Part 10 - {b}

66 21 23
                                    

Sejak tadi hampir seluruh murid SMA Nusa Bangsa sudah kembali ke rumah masing-masing. Tersisa murid-murid yang sedang di ruang musik, termasuk Kenzie dan teman-temannya. Lalu ada anggota OSIS yang sedang rapat. Seperti biasa, anggota OSIS selalu sibuk.

Sedari tadi Kenzie asik memainkan piano. Ia memainkan sebuah lagu yang berjudul 'Runaway' dari Eric Nam. Akhir-akhir ini Kenzie sangat menyukai lagu itu.

Tetapi tiba-tiba saja ia tidak fokus, akibat seorang gadis bernama Aneta menghampiri pikirannya.

Ia sedang memikirkan keadaan Aneta sekarang, karena ia tahu berita mengenai Aneta yang tiba-tiba sakit saat olimpiade.

Ia terlihat sangat frustasi.

"Ken, lo kenapa, sih?" tanya Dio.

"Aneta gimana sekarang keadaannya, ya?" Kenzie balik bertanya.

"Ngapain lo nanyain Aneta?" kini giliran Arkan yang bertanya.

"Nggak apa-apa, sih. Tapi gue khawatir sama dia," Kenzie mengucapkannya secara terang-terangan. Lantas membuat Dio yang sedang menikmati sebotol air mineral langsung tersedak. Arkan yang peka, langsung menepuk-nepuk pundak Dio.

"Lebay," ejek Kenzie.

"Habisnya lo aneh, sih! Ngapain coba nanya Aneta?" kata Dio.

Kenzie tidak membalas perkataan Dio. Ia hanya memutar bola matanya malas. Mood nya menjadi tidak baik, karena ia sibuk memikirkan keadaan Aneta.

"Udah, ah. Gue pulang ya!" ucap Kenzie, lalu ia pergi berjalan ke arah parkiran motor. Ia pergi tanpa mendengar jawaban Dio dan Arkan terlebih dahulu.

"Kenapa sih dia, yo?" tanya Arkan, sepertinya ia heran terhadap sikap Kenzie.

"Kayaknya dia udah mulai sama Aneta, deh," ucap Dio.

"Sok tau lo, yo!" ucap Arkan. Ia pun beranjak, dan menuju ke arah parkiran motor. Arkan ingin pulang juga. Ia meninggalkab Dio.

"ARKAN JELEK, TUNGGUIN GUE!!" teriak Dio

---Ӧ⌓Ӧ---

Semua peserta olimpiade sedang menunggu pengumuman pemenang kali ini. Tak terkecuali Aneta. Jantung gadis itu kini berdegup tak karuan, belum lagi tangannya sangat dingin.

"Jangan tegang gitu, biasa aja," ucap seorang gadis yang berdiri di sebelah Aneta. Tentu saja Aneta tidak mengenal gadis itu.

"Eh? Iya," jawab Aneta, seraya tersenyum ramah ke arah gadis itu.

Lalu gadis itu mengulurkan tangannya, "Gue Hana, salam kenal, ya!" kata gadis itu.

"Gue Aneta, salam kenal kembali!" ucap Aneta, seraya membalas uluran tangan gadis itu.

"Tes.. Tes.." ucap Seorang panitia olimpiade, yang berdiri tegap di mimbar.

"Baik anak-anak, saya akan mengumumkan pemenang olimpiade sains tingkat kota Bandung kali ini!" instruksi panitia itu.

"Kita langsung saja, ya.. Pemenang lomba kali ini adalah, Aneta Cicillia Austin dari SMA Nusa Bangsa!" ucap panitia itu sangat lantang.

Aneta terkejut, ia tidak bisa berkata apa-apa lagi saat ini. Seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ini seperti mimpi bagi Aneta.

Ia lantas berjalan ke arah mimbar dan menerima penghargaan.

"Terimakasih, pak!" ucap Aneta, dan menyalami tangan sang panitia tadi.

"Selamat ya, Aneta!"

---Ӧ⌓Ӧ---

Aneta keluar dari ruangan tadi. Ia berlari ke arah bunda dan para sahabatnya, seraya membawa piala dan bunga di tangan gadis itu.

"Bundaaa! Aku menang!" ucap Aneta kepada bundanya.

Bunda Aneta memeluk putrinya, dan mengecup kening putrinya itu.

"Bunda bangga sama kamu, net!" kata Bunda.

Kini Aneta melihat ke arah para sahabatnya yang sedang menatap Aneta dengan sangat bangga.

"Kita bangga banget sama lo, net. Nggak sia-sia perjuangan lo selama ini. Nggak sia-sia lo sampai sakit," ucap Viona mewakili yang lainnya.

Aneta lantas memeluk ketiga sahabatnya itu, dan ia menangis ralat mereka semua menangis.

"Perjuangan tanpa dukungan dari kalian, tuh, nggak ada apa-apanya," kata Aneta.

"Yang lo harapkan selama ini terwujud juga!" kini giliran Adeera bersuara.

"Harapan kalau tidak diiringi perjuangan sama aja seperti kopi tanpa gula. Sangat pahit," ucap Aneta

"Udah-udah, lebih baik sekarang kita ke toko kue temen bunda. Sekaligus merayakan kemenangan Aneta, gimana?" ucap Bunda.

"AYO BUNDAA!" seru keempat gadis itu.

Saking bahagianya Aneta tidak sadar bahwa sejak tadi Kenzie sudah menelepon Aneta sampai 10 kali.

"Ini Aneta kemana, sih?" ucap Kenzie, saat Aneta tak kunjung membalas panggilan teleponnya.

---Ӧ⌓Ӧ---

Terimakasih atas kunjungan dan waktunya, mohon maaf jika ada salah kata.

Eh, tunggu...

sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴘᴇʀɢɪ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀʀᴛ ɪɴɪ, ʟᴇʙɪʜ ʙᴀɪᴋ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ ᴅᴜʟᴜ (ノ^_^)

Nantikan bagian selanjutnya, ya!

Dian Elda
[3 Juli]

Kupu-Kupu Untuk Aneta {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang