat dengan Viona.
Akhirnya keempat gadis itu pulang ke rumah mereka masing-masing. Tetapi Aneta ia harus mampir sebentar ke minimarket, tadi bunda menyuruhnya membeli sesuatu disana.
~~~~
Aneta sudah sampai di minimarket dekat komplek. Ia sedang memilih-milih barang yang akan ia beli.
"Eh? Ini yang mana pengembangan donatnya? Kata bunda sih yang warna orange. Apa yang ini ya?" Aneta bermonolog.
Setelah selesai Aneta pergi ke kasir untuk membayar.
Lalu Aneta keluar dari minimarket itu, dan ia berjalan untuk mengambil sepedanya.
"Kok mirip sepeda Kenzie, sih?" tanya Aneta, pasalnya sepeda itu sangat mirip dengan sepeda Kenzie.
"Iya sepeda gue, ngapain lo?" entah sejak kapan Kenzie sudah berada di depan Aneta.
"Belanja, lah!"
"Oh," gumam Kenzie. Ia menunggu Aneta bertanya balik. Nyatanya gadis itu diam saja, seraya membuka gembok sepeda nya.
"Lo gak nanya balik?"
"Gak, udah gue pulang, ya!" pamit Aneta. Namun, sebelum Aneta pulang Kenzie mengucapkan sesuatu yang membuat Aneta sangat amat kesal.
"Lo baperan banget, sih!" sarkas Kenzie.
"Mudah marah bukan karena seseorang baperan, tapi karena hanya seseorang itu yang sangat amat perasa." ucap Aneta.
Lalu gadis itu langsung berlalu dan menggoes sepedanya sangat kencang. Bahkan ia tidak sadar, bahwa setetes air matanya jatuh.
Entah kenapa, Aneta sangat lah sensitif hari ini.
~~~~
Terimakasih atas kunjungan dan waktunya, mohon maaf jika ada salah kata.
Eh, tunggu...
sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴘᴇʀɢɪ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀʀᴛ ɪɴɪ, ʟᴇʙɪʜ ʙᴀɪᴋ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴜʟᴜ (ノ^_^)ノ
Dian Elda
[22 Juni]
![](https://img.wattpad.com/cover/213749328-288-k365753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-Kupu Untuk Aneta {On Going}
Roman pour AdolescentsUlang tahun di umur ke 17 bukankah seharusnya menyenangkan? Kita bisa merayakan dengan sang kekasih, sahabat, dan keluarga tersayang. Tetapi tidak dengan gadis bernama lengkap Aneta Cicillia Austin, justru ia harus berpisah dengan sang kekasih pert...