"Azka"

0 0 0
                                    

Adara: Pria itu terkenal dengan
temperamennya yang buruk. Dia ga bakal
segan buat ngelakuin apapun sama
orang yang mengganggunya meskipun
anak baru sekalipun.
Adara: Dan juga, kalau Lo berusaha buat
jelek2in Vania disekolah ini percuma. Vania
punya banyak teman, baik itu senior
maupun junior. Lo pikir gue gatau? Di
kantin tadi Lo terus aja ngomongin Vania
ke orang2.

Adara: Jangan berani2 Lo ngebuat nama
Vania jatuh di sekolah ini. Atau gue dan
yang lainnya ga bakal tinggal diam.
Kyra terdiam di tempat. la tau Azka
bukanlah laki2 yang mudah. Tapi jika
Vania bisa menaklukan laki2 itu dan
berteman dengannya kenapa ia tidak? la
akan lebih bisa daripada Vania. Kyra
harus bisa dekat dengan laki2 itu supaya
ia bisa aman di sekolah. Karena Azka
adalah cucu dari pemilik sekolah ini.

Sementara di sisi lain Vania masih
berbaring di atas tempat tidurnya. Air
matanya tak henti2 untuk turun meski ia
sudah berusaha untuk tidak menangis.
Semuanya terlalu tiba2 baginya,
mamanya yang pergi tiba2 dan
kedatangan dua orang wanita yang tidak
ia kenali secara tiba2 juga. Apa ini semua
sudah di rencanakan papanya? Apa
kematian mamanya merupakan bagian
dari rencana laki2 itu? Vania benar2 tak
tau harus berbuat apa. la sangat
menyesal karena tidak mendengarkan
mamanya selama ini.

Tok tok tok...
Papa: Vania, ini papa... Papa mau bicara
sama kamu.
Tangan Vania terkepal. la menutup
wajahnya dengan selimut. Hanya dengan
mendengar suara papanya membuat
emosinya tak stabil. Vania sangat
membenci laki2 itu.
Papa: Vania buka pintunya...
Vania masih diam tak berkutik.

Hingga beberapa saat kemudian sudah
tidak ada suara ketukan lagi. Vania
kembali menangis.
Vania: Maafin Vania ma... Vania udah jahat
sama mama... Maaf...
Tok tok tok...
Vania: Vania ga mau bicara sama papa!!!
Nina: Maaf non Vania, ini saya Nina.

Vania segera menyeka air matanya dan
langsung membuka pintu kamar.
Vania: Ada apa Nina?
Nina: Itu.. di depan baru saja ada tamu
yang mencari nona.
Vania: Eh? Siapa?
Nina: Kalau ga salah namanya Azka.
Katanya dia sahabat yang paling nona
sayang.

Vania terdiam. Ini masih siang dan Azka pergi ke rumahnya? Memangnya sekolah sudah selesai? Senyum Vania kemudian terukir tipis. Azka pasti bolos lagi dari sekolah. la yakin itu.
Vania: Baiklah suruh dia menunggu, aku akan keluar.Nina mengangguk dan berjalan turun.Sedangkan Vania pergi membasuh wajahnya dan mengganti pakaiannya, tak lama kemudian ia pun pergi menemui Azka.

Azka: Pasti belum mandi.
Tebaknya. Vania hanya tersenyum.
Azka: Gue mau beli bunga. Mau ikut?
Vania hanya mengangguk. Tentu saja ia akan pergi, Vania tidak ingin berlama lama ada di rumah, itu hanya membuatnya merasa frustasi. Apalagi ia yakin, Azka pasti sudah tau tentang kepergian mamanya. Vania tau Nina menceritakan semuanya pada Adara dan Qiana. Dan jika mereka tau maka Azka pasti juga tau.

Vania kemudian naik ke motor besar milik
Azka, dan mereka pun pergi dari rumah
menuju toko bunga.
Tak lama kemudian mereka tiba di tempat itu.Azka mengambil bunga yang sudah ia pesan beberapa jam yang lalu kemudian kembali ke motor.
Vania: Kok cepet.
Azka: Azka gitu loh.
Vania: Dih!

Azka terkekeh. Ia kembali melajukan
motornya.
Vania: Kita mau kemana sih?
Azka: Ke suatu tempat.
Vania: Kemana?
Azka: Ke suatu tempat.
Vania: Iya gue tau. Tapi tempatnya dimana.
Azka: Di suatu tempat.
Vania: Bego.

Azka hanya terkekeh melihat ekspresi
kesal milik Vania yang terlihat dari spion
motornya. Setidaknya gadis itu masih
tetap sama. Kadang ada beberapa
orang yang berubah menjadi sangat
berbeda ketika mereka kehilangan
orang yang mereka sayang, salah
satunya Azka.
Vania mengedarkan pandangannya saat
melihat pepohonan rindang yang ada di
kiri dan kanannya. Tak lama kemudian
mereka berhenti di suatu tempat.

Azka pun turun dan tampak bicara pada
seorang laki2 tua yang ada di sana.
Kemudian laki2 itu mengajak Vania
untuk ikut bersamanya.
Vania: Ini jalan kemana?
Azka: Ikut aja.
Tak lama kemudian mereka pun
sampai. Mata Vania membaca sebuah
tulisan yang ada di gerbang berwarna
hitam yang terlihat tepat di depannya.

'PEMAKAMAN KELUARGA O'CONNEL'
Vania hendak bertanya, tapi niatnya ia
urungkan saat Azka berjalan ke salah
satu makan yang tampak indah berada di
tengah2 antara makam yang lain.
Azka: Hai ma, Azka datang...
Mata Vania melebar mendengar itu.
Mama? Maksudnya itu adalah makam
ibunya Azka? Azka sudah tidak punya
ibu?

Malamnya...
Vania dan Azka tengah duduk di sebuah
ayunan di taman yang sudah mulai sepi.
Keduanya terdiam, larut dalam pikiran
masing2.
Vania: Hei.. apa gue boleh nanya?
Azka: Apa?
Vania: Gue ga ada maksud lain. Cuma nanya
aja.
Azka: lya apaan?...

Vania: Kenapa Lo ga punya pacar?
Azka menoleh.
Azka: Kenapa emangnya? Jangan bilang Lo
naksir sama gue!
"Dih siapa juga yang suka sama Lo!
Gue cuma nanya! Ingat! Cuma nanya!"Ucap Vania menekankan setiap kata nya.
Azka terkekeh.
Vania: Lagian siapa juga yang mau sama Lo.

Azka: Ada banyak tau! Ada banyak cewek
cantik yang tergila gila sama gue! Lo nya
aja yang gatau.
Vania:Ya terus kenapa Lo ga punya pacar???
Azka menghela nafas panjang.
Azka:Haaaah... Kenapa ya?
Vania: Sendirinya yang bilang kalau banyak
cewek yang suka sama Lo. Tapi kenapa Lo
ga coba pacaran sama mereka? Kenapa
malah milih gue sebagai teman Lo?

Azka terdiam. la memberhentikan
ayunannya yang sejak tadi bergerak maju
dan mundur, kemudian menatap ke
bawah.
Azka: Waktu SD gue ini korban bullying.
Vania melotot. Detik berikutnya ia tertawa
keras.
Vania: Pembully kayak Lo ngebully orang?!
Lo pikir gue percaya? Hahahaha...

Ucapnya sambil menahan perut yang
terasa sakit akibat tertawa. Azka
mendesis.
Azka: Gue serius kali. Jangan ketawa, gue
sumbat pasir mampus Lo.
Vania langsung menutup mulutnya rapat2.
la kemudian berdehem.
Vania: Kenapa Lo di bully dulu?
Azka: Dulu nyokap gue seorang pelacur.
Vania melotot.

Azka: Dia menggoda semua laki2 yang ada didekatnya kemudian mengajak orang itu
berhubungan dengannya, meskipun bokap gue udah berusaha untuk mengubahnya tapi nyokap gue sulit di kendalikan.
Azka: Hingga suatu hari nyokap gue memilihseorang laki2 untuk menjadi suami keduanya,ia bahkan membuat laki2 itu meninggalkan istri dan anak2nya. Dia benar2 menikah lagi.
Azka: Awalnya semuanya biasa aja, sampai akhirnya gue tau, ternyata laki2 yang menjadi suami kedua nyokap gue itu ayah dari sahabat gue sendiri.

Azka: Dan sejak itu dia nyebar gosip dan berita buruk tentang nyokap gue dan gue. Dan sejak itu juga gue di bully habis2an di sekolah.
Azka: Pernah suatu hari, gue di pukuli oleh
senior2 di dalam gudang, gue rasa hari itu gue bakal mati. Tapi tiba2 seseorang datang nyelamatin gue. Dia datang sambil berteriak bakal membunuh semua orang2 jahat yang berani nyakitin dia. Lucu bukan, seorang anak perempuan berusia tahun datang menyelamatkan seorang laki2 pengecut dengan keberaniannya. Dan dia benar2 bikin gue takjub hari itu.

Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang