[✓] My Lovely Chef || NoRen

>> 2 <<

Happy Reading!!!

.

.

Sudah satu jam lamanya Renjun termenung memikirkan semua yang terjadi. Dia tidak menyangka bahwa dirinyalah yang dijadikan pemenang. Padahal dia sudah berusaha keras supaya tidak menang tapi hasilnya nihil.

Saat sedang sibuk melamun, tiba-tiba ada yang menepuk pundak Renjun.

Renjun menoleh, "Maaf, siapa ya?"

Orang itu pun tersenyum, "Kenalin, Wong Lucas," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Maaf, saya sedang tidak berminat untuk berkenalan dengan siapa pun," ucap Renjun jutek dan mengabaikan uluran tangan Lucas. Lagian ada-ada aja, Renjun lagi puyeng kayak gini masih sempet-sempetnya ada yang ngajak kenalan.

Lucas pun sedikit menoyor kepala Renjun, "Kepedean banget lo."

Renjun melirik sinis Lucas, "Lo apa-apaan, sih?! Kenal aja engga seenaknya main noyor-noyor kepala gue!"

"Lo lupa sama gue?" Lucas menunjuk dirinya sendiri.

Renjun mengangkat sebelah alisnya, "Emangnya kita pernah kenal?"

"Wah parah lo, Njun. Gue tuh Lucas yang pernah bantuin lo ngambil mangga waktu SMA dulu."

Renjun berpikir sejenak dan langsung membelalakan matanya, "KAK LUCAS YANG JAGO MANJAT POHON ITU?!"

Lucas mengangguk, "Nah akhirnya lo inget juga."

Renjun berdiri dan memeluk singkat Lucas, "Gue seneng banget bisa ketemu lo lagi. Lagian lo kenapa tiba-tiba gak bisa dihubungin setelah lulus jadi kita hilang kontak 'kan."

"Hehehe sorry. Gue ganti nomor sekalian ganti ponsel gara-gara ponsel lama gue waktu itu gak sengaja kelempar sama Mark terus hilang deh," jawab Lucas enteng.

"Sampe sekarang lo masih temenan sama Kak Mark?"

"Masih lah, malahan gue sama dia tuh sekarang kerja di kantor yang sama," ucap Lucas bangga.

"Anjir, keren banget lo berdua! Bener-bener kawan sehidup semati dah," balas Renjun takjub.

"Engga juga, ah. Oh iya gue sampe lupa tujuan gue datengin lo kesini."

"Emang ada apa?" Tanya Renjun kepo.

"Jadi gue tuh orang yang ditugasin buat ketemu sama pemenang lomba masak ini. Dan gue gak nyangka aja ternyata lo pemenangnya. Dunia itu emang sempit banget, ya?"

Renjun mengangguk, "Iya. Oh, jadi lo kerja di perusahaan Lee Corporation?"

"Yup, gue termasuk orang kepercayaan di perusahaan itu. Mark juga, sih."

"Ohh okay. Terus tugas lo kesini ngapain?"

"Gue kesini mau ngasih tau lo buat datang ke alamat ini besok jam 8. Jangan telat, ya?" Lucas menyodorkan secarik kertas yang sudah tertuliskan sebuah alamat.

"Gue mau diapain?"

Lucas memukul pelan lengan Renjun, "Pertanyaan lo ambigu, njirr. Gak akan diapa-apain kok, paling hanya dites doang lo layak apa engga jadi chef pribadinya CEO Lee Corporation."

"Omong-omong, ada yang mau gue tanyain dulu deh."

"Boleh, mau nanya apaan?"

Renjun mengetuk-ngetuk dagunya, "Uhm, siapa CEO Lee Corporation?"

"Lo gak tau?!" Tanya Lucas heboh dan Renjun hanya mengendikkan bahunya.

"Serius?!" Tanya Lucas lagi.