"Keluarga Baru"

1 0 0
                                    

"Mama.. ini beneran mama?"ucap Vania sambil terisak.
Vania membuka kain penutup yang
menutup wajah mamanya.
Vania menutup mulutnya tidak percaya.
Dengan tangan bergetar ia memeluk tubuh
yang sudah mendingin itu. Tubuhnya
seketika bergetar hebat.
"Nggak ma! Ini bohongan kan?! Kenapa
mama ninggalin Vania?!!! Mama bangun!!! Jangan tinggalin Vania ma! Jangan pergi!"Vania tidak percaya dengan yg terjadi

Vania terisak di tempatnya.
"Maafin Vania ma udah nyuekin mama
selama ini. Vania mohon ma jangan pergi...
Vania janji akan jadi anak yang baik buat
mama.. Vania mohon mama jangan ninggalin Vania ya... Mama... Maafin Vania..."
Ucapnya semakin terisak. Ani dan
beberapa orang tetangga Vania lainnya
masuk dan mencoba menenangkan gadis
itu.

Tante Ani: Vania... Ini... Di dalam tas mama kamu,Tante menemukan ini. Sepertinya ini pesan dari mamamu untukmu.
Vania menyeka air matanya dan mengambil kertas itu. Ia membuka lipatannya dan membacanya.
' Halo Vania sayang, ini mama. Mama minta
maaf sama kamu kalau selama ini mama
belum bisa menjadi ibu yang baik buat
kamu, mama minta maaf karena selalu
membuat kamu kesal dan tidak betah
dirumah. Tapi Van, mama berani
bersumpah, mama tidak pernah
berselingkuh.

Ini salah paham. Mama tidak mungkin
mengkhianati papamu, mama sangat
mencintainya dan juga mencintaimu.
Mama sayang sama kalian. Tapi tidak ada
yang percaya sama mama. Mama minta
maaf karena tidak menjadi orang yang
kuat. Mama melakukan ini karena mama
lelah... Mama harap Vania ga kecewa sama
mama. Maafin mama ya sayang, hiduplah
dengan bahagia... Mama sayang kamu'

Vania menangis dengan isakan yang
tertahan. Apa yang sudah ia lakukan? la
tidak pernah mempercayai mamanya dan
malah membiarkan mamanya disiksa
seperti itu di rumah. Mengingat
bagaimana penderitaan yang di dapatkan
mamanya itu selama di rumah membuat
Vania benar2 merasa menjadi anak yang
sangat buruk. Vania menyesali
perbuatannya. Sangat menyesal'
Malamnya...
Vania terdiam di kamar sambil memandang
surat terakhir yang di titipkan mamanya
untuknya.

Air matanya kembali jatuh mengingat
bagaimana mamanya selalu
memperlakukannya dengan baik dan
berusaha membuatnya percaya. Vania tak
tahan mengingat bagaimana mamanya
selalu terisak ditengah malam saat ia
terbangun.
Cklek...
Vania langsung berlari ke bawah ketika
mendengar suara pintu dibuka. Itu
mungkin dari papanya.

Langkah Vania kemudian terhenti di anak
tangga ketika melihat ayahnya datang
tidak sendiri. Ada dua orang wanita ikut
bersamanya, satu orang wanita paruh baya
dan satunya wanita yang seusia
dengannya yang Vania yakin anak dari
perempuan itu. Vania kembali melangkah
mendekat dengan perasaan campur aduk.
Adnan: Vania ayo beri salam. Mereka akan
menjadi keluarga baru kamu disini.
"Apa?!"teriak Vania tak percaya

Adnan: Ini adalah Tante Asna, dia akan
menjadi ibu tiri kamu. Dan ini adalah
Kyra, dia akan menjadi saudari tirimu
dan mulai besok dia akan pindah ke
sekolah kamu juga...
"Pa... Apa apaan ini? Apa papa tau?
Mama-"ucap Vania bingung dengan ini.
Adnan: Papa tau. Papa mendapat kabarnya
tadi sore. Yah itu sudah keputusan mama
kamu. Sekarang kita tinggal melanjutkan
hidup.

Tangan Vania terkepal saat pria paruh baya
itu melangkah masuk dengan wajah santai
miliknya dan membawa kedua wanita yang
tidak ia kenali itu ikutan masuk.
"Apa yang papa lakuin? Kenapa papa
melakukan ini?"Ucap Vania tak tahan untuk tidak menangis.
Adnan menoleh pada putri semata
wayangnya dan menatapnya bingung.
Adnan: Apa maksud kamu?

"Kenapa selama ini papa menyiksa dan
memarahi mama dan menuduh mama
selingkuh?!! Bahkan papa mencoba menghasut Vania untuk benci sama mama juga!! Kenapa papa memutar balikkan kebenaran bahwa sebenarnya
papa lah yang berselingkuh?!! Karena papa
mama jadi pergi!!! Kenapa papa begitu jahat!!!"Teriaknya terisak. Vania tak bisa menahanemosinya.
Adnan: Tenanglah Van... Kenapa kamu begitu cengeng? Selama ini kamu tidak pernah seperti ini. Lagipula mama kamu sudah pergi kan?
Vania: PAPA!!!

Papa: Sudah ya, papa lelah. Kamu juga
tidurlah, besok kamu akan ke
sekolah dengan Kyra. Kalau gitu
papa naik dulu.
Vania benar2 tak tahu harus bicara
apa. Mulutnya tidak bisa bicara lagi.
Yang ia tahu, papanya adalah pria ter
brengsek di dunia ini. la sangat
membenci laki2 itu.

Keesokannya di sekolah, lebih tepatnya
di kantin. Azka beserta keempat
teman2nya dan juga Adara dan Qiana
tengah duduk di meja yang sama untuk
menikmati makan siang. Tapi
ketenangan mereka terganggu saat
kantin mendadak menjadi heboh.
Azka yang penasaran pun menoleh,
tampak seorang wanita yang cukup
cantik tengah tersenyum sambil di
kelilingi orang2.
Devan: Siapa tuh? Anak baru? Ga pernah
liat gue.

Mendengar itu sontak membuat Adara
dan Qiana menoleh.
Adara: Oh dia...
Farel: Siapa dia? Kalian kenal? Anak
baru?
Adara mengangguk.
Adara: Namanya Kyra. Dia pindahan
dari kota sebelah dan dia sekelas sama
kita.
Arkan: Oohh pantas...

Qiana: Dan juga dia adalah saudari tirinya
Vania.
Kelima laki2 itu terkejut.
Azka: Saudari tiri? Maksudnya Vania
selama ini punya saudari tiri?
Adara: Bukan selama ini, baru kemarin.
Adara: Mamanya meninggal kemarin sore.
"HAH?!!"ucap kelima laki² itu terkejut.

Adara: Loh kalian gatau? Mamanya
Vania meninggal kemarin sore
karena percobaan bunuh diri, dan
malamnya papanya membawa
kedua perempuan itu kerumahnya.
Kyra dan mamanya. Gue dengar
mereka berdua berasal dari desa.
Mereka resmi jadi keluarga tiri Vania
kemarin malam.
Gilang: Lo serius? Bokapnya bawa
keluarga barunya di hari kematian
nyokapnya?

Adara: lya, Nina yang cerita semalam. Dia
anak dari assiten rumah Vania yang
seumuran dengannya dan juga tinggal
disana sejak 3 tahun yang lalu. Sekarang
Vania ga masuk. Vania mendadak sakit.
Arkan: Gila. Ga pernah gue dengar yang
beginian. Biasanya orang2 bakal bawa
keluarga barunya pas keadaan udah
tenang, tapi ini di hari kematian istrinya
sendiri? Gila.
Adara: Asal kalian tau aja, bokapnya jauh lebih gila dari perkiraan kalian.

Azka terdiam. Mamanya Vania meninggal?
Kenapa perempuan itu tidak
memberitahunya? Bahkan pesannya yang
semalam tidak di baca Vania. Apa Vania baik2 saja? Kehilangan seorang ibu dan mendapat keluarga baru di hari yang sama pasti tidak mudah bagi perempuan itu. Azka ingin bertemu dengannya.
Setelah menghabiskan makanan, mereka
semua kembali ke kelas karena bel masuk
sudah berbunyi. Azka memutuskan untuk ketoilet sebentar.

Kyra: Hai...
Azka menoleh. Langkahnya terhenti saat
melihat perempuan yang tak asing kini
berdiri di sebelahnya.
Kyra: Namaku Kyra.Aku dengar kamu temannya Vania ya,kalau gitu apa kita juga bisa temanan? Aku saudari tirinya Vania btw.Azka hanya diam memandang gadis yang kini tersenyum manis ke arahnya.

Azka: Oh ya? Apa Vania sendiri pernah bilang Lo saudari tirinya?
Kyra: Eh?
Azka: Vania ga pernah ngasih tau gue tuh kalau dia punya saudari tiri. Artinya, dia ga pernah nganggap Lo jadi saudari tirinya.
Azka kemudian pergi meninggalkan Kyra
yang terdiam di tempatnya.
Kyra: Dia kenapa gitu sih?

Adara: Dia emang gitu.
Kyra menoleh ketika seorang perempuan
berbicara padanya dari belakang.
Kyra: Kamu Adara kan? Sahabatnya Vania?
Adara: lya. Dan Lo, ngapain Lo disini? Bukannya harusnya Lo ke kelas?
Kyra: Kamu sendiri ngapain disini?
Adara: Gue ada urusan di ruang guru.
Adara kemudian berjalan mendahului Kyra, namun tiba2 langkahnya terhenti.
Adara: Dengar, saran gue sebaiknya Lo jangan pernah ganggu Azka.

Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang