= = SELAMAT MEMBACA = =
••••
Suara piano yang ditekan asal-asalan menjadi teman Natalia yang tengah fokus menuntaskan pekerjaannya. Sesekali matanya berpaling ke arah piano, mengawasi seseorang yang tampak girang memainkan pianonya walau tidak tahu sama sekali soal notasi. Tetapi, apa yang orang itu lakukan selalu berhasil mengundang senyum Natalia.
Telinganya kemudian mendengar suara bel apartemennya yang dibunyikan. Ia memang meminta Janet untuk datang ke apartemennya malam ini. Ada yang perlu ia bahas dengan asistennya tersebut. Mungkin saja Janet yang barusan menekan bel apartemennya.
Natalia sempat meregangkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum berjalan menuju pintu utama. Entah sudah berapa lama ia duduk di depan laptop. Badannya terasa sedikit pegal.
Namun, saat melihat sosok yang sedang berdiri di hadapannya, itu bukanlah Janet, melainkan Jacob Thompson. Seketika Natalia menyesal tidak mengecek tamunya lewat door viewer terlebih dahulu. Kalau tahu Jacob yang datang, tentu saja ia tidak akan membukakan pintu apartemennya. Pria tua itu sangat berisik dan menyebalkan.
“Ada apa?” tanya Natalia dengan malas sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Jacob Thompson menunjukkan senyum yang begitu lebar, yang sialnya selalu terlihat menjengkelkan di mata Natalia. “Tentu saja aku ingin melihat cucuku.”
Setelah mengutarakan maksud kedatangannya, Jacob langsung menerobos masuk tanpa repot-repot meminta izin Natalia. Pria tua itu sudah biasa menyerobot apartemen Natalia selama bertahun-tahun lamanya. Jadi, Natalia pun sebenarnya sudah biasa dengan hal itu. Hanya saja, ia tetap tidak bisa menampik rasa dongkolnya.
“Cali! Di mana kau, Sayang?”
Natalia mendengkus kesal mendengar teriakan Jacob begitu pria itu berada di dalam. Dengan bahu yang meluruh lemah dan ekspresi yang ditekuk cemberut, Natalia menutup pintu apartemennya lantas segera menyusul Jacob.
“Grandpa!”
Teriakan Jacob dibalas oleh teriakan lainnya, membuat apartemen Natalia seketika menjadi ramai. Lalu, disusul oleh suara tawa anak kecil yang terdengar sangat gembira.
Tak ayal, pemandangan yang terpampang di depan matanya membuat ekspresi Natalia berganti dengan cepat. Kedua matanya tampak berseri-seri dengan bibir yang menampilkan senyum sumringah.
Ya, yang tengah berbincang riang dengan Jacob saat ini adalah anaknya. Gadis kecil itu ia beri nama California, atau biasa dipanggil Cali. Jacob juga sudah mengenal Cali sejak gadis kecil itu lahir ke dunia. Tak mengherankan jika mereka sangat akrab. Apalagi Jacob terlalu sering memanjakan Cali. Membelikan apa pun yang gadis kecil itu inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Slept with the Billionaire
Romance[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Kalau saja bisa, Natalia ingin menghapus ingatannya di masa lalu. Semata-mata agar ia tak lagi terjebak bersama penyesalannya karena pernah menjadi "teman tidur" seorang Dante Thompson. Namun, hal itu jelas tak mungkin...