"PR"

4 2 0
                                    

Sesampainya di rumah, Vania berhenti
tepat di depan gerbang saat melihat
papanya yang sedang mengamuk pada
mamanya di ruang tengah dengan pintu
terbuka.
Vania: Ah, makasih ya udah nganterin gue
pulang. Lo balik aja, nih minuman
sebagai gantinya.
Vania membalikkan tubuh Azka dan
mendorong pria itu menjauh dari
rumahnya.

la tidak ingin masalah rumahnya
dilihat semua orang. la tidak ingin
semua orang tau.
Azka hanya diam saja saat Vania
mendorongnya.
"Kayanya tadi gue liat sesuatu..."
Gumam Dion.

Keesokan harinya di sekolah...
Guru: APA APAAN INI VANIA! INI UDAH
KESEKIAN KALINYA KAMU GA BIKIN PR!
KENAPA KAMU SELALU MENGABAIKAN
TUGAS YANG DIBERIKAN GURU?!
Vania menutup telinganya yang
berdengung akibat teriakan cempreng
yang bahkan terdengar hingga ke kantin.
Vania: Maaf Bu, tapi saya benar2 lagi ga
mood buat tugas.

"ALASAN MACAM APA ITU!!! SUDAH
BERAPA KALI KAMU SELALU MENCARI
ALASAN YANG TIDAK MASUK AKAL!
PERGI KE PERPUSTAKAAN DAN
BERSIHKAN SEMUA BAGIAN
PERPUSTAKAAN SAMPAI BERSIH!!! KAMU
GA BOLEH IKUT PELAJARAN SAYA!"teriak guru itu
Vania menghela nafas panjang. la kemudian
berjalan keluar kelas dan melangkah
menuju ke perpustakaan.

Vania bukannya tidak ingin membuat Pr, ia
ingin.. sangat, tapi setiap mendengar suara
bentakan dan piring pecah dari arah ruang
tengah rumahnya membuat mood Vania selalu turun. Semua yang ada dipikirannya seakan
menghilang begitu saja.
Sesampainya di perpustakaan Vania terhenti di
depan pintu saat melihat Azka dan keempat
teman 2nya sedang duduk melingkar dengan
buku yang berserakan di tengah2.

"Loh, Lo Vania kan? Yang beberapa hari
yang lalu papasan sama kita."Sapa salah satu dari mereka membuat yang
lainnya menoleh termasuk Azka.
Azka: Lo ngapain disini?
Vania menghela nafas panjang kemudian
berjalan masuk.
Vania: Gue di hukum sama Bu Anita.
Azka: Kenapa?
Vania: Malas ngerjain PR.
Sontak kelima laki2 itu tertawa mendengar
jawaban Vania yang menurut mereka tidak masuk
akal.
"Lo yakin? Setau gue anak cewek itu rajin
bikin PR."Ucap Dion.
"Hooh, di kelas kami aja kalau ada anak
cewek yang ga bikin PR mereka bakal nangis minta jawaban biar ga di hukum.Lo terlalu santai sebagai perempuan."ucap salah satu dari mereka

Vania hanya mengangkat bahu cuek. la
mengambil kemoceng yang ada di meja
disebelahnya.
"Maaf aja tapi gue ga sama kaya mereka
semua."Ucap Vania kemudian mulai membersihkan rak²
buku.
Vania: Kalian berlima ngapain disini? Kalian di
hukum juga?
Azka: lya. Kami di hukum karena bolos kemarin

Vania hanya mengangguk sekilas dan kembali
fokus pada pekerjaannya. Perpustakaan seluas
dan sebesar ini, ia disuruh membersihkannya
sendirian? Apa ini tidak terlalu berlebihan?
Bukannya apa membersihkan kamarnya saja ia
mood2an.

"Ini gimana sih caranya? Gue ga ngerti materi limit!Gue udah nyoba pake rumusnya tapi ga Nemu hasilnya.Susah banget deh..."ucap salah satu teman Azka

Keempatnya kemudian menoleh pada Azka.
Azka: Ngapain kalian noleh ke gue? Kalian
lupa? Otak kita itu sama!
Keempatnya kemudian menghela nafas
panjang. Mereka harus segera
menyelesaikan tugas itu atau jika tidak
mereka akan diadukan pada ayah Azka.Azka sangat takut pada ayahnya... Ia akan
melakukan apapun agar tak bertemu
dengan pria itu.

Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang