["Segitu bencinya ya dia? Terkadang manusia gitu, terlalu sulit untuk melupakan masa lalu dan memaafkan seseorang. Hanya karena tidak bisa merendahkan ego, "]
-Aneta Cicillia Austin
"Baik anak-anak sampai sini dulu pertemuan kita. Untuk tugas ibu tadi sudah sampaikan lewat Aneta, nanti biar Aneta yang menyampaikan ke kalian, ya? Soalnya ibu ada rapat." ucap guru Aneta.
Aneta yang mendapat perintah itu, pun langsung saja ia maju ke depan kelas untuk melaksanakan tugasnya.
"Bisa berhenti dulu ngomongnya?" ucap Aneta pada teman-teman di kelasnya, seraya tersenyum ramah.
Satu kelas menatap ke arah objek yang di depan mereka, yakni Aneta.
"Baik, jadi tadi Bu Nina nyuruh kita buat kerja kelompok. Terus apa yang dikerjain, Net? Kita disuruh untuk membuat dokumentasi tentang metamorfosis sebuah makhluk hidup yang tadi udah kita pelajarin. Nah, sekarang gue mau ngumumin kelompok yang tadi Bu Nina udah susun, oke?"
"Iya, net, langsung aja!" teriak salah satu teman Aneta, yakni Meyrisa. Untuk mewakili seluruh teman-temannya.
Lantas saja neta mengemumkan kelompok teman-temannya. Hingga pada kelompok terakhir yaitu kelompok Aneta ada ia dan para sahabatnya. Mereka sangat senang tentunya.
Siapa yang tidak senang satu kelompok dengan sahabat?
---
Kini waktunya istirahat. Waktu yang sangat berharga bagi para murid.
Aneta kini tidak istirahat ditemani oleh Tiara. Sedangkan Viona dan Adeera? Mereka sedang rapat pengurus ekskul mereka. Yaitu ekskul cheerleader, karena sebentar lagi ekskul mereka akan ikut lomba.
"Ra, kok gue ga lihat Kenzie ya dari pagi?" tanya Aneta pada Tiara. Jelas-jelas Tiara juga tidak tahu, karena sejak tadi mereka selalu bersama.
"Gak, kenapa emang?"
"Aneh aja, biasanya di-" ucapan Aneta terpotong karena Viona dan Adeera tiba-tiba saja datang dengan nafas mereka yang tidak beraturan.
"NET, RA, FAREL SAMA KENZIE BERANTEM DI KELAS KENZIE!" teriak Adeera. Bukan hanya Aneta dan Tiara saja yang kaget, tapi seisi kantin juga. Bahkan kantin sampai riuh.
Aneta tidak tinggal diam saja, ia langsung pergi ke kelas Kenzie untuk melihat Kenzie. Ia panik, terlihat dari wajahnya. Bahkan ia rela menerpa keramaian di koridor hanya demi Kenzie.
---
Aneta berdiri di depan kelas Kenzie yang kini dikerumuni akibat perkelahian antara Farel si ketua geng yang terkenal nakal di sekolah Aneta dan Kenzie si murid baru.
Di sana Kenzie tersungkur lemah, dengan beberapa luka lebam di tubuhnya. Ujung bibirnya pun robek serta mengeluarkan darah segar.
Aneta sangat terkejut pastinya. Ia tidak menyangka bahwa Kenzie akan melawan Farel.
Lalu Aneta pun menghampiri Kenzie, "Ken, ayo ke UKS!" Aneta mengangkat badan Kenzie, dibantu juga oleh Dio dan Arkan.
Seluruh siswa pun mengambil momen itu dengan cara memotret Aneta yang sedang menopang Kenzie.
---
Kenzie kini terbaring lemah di kasur yang telah disediakan oleh UKS. Ia menatap Aneta yang sedang mengobati lukanya dengan teliti.
"Ken, lo kenapa sampai bisa ribut sama Farel, sih?" tanya Aneta, ia bingung karena sejak awal Kenzie masuk ke sekolah ini Farel biasa-biasa saja. Tetapi kenapa sekarang mereka justru berantam.
"Farel itu temen deket gue waktu SD, dulu kita deket banget. Tapi suatu saat, waktu dia mau ikut turnamen futsal, dia kecelakaan. Dan gue yang gantiin dia. Dia ga terima. Yaudah berujung dia benci sama gue," ucap Kenzie, seraya mengeluh karena Aneta sedikit menekan bagian bibir Kenzie yang robek tadi.
"Terus Farel masih dendam sama lo?!" Aneta sangat tidak menyangka bahwa Farel dan Kenzie pernah menjadi teman dekat.
"Ya gitu, bahkan sampai gue pinda ke Aussie dia ga pernah maafin gue,"
"Segitu bencinya ya dia? Terkadang manusia gitu, terlalu sulit untuk melupakan masa lalu dan memaafkan seseorang. Hanya karena tidak bisa merendahkan ego, " ucap Aneta, lalu gadis itu meletakkan kotak obat untuk mengobati luka Kenzie tadi.
"Mau gimana lagi, gue juga nggak bisa buat dia jadi mau temenan lagi sama gue. Udah, deh, mending lo balik ke kelas, sana!" Kenzie mengusir Aneta, tanpa mengucapkan terimakasih kepada Aneta yang sudah mengobatinya.
Aneta biasa saja, tidak ada raut kesal di wajahnya.
Saat ingin membuka pintu Aneta mengucapkan sesuatu, "Sama-sama!" begitu kata Aneta dengan sangat percaya diri. Padahal Kenzie tidak mengucapkan 'terimakasih' kepada gadis itu.
"MAKASIH!" teriak Kenzie.
---
[𝐁𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢, 14 𝐚𝐮𝐠𝐮𝐬𝐭 2020.
05𝐏𝐌 ]𝖧𝖺𝗂! 𝖳𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖺𝗆𝗎 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗄𝗎𝗇𝗃𝗎𝗇𝗀!
𝖩𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗉𝖺 𝗏𝗈𝗍𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝖼𝗈𝗆𝗆𝖾𝗇𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗒𝖺𝖺𝖺!
𝖬𝖺𝖺𝖿 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝗍, 𝗇𝗂𝗁, 𝖺𝗄𝗎 𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗀𝖺𝗄 𝗎𝗉𝖽𝖺𝗍𝖾. 𝖠𝗄𝗎 𝗌𝗂𝖻𝗎𝗄 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝖾𝗄𝗈𝗅𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗇𝗀 𝗁𝖾𝗁𝖾 :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-Kupu Untuk Aneta {On Going}
Novela JuvenilUlang tahun di umur ke 17 bukankah seharusnya menyenangkan? Kita bisa merayakan dengan sang kekasih, sahabat, dan keluarga tersayang. Tetapi tidak dengan gadis bernama lengkap Aneta Cicillia Austin, justru ia harus berpisah dengan sang kekasih pert...