Dua puluh empat

21.7K 1.6K 26
                                    

Tandai Typo

Sebelum baca, Vote🌟dulu yuk❤️

Fahriz sudah siap dengan kemeja kerjanya ditambah dengan jas hitam yang melekat sempurna ditubuh atletisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fahriz sudah siap dengan kemeja kerjanya ditambah dengan jas hitam yang melekat sempurna ditubuh atletisnya.

Setelah kemarin menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan bersama Ara serta Ayla dan sekarang dengan berat hati Fahriz harus kembali bekerja mengingat hari ini adalah hari Senin. Jika sebelum menikah hari Minggu pun Fahriz selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja bahkan Uminya selalu memperingati untuk beristirahat jika sedang hari libur. Tapi, apalah daya Fahriz tetap lah Fahriz yang tak terbiasa jika tak melakukan apa-apa disetiap harinya, berbeda dengan sekarang. Malah kali ini Fahriz selalu menanti-nanti hari libur itu, hari dimana ia bisa bersantai-santai dengan istri cantiknya.

"Ara, aku berangkat ya." Bisik Fahriz lembut ditelinga Ara yang masih tertidur, kemudian mencium keningnya singkat.

Ara menggeliat terusik dalam tidurnya, ketika merasakan benda kenyal itu menyentuh di keningnya.

"Mas mau kemana?" Ucap Ara seraya menyesuaikan penglihatannya.

"Mau kerja," jawab Fahriz mengigit pipi Ara semakin gemas saat bangun tidur.

"Emang ini jam berapa?" Tanya Ara merubah posisinya menjadi duduk.

"Jam delapan, Sayang." Ucap Fahriz mengusap pipi Ara yang tadi digigitnya.

"Kenapa Mas nggak bangunin, Ara kan jadi nggak menyiapkan baju sama sarapan buat Mas Fahriz." Ucap Ara cemberut.

"Nggak apa-apa, nanti Mas sarapan di kantor aja." Ucap Fahriz mencium bibir Ara yang mengerucut.

"Kamu pules banget tidurnya, sampai aku nggak tega buat banguninnya," lanjutnya sambil merapikan rambut Ara yang acak-acakan.

"Maaf ya Mas," jawab Ara pelan.

"Nggak usah minta maaf cintaku, kalau gitu Mas berangkat ya. Kamu mandi biar gak bau," ucap Fahriz terkekeh kemudian mencium kening Ara dengan cukup lama.

"Iya,"

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Ara kemudian beranjak dari kasur untuk kekamar mandi.

***

Betapa bahagianya wanita itu saat mendapati testpack yang berada ditangannya bergaris dua, jika sebulan yang lalu alat pengetes kehamilan itu ngetife. Namun tidak untuk kali ini, sekarang testpack itu menunjukan bahwa dirinya sedang hamil. Ini adalah bukti kesabaran serta ikhtiar yang diiringi dengan doa kemudian dikabulkan oleh sang pencipta.

My Savior [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang