"KYRA!!!!"

0 0 0
                                    

Vania: Kenapa?
Tanya Vania saat mendapati Gilang dan yang lainnya menatapke arahnya.
Gilang: Lo gapapa?
Vania: Emang gue kenapa?
Devan: Azka ketemu sama perempuan yang di cintainya. Lo benaran gapapa?
Qiana: Iya Van. Kalian kan udah dekat, bahkan Azka kayaknya suka sama Lo. Lo beneran gapapa?
Vania menghela nafas panjang.

Vania: Gue gapapa. Tapi ini hal yang bagus
bukan? Dia akhirnya ketemu sama perempuan itu. Bukankah dia udah nunggu perempuan itu selama 8 tahun?
Adara: Iya juga, tapi-
Vania: Udah, mending kalian lanjut makan aja, keburu masuk nanti.
Potong Vania dan kembali melanjutkan
makannya.
Entah kenapa tiba2 Vania tidak mood untuk makan,selera makannya meng hilang, padahal tadi la sangat amat lapar karena tidak ikut sarapan di rumah.

Azka bertemu dengan perempuan itu? Itu hal yang bagus, tapi kenapa rasanya ia tidak senang? Kenapa Vania berharap Azka tidak akan pernah bertemu perempuan itu?
Kyra: Kakak!
Vania yang hendak minum pun menghentikan kegiatannya saat suara yang sangat familiar itu memanggilnya. Vania menoleh. Barusan Kyra memanggilnya apa?

Kyra: Aku tau sesuatu.
Ucap Kyra pada Vania.
Vania: Apa.
Kyra: Kamu ulangtahunnya bulan April bukan? Aku tau dari papa. Aku ulangtahunnya bulan Desember, jadi aku panggil kamu kakak ya...
Vania mengerutkan keningnya, tidak hanya Vania,Gilang dan yang lainnya ikut mengerutkan kening mereka.
Kyra: Boleh kan kak?
Vania: Nggak.
Kyra: Eh? Kenapa?

Vania: Ga ada alasan buat Lo harus manggil
gue kakak. Pertama, gue bukan kakak Lo,
dan kedua, gue ga pernah nganggap Lo
saudari gue.
Vania merasa moodnya benar2 hancur
sekarang. Setelah berkata itu Vania
berpamitan pada keenam teman2nya untuk kembali ke kelas.
Kyra: KENAPA KAMU SELALU KAYAK GINI
VANIA?!
Tapi teriakan itu membuat langkah Vania
terhenti. Kyra berteriak di tengah2
kantin membuat mereka menjadi sorotan
semua orang.

Kyra: KENAPA KAMU BENCI SAMA AKU? APA
KARENA PAPAMU LEBIH MEMILIHKU DAN
MAMAKU DARIPADA KAMU DAN MAMAMU?!
Kyra: KENAPA KAMU BEGITU JAHAT?!
SELAMA INI AKU SELALU BERUSAHA
UNTUK BERSIKAP BAIK KARENA AKU
SUDAH MENGANGGAPMU SAUDARIKU, TAPI
KENAPA KAMU SELALU BERSIKAP DINGIN?!
KENAPA VANIA?!!
Vania hanya diam saja, bahkan ia tidak
berbalik untuk menatap Kyra. Selama ini
Vania mati2an menyembunyikan masalah
keluarganya agar tidak ada yang mengetahuinya

tapi kini Kyra bicara terang2an di depan
semua orang. Jadi apa yang harus Vania
lakukan sekarang?
Kyra: Sejak awal papamu yang memilih untuk bersama mamaku. Papamu yang pergi ke mamaku dan mengajak mamaku untuk Tinggal bersama. Bahkan papamu tidak peduli sama mamamu yang bunuh diri kan? Karena papamu cuma sayang sama mamaku, bukan mamamu Vania! Sejak awal kalian emang sudah di buang! Dan sekarang kamu menyalahkan aku dan mamaku?! Apa kamu sadar?! Papa tidak mendapatkan kenyamanan dari mamamu dan kamu hingga papa mutusin untuk pergi dari kalian,

Kyra: dan mamamu yang gampang menyerah hingga bunuh diri. Dan kamu! Kamu faktor utama yang membuat mamamu meninggal Vania! Karena kamu selalu bersikap dingin makanya mamamu pergi!! Ini semua salah kamu dan mamamu Vania!!
Adara: KYRA!!!
Seisi kantin menoleh pada Adara yang
berteriak dari ujung ruangan. Adara sudah
tidak tahan lagi atas perkataan Kyra
yang menurutnya sangat berlebihan.
Adara: Jaga mulut Lo kalau ngomong!!!!

Kyra: Kenapa?!! Apa sekarang kalian juga
bakal nyalahin aku?!
Adara: BRENG-
Adara terdiam saat Vania berjalan mendekat pada Kyra.
PLAAKKK.
Seisi kantin terkejut, tak terkecuali Adara dan kelima orang lainnya. Vania menampar
Kyra sangat keras hingga gadis itu
terhuyung ke samping. Kini seisi kantin diam menyaksikan mereka berdua.

Vania: Beraninya Lo nyebut nyokap gue dengan mulut sampah Lo itu.
Kyra memegangi pipinya yang memanas.
Matanya berkaca2.
Vania: Lo benar, sejak awal bokap gue emang tertarik sama nyokap Lo. Tapi apa Lo sadar?Perempuan yang baik tidak akan mau menerima laki2 yang masih mempunyai pasangan. Tapi nyokap Lo ngerespon bokap gue yang udah menikah. Jadi apa bedanya nyokap Lo sama jalang yang haus akan belaian laki2?
Kyra tersentak mendengar itu.

Vania: Jika nyokap Lo emang orang baik.
Seharusnya nyokap Lo menjauh dari bokap
gue gimana pun caranya. Tapi apa? Nyokap
Lo milih untuk merebut bokap gue. Andai
aja nyokap Lo ga nerima bokap gue, maka
ini ga akan terjadi. Dan sekarang Lo
nyalahin gue dan nyokap gue? Lo ga punya
kaca? Apa di desa Lo ga ada yang jual kaca?Atau Lo ga mampu beli?
Vania: Lo udah miskin hati dan harga diri, apa Lo dan nyokap Lo miskin ekonomi juga? Apa karena itu Lo dan nyokap Lo Nerima bokap gue yang kaya?

Sementara di sisi lain, Azka tengah berdiri di rooftop, menunggu seseorang untuk
datang, lebih tepatnya Azka yang
mengajaknya kesana.
Grizel: Azka...
Panggil perempuan itu, Azka yang sedang
berdiri menatap lapangan pun berbalik.
Tubuhnya bergetar melihat wanita yang kini berjalan ke arahnya. Wanita yang selama ini ia cintai, ia rindukan dan ia tunggu. Selama 8 tahun Azka selalu memikirkannya, dan kini perempuan itu berdiri di depannya. Apa Azka sedang bermimpi?

Grizel: Apa kabar?
Azka: Menurutmu, apa aku akan baik2
saja setelah kamu pergi?
Perempuan itu menunduk.
Grizel: Maafkan aku Azka, aku terpaksa
harus meninggalkanmu, kakekku
meninggal dan nenekku tinggal sendiri
di kota XXX, orangtuaku tidak ingin
meninggalkan nenek sendiri. Jadi kami
harus pergi.
Azka: Tanpa pamitan?

Grizel: Waktu itu aku hendak berpamitan
denganmu, tapi aku tidak punya waktu.
Grizel: Beberapa bulan setelah itu aku
pernah kembali, aku mencarimu, tapi
waktu itu kamu tidak ada dirumah,
papa kamu bilang kamu sedang keluar.
Grizel: Dan beberapa hari yang lalu, aku
kembali datang untuk menemuimu,
tapi ternyata kamu sudah punya
banyak teman. Kamu sudah bahagia,
bahkan kamu sudah memiliki kekasih.
Aku ikut bahagia Azka.

Azka: Apa maksudmu? Aku tidak punya
kekasih. Kamu tau kan aku cuma suka sama kamu. 8 tahun aku menunggu, kamu pikir perasaanku sedangkan itu?
Azka: Grizel, aku sangat merindukanmu.
Azka menarik Grizel ke dalam pelukannya,
memeluk perempuan itu erat, sangat erat.
Grizel: Aku juga merindukanmu...
Azka: Jangan pergi lagi, aku mohon.
Grizel: Aku janji.

Bel masuk pun berbunyi, membuat semua
orang yang ada di kantin kembali ke kelas
mereka masing2, kecuali Vania. Gadis itu
berjalan menuju belakang sekolah.
'Kyra: Ini semua karena kamu Vania! Karena
kamu selalu bersikap dingin makanya
mamamu pergi!!'
Kalimat itu kembali terngiang di kepala Vania.Vania tau, ini adalah salahnya, karena dirinya mamanya pergi, karenanya mamanya sering menangis.

Karena sifatnya yang dingin mamanya tidak tahan lagi untuk tetap hidup. Vania tau itu semua. Vania sudah berusaha untuk
mengubahnya, ia berusaha mengubah sifat
dan rumah tangga orangtuanya yang hancur.Tapi semuanya sia2 saat papanya membawa wanita lain ke rumah. Sekarang Vania harus apa?
Vania terdiam saat melihat sosok yang sangat familiar dimatanya tengah berdiri sambil bersandar di dinding. Vania pun mendekat.

Vania: Azka bukan tipe laki2 yang penyendiri.Tapi melihat Lo ada disini berarti ada yang sedang Lo pikirin. Kenapa? Apa yang mengganggu pikiran Lo?
Pria yang tengah memejamkan matanya itu
menoleh saat mendengar suara Vania. Kedua sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyuman yang sangat hangat.
Azka: Vania... Lo ngapain disini?
Vania: Lo sendiri?
Azka terdiam.

Vania berjalan dan berjongkok di sebelah pria itu. Azka pun mengikuti.
Azka: Lo ingat? Perempuan yang gue ceritain malam itu.
Vania: Perempuan yang selama ini Lo tunggu dan yang nyelamatin Lo?
Azka: He em... Hari ini dia-
Vania: Gue tau.
Azka menoleh. la kemudian mengangguk
mengerti, pasti Gilang yang yang lainnya yang memberitahu Vania.

Vania: Terus kenapa Lo sedih? Harusnya Lo
senang kan? Karena orang yang Lo tunggu
selama 8 tahun ini udah kembali.
Azka terdiam sebentar.
Azka: Dia emang kembali, tapi dia udah ga
sama kayak dulu.
Vania: Apa maksud Lo?
Azka: Grizel udah berubah. Dia bukan
perempuan pemberani dan periang kayak
dulu lagi. Dia menjadi lebih pendiam dan
feminim, dia sangat anggun, tapi entah
kenapa gue merasa ada yang hilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang