"Telur(2)"

5 2 0
                                    

"Maaf.Gue yang lempar.Gue gatau lo disana,gue piker Lo musuh jadi gue lempar aja."Jawab Azka dengan enteng



Mata Vania melotot mendengar itu.



"Lo punya mata ga sih?Apa lo selalu melakukan sesuatu tanpa melihat dengan jelas dulu?!Aah mana baunya gabisa ilang lagi!Gimana gue bisa pulang dalam keadaan begini?Malu-malu in aja!"Omel Vania entah pada siapa.



Azka tersenyum tipis melihat Vania yang mencak-mencak di depannya.


"Mau gue beliin shampoo?"Tawar Azka


"Pakek nanya lagi!Cepet beliin sana!"Jawab Vania



Azka mengangguk.Ia berjalan menuju minimarket dan membeli shampoo disana.Sedangkan Vania,ia masih terdiam sambil mengedepankan rambutnya yang basah dan berjongkok.


Tak lama kemudian Azka kembali.Ia memberikan sebungkus shampoo pada Vania.



Vania menerima shampoo itu dan langsung memakainya.Tangan gadis itu kembali terulur,membuat kening Azka berkerut.


"Apa?"Tanya Azka bingung


Vania yang mendengar itu langsung menoleh



"Kok apa?Ya gue minta shamponya lah"


"Kan udah gue kasih"Jawab Azka


"Hah?Eh kadal,ini mana cukup!Lo ga liat apa rambut gue panjang dan tebel!Mana cukup satu bungkus!"Tegas vania


"Beli lagi dong?"Tanya Azka dengan polos


"Iyalah!Lo harus tanggung jawabs ama perbuatan Lo!Beliin 5 lagi!"Jawab Vania



Azka hanya mengangguk menurut dan kembali berjalan menuju minimarket.Setelah membeli shampoo ia kembali pada Vania dan memberikan semua shampoo itu padanya.


Azka terdiam saat Vania yang mengacak rambutnya.Benar saja kata gadis itu,rambutnya yang hitam legam itu sangat tebal dan panjang.Bahkan shampoo yang dibeli Azka saja habis semua.



Setelah itu Vania kembali membasuh rambutnya.Ia mengendus rambutnya itu.


"Aaaaaakhhhh banya ga mau ilang!"Ucap Vania dengan kesal


Vania kemudian berdiri dan membawa rambutnya ke belakang.


Ia kemudian terdiam saat melihat Azka menyodorkan handuk kecil padanya.



"Lap yang bener.Yang ada nanti Lo sakit terus nyuruh gue tanggung jawab lagi!'ucap Azka



"Iya-iya bawel!"Vania mengambil handuk kecil itu dan mengelap rambutnya.



"Itu ujung rambut lo belum kena!"


"Iya sabar nyet!Jangan pegang pegang rambut gue!Gue bisa ngeringinnya sendiri!"Jawab Vania



Azka hanya mendesis


"Mau kemana lo malam malam begini?"Tanya Azka


"Hah?Bukan urusan lo.Tadi di sekolah aja sok-sok dingin,sekarang sok akrab."(vania)


"Gue bukan sok akrab,gue Cuma nanya doing."(Azka)


"Hm"(Vania)


"Gue antar lo pulang"Ucap azka


Mendengar itu Vania pun menoleh


'Gamau!Gue bisa pulang sendiri.Gue Cuma mau beli cemilan habis itu pulang."Hindar Vania


"Iya gue antar"Paksa Azka


"Kok lo maksa sih?Gue bilang ga mau!"jawab Vania


"Jangan salah paham.LO mau nanti orang orang yang liat lo tadi nyamperin lo?Lo mau di culik mereka?Tegas Azka


Vania terdiam tapi keningnya masih berkerut sebagai tanda protes



"Jangan natap gue gitu.Gue colok nanti tu mata"Ucap Azka sembari mengulurkan kedua jarinya ke arah mata Vania.vania terkejut Azka menarik tangannya dan membawanya ke dalam minimarket.



Sesampainya didalam minimarket Vania langsung memilih makanan yang hendak ia beli.Ia mengambil satu persatu jenis makanan dan roti kemudian berjalan menuju kulkas.



"Serius Lo beli sebanyak ini?!"Tanya Azka keheranan


"Serah gue lah!Gue yang lapar,ngapain lo yang sewot."Jawab Vania


"Kalau lapar makan nasi lah!Lo ga dimasakin sama nyokap lo?'tanya Azka



Vania terdiam.Tapi keningnya menatap Azka jengkel.


"Apa?!Mau gue colok lagi?!(Azka)


Vania mendesis.


"Nyokap gue sibuk."Jawab Vania



Ucapnya dan berjalanmenuju kasir untuk membayar.Setelah itu Vania berjalan keluar dari minimarket menuju ke rumahnya.sedangkan Azka berjalan di belakang gadis itu sambil menatap Vania yang asik memakan cemilannya.



Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang