Azka: Sumpah... Lari Lo... Kencang banget... Itu kaki... Apa kayu?
Vania: Beton.
Azka: Goblok.
Adara: Kalian kenapa?
Tanya Adara dan langsung berjalan
mendekat pada Azka dan Vania.
Gilang: Abis ngapain kalian? Keringetan gitu.Belum juga olahraga.Vania: Noh temen Lo! Udah ga bisa bawa
sepeda! Sama anjing pun takut!!! Suruh
pakai rok sana.
Mendengar itu membuat Gilang dan yang
lainnya tertawa terbahak bahak.
Gilang: Azka emang takut anjing. Trauma dia.Pernah di kejar anjing sampai di tungguindi depan rumah seharian. Tapi gue ga nyangka Lo ga bisa bawa sepeda...Ledek Gilang. Azka hanya berdecak.
Azka: Cemilannya mana?
Tanyanya pada Vania. Vania menoleh.
Vania: Loh, Lo ga bawa?
Azka: Lah nggak! Gue kira Lo yang bawa!
Vania: Kan Lo yang terakhir lari! Kenapa
ga Lo bawa?!Azka: Siapa suruh Lo lari ninggalin gue?!!
Lo mau jadiin gue sesajen disana?!
Vania: Kenapa ga sekalian pas Lo lari Lo
ambil cemilannya?!!!
Azka: Lo pikir gue berani?!
Vania: Emangnya Lo ga berani?!
Azka: Ya kagak lah!!!
Vania menepuk jidatnya pelan. la
kemudian berdiri.Vania: Gini amat gue punya temen.
Ucapnya dan pergi meninggalkan
semua orang. Vania berjalan menuju ke
tempat sepedanya tertinggal.
Setelah itu ia kembali ke rumah Azka
Vania: Loh di curut mana?
Tanya Vania ketika tiba dan tidak melihat
keberadaan Azka di lapangan,sedangkan yang lainnya sudah asik bermain.Gilang: NGENGEK katanya.
Vania:Ish.
Vania menepikan sepedanya dan berjalan ke tengah lapangan untuk ikut bermain.
Devan: Tapi Van, gue rasa Azka suka sama Lo deh.
Vania: Oh ya?
Tanya Vania tak begitu peduli, ia mengambil bola basket dan menggiringnya menuju ringGilang: lya gue rasa juga gitu. Asal Lo tau aja nih ya, Azka ga pernah se akrab ini sama cewek.
Farel: Sama Adara dan Qiana aja dia masih jaga jarak, tapi sama Lo nggak sama sekali.
Arkan: Gue juga ngerasa gitu.
Vania melakukan gerakan lay up hingga bola memasuki ring, kemudian berbalik mengambil bola yang menggelinding ke arah sahabatnya.Vania: Ga mungkin lah.
Ucapnya lagi dan kembali memainkan
bolanya.
Adara: Apanya yang nggak mungkin. Hati
manusia itu gampang berubah tau, bisa
aja dia bener2 suka sama Lo.
Vania menghela nafas panjang, ia
menghentikan gerakannya dan berbalik.
Menghadap ke 6 sahabatnya yang berdiri
di belakangnya.Vania: Farel, Gioang, Devan dan Arkan. Apa kalian pernah dengar cerita tentang gadis yang di cintai Azka sejak SD?
Mereka berempat mengangguk.
Vania: Nah, kalian udah tau kan jawabannya.Jadi jangan sebut lagi apa yang kalian
sebut tadi.
Gilang: Tapi cewek itu udah lama ga ada
kabar, bahkan udah 8 tahun berlalu.Devan: lya, selama itu mungkin Azka
memang selalu menjaga jarak sama
cewek lain, tapi sekarang dia udah ga
gitu, gue rasa dia udah mulai lupain
perempuan itu dan buka hati lagi.
Arkan: Dan Azka udah memperhatikan Lo
sejak lama Van.
semua orang yang ada disana terkejut
mendengarnya, terutama Vania.
Gilang: Apa maksud Lo? Azka sejak lama suka sama Vania? Kenapa gue gatau?Arkan: Dia cuma cerita ke gue, itupun gue paksa.Dibilang suka sih mungkin belum tapi dia udah sejak kelas 10 tertarik sama Lo, dia bahkan sering ngelirik Lo tiap kelas kita dapat pelajaran olahraga yang sama.
Farel: Kenapa Azka bisa cerita sama Lo?
Arkan: Kalian ingat ga waktu dia di amuk bokapnya, dia lari ke rumah gue dan disana dia nanya tentang Vania ke gue. Dia bilang dia cuma iseng nanya tapi gue tau dia sedikit penasaran sama Lo Van. Dan dia
bilang dia mulai kepo tentang Lo pas Lo berantem sama anak OSIS di kantin. Lo tau kan Azka dan OSIS itu musuh abadi.Vania termenung, ia mengingat kejadian setahun yang lalu saat ia dan para osiS itu bertengkar hebat di kantin. Itu semua terjadi karena salah satu dari mereka dengan sengaja menyandung kaki Vania hingga gadis itu tersungkur dan luka,
Vania yang kesal pun menjambak rambut
perempuan itu dengan kencang.
Dan setelah itu ia mengambil asal es milik
seseorang yang ada di sebelahnya dan
menyiramnya ke perempuan itu. Vania
mengerutkan keningnya... Es... Es...
Mata Vania membulat. Es?!Vania: Gue ingat! Es yang gue ambil buat nyiram mereka itu...Itu es nya Azka!!!
Gilang: Ohhh gue juga ingat! Pantas waktu liat Lo di parkiran gue ngerasa sedikit familiar.
Arkan: Waahhh ternyata kejadian tanpa di sengaja itu berlanjut sampai sekarang.
Farel:Kayaknya kalian emang jodoh.
Vania berdecak.
Vania: Jodoh apaan. Udahlah mending lanjut main aja.
Vania sendiri tidak menyangka kalau pertemuan yang tidak di sengaja itu membuat Azka terus memperhatikannya.
Apa benar yang di katakan Farel? Vania berdecak. Jodoh tai kucing.Beberapa hari kemudian, Azka tengah duduk sambil bersandar pada dinding yang ada di belakangnya. Kedua kakinya ia letakkan di atas meja dengan tangan yang menutupi wajahnya. Ya Azka sedang tertidur di saat jam pelajaran sedang berlangsung, bahkan guru pun tidak bisa menegurnya, bukan karena tidak berani tapi percuma, pria itu tidak akan pernah mendengarkan guru ataupun kepala sekolah.
👱♀️: Permisi.Seluruh mata kemudian menoleh pada pintu kelas saat seorang wanita berdiri di sana dengan wajah kaku.
Guru: Ah apa kamu anak baru itu?
Seisi kelas berbisik. Anak baru? Sekolah
mereka kedatangan anak baru dan kini
berada di kelasnya? Terlebih lagi perempuan itu terlihat sangat amat cantik.
👱♀️: lya Bu.Guru: Ayo masuk. Silahkan perkenalkan diri
kamu di depan semuanya.
Perempuan itu berjalan masuk.
Gilang: Sttt, Azka, ada anak baru, cantik banget.
BisikGilang pada Azka yang masih tertidur di sebelahnya.
Gilamg: Woii!!! Bangun! Ada anak baru cakep!Azka menghela nafas panjang. la sangat benci saat tidurnya di ganggu seperti itu.Azka menurunkan kakinya dan memperbaiki duduknya dengan benar. la kemudian menoleh ke depan, melihat sosok anak baru yang sejak tadi di ributkan Leo.
👱♀️: Halo semuanya, perkenalkan nama saya Grizel, saya berasal dari kota XXX dan mulai hari ini saya akan bergabung dengan kalian disini. Semoga kita bisa berteman baik.
Tubuh Azka seketika membeku.Beberapa jam kemudian, bel istirahat pun
berbunyi dengan sangat nyaring membuat
semua siswa bersorak senang dan
berhamburan pergi ke kantin, tak terkecuali Vania dan yang lainnya.
Vania, Adara dan Qiana baru saja duduk dan menyantap makanannya, tak lama kemudian Devan, Farel, Arkan dan Gilang pun tiba dan duduk bersama mereka.
Adara: Si Azka mana?Tanya Adara yang tak mendapati keberadaan pria itu. Vania yang mendengarnya pun ikut menoleh, benar saja, Azka tidak ada. Kemana pria itu?
Devan: Haaahh situasinya membingungkan.
Ucap Devan dan duduk di depan Adara
Qiana: Kenapa?
Gilang: Cinta pertama Azka tiba2 muncul di
sekolah ini.
Deg.Vania yang sedang menyuapkan nasi goreng ke mulutnya langsung berhenti, ia menoleh.
Vania: Maksud Lo? Cewek yang di sukai Azka sejak SD?
Farel: lya. Cewek yang nyelamatin Azka dan cinta pertama Azka. Cewek yang selama ini dia tunggu, sekarang muncul jadi anak baru di kelas kami. Luar biasa bukan? Dan sekarang mereka sedang bicara berdua.Vania terdiam. Entah kenapa hatinya terasa sedikit pedih. Vania meneguk air minumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Friendship
Romance[SEBELUM BACA FOLLOW DULU GAN] Pernah gak sih persahabatan yang udah lo bangun seketika ancur cuma gara-gara satu orang?Hingga sahabat lo sendiri gak percaya lagi sama lo karena udah di hasut sama satu orang itu? Okei² jadi kali ini gue akan cerita...