"MAMAAAA"

2 1 0
                                    

Jawab kelimanya serentak.
"Bego."jawab Vania
Vania terkekeh dengan candaan kelima laki2 itu. Tak ia sangka, laki2 dingin dan cuek yang awalnya ia temui di parkiran
mempunyai sifat sereceh ini. Apa semua
laki2 begitu?
Devan: Oh iya Van, Lo mau ga jadi teman kita...Bosen gue liat cowok mulu, seenggaknya kalau ada Lo kita punya pemanis lah. Lagian Lo juga cantik.
Vania tersenyum.

"Kalau jadi teman, kita bisa, tapi kalau
gue harus gabung sama Lo pada kayanya ga usah deh."ucap Vania
"Kenapa? Kan bagus kalau Lo gabung
sama kita. Sekalian ajak Qiana."jawab Gilang
Vania terkejut.
"Qiana? Lo pacaran sama Qiana?
Tanya Vania. Qiana adalah salah satu
sahabatnya yang sudah bersamanya sejak 2 tahun yang lalu.

Setau Vania Qiana itu anak yang pendiam dan tak banyak bicara. Tapi mendengar Qiana yang akrab dengan laki2 mungkin ia akan sedikit terkejut.
"Yaa,, bisa di bilang TTM lah."ucap Gilang
"Sejak kapan?! Lo ga pernah cerita sama
kita kalau Lo lagi deket sama cewek."penasaran Farel
"Ya pokoknya terjadi gitu aja."jawab Gilang
Arkan: Vania, Lo mungkin udah kenal sama
Azka. Tapi apa Lo tau nama kita semua?

Oh iya Vania hampir lupa. la tidak
mengetahui nama teman2 Azka lainnya. Azka pun ia tau dari Adara.
Vania: Gue gatau nama kalian. Tapi kenapa
kalian bisa tau nama gue?
"Ya jelas kita harus tau, secara Lo orang
pertama yang berani ngebentak dan nge
skak Dion dan kita2 semua. Punya nyali juga Lo."jawab Farel
"Ngapain gue harus takut sama kalian?
Sama2 manusia juga."jawab Vania dengan santai

Mereka terkekeh.
"Kayanya bakal seru kalau temanan sama
Lo."ucap Devan
Vania mengibaskan rambutnya dengan
bangga membuat keempat laki2 itu semakin tertawa. Sementara Azka, ia hanya diam saja, masih menatap Vania dengan tatapan...Entahlah.
"Oke baiklah. Mari perkenalkan diri
kalian."ucap Arkan
Pria itu kemudian menatap pada Vania

Arkan: Gue Arkan
Devan: Devan
Gilang: Si ganteng Gilang.
Farel: Farel
Vania mengangguk.
Vania: Gue Vania. Vania Keisya Ulani
Gilang: O0ke, mulai sekarang kita temanan ya.

Beberapa hari kemudian...
Vania baru saja tiba di rumahnya setelah
selesai membeli persediaan cemilan untuk
malam nanti. Ya, ia di antar pulang oleh Azka,tapi hanya sampai gang rumahnya saja karena laki2 itu ada urusan. Benar, sejak beberapa hari terakhir ia dan laki2 itu
menjadi sangat akrab. Bahkan sahabatnya
pun berteman baik dengan Azka dan yang
lainnya. dan entah sejak kapan mereka
menjadi 1 geng.
Vania: Pasti karena Qiana sama Gilang pacaran makanya kami bisa jadi satu geng gini.

Gumam Vania. la berjalan masuk. Namun
disaat ia baru menginjak ruang tengah,
sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Dari
mamanya?
Vania: Halo
Sapa Vania datar.
👮‍♀️: Apa betul ini nona Vania? Putri dari
nyonya Adele Bianca?
Vania: Iya saya sendiri. Ada apa?

👮‍♀️: Begini nona, ibu anda saat ini sedang
ada di rumah sakit xx. Beliau kehilangan
nyawanya saat melakukan percobaan bunuh diri. Dan sekarang jenazah masih di urus pihak rumah sakit. Bisakah anda kemari dengan segera? Kami butuh informasi dan identitas lengkap dari korban.Ponsel yang Vania pegang seketika meluncur dari tangannya saat mendengar kabar yang baru saja ia dapatkan itu. Mamanya bunuh diri? Apa mereka bercanda? Vania langsung pergi menuju rumah sakit yang disebutkan polisi tadi.

Dan sesampainya disana Vania langsung di
arahkan menuju kamar jenazah, tempat
mamanya saat ini berada.
Langkah Vania memelan saat melihat para
tetangga kenalannya juga ada disana sambil berbicara dengan beberapa dokter.
Vania: Tante Ani..
Panggil Vania pada salah satu dari mereka.
Vania kemudian langsung berjalan masuk ketika melihat sebuah jenazah baru saja selesai di bersihkan. Seketika air matanya turun deras.

Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang