Bab 24

51.6K 3.7K 137
                                    

Malam ini juga Dante harus bertandang ke mansion Elias. Sudah ada Daniel Espinosa di sana. Kerja sama antara Negan dan anak buah Elias membuahkan hasil. Negan sebelumnya sempat mengecek CCTV di jalanan, melihat beberapa pelaku yang wajahnya sangat mudah untuk dikenali oleh orang-orang Elias.

Seperti dugaannya, ternyata Daniel memang tidak melakukannya seorang diri. Pria itu hanya mengawasi dari rumahnya. Sedang beberapa anggota mafia yang sekelompok dengannya dibayar besar untuk melakukan aksi tersebut.

Mengetahui bahwa kesepakatannya dengan Elias dirusak, Elias jelas langsung mengamuk. Dengan cepat pria itu menyuruh anggotanya untuk melakukan penyerangan. Sayangnya ketua dari kelompok mafia yang menaungi Daniel tidak tahu menahu soal aksi tersebut. Jadi, Daniel memang merencanakannya seorang diri.

Elias pun langsung bertindak untuk melacak keberadaan Daniel lewat informasi dari ketua kelompok mafia tersebut. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan Daniel yang tengah bersenang-senang di rumahnya setelah orang bayarannya berhasil merusak mobil Dante.

"Aku menyimpannya hanya untukmu. Padahal, aku sangat ingin membunuhnya," kata Elias begitu Dante tiba di rumahnya.

"Thanks, El. Tetapi kau tidak perlu sampai membunuhnya."

Seperti pesan yang Natalia utarakan sebelum ia pamit untuk pergi ke rumah Elias, wanita itu tidak ingin Dante menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dan Dante tidak ragu untuk menyetujuinya. Lagi pula ia tidak akan membiarkan Daniel mati semudah itu tanpa mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.

Dante dan Elias menyusuri lahan luas di samping bangunan mewah yang menjadi hunian Elias selama ini. Dante sudah tahu di mana Elias menempatkan Daniel di sini. Ada ruang yang disebut sebagai ruang eksekusi. Letaknya tak jauh dari kandang harimau yang Elias pelihara di mansion-nya.

Ruangan itu tampak seperti sebuah kamar. Tidak ada yang janggal bila hanya dilihat dari luar. Tetapi begitu masuk ke dalam, auranya langsung terasa berbeda. Sebab, Elias sering mengeksekusi mati musuhnya di sana dan langsung membuangnya ke kandang harimau atau buaya miliknya untuk dijadikan santapan peliharaannya sekaligus menghilangkan jejak.

Elias mendampingi Dante untuk menemui Daniel. Di dalam ruangan yang terasa pengap itu, Daniel duduk di atas kursi dengan lilitan tali yang mengikat seluruh tubuhnya. Wajahnya pun tampak babak belur di beberapa bagian.

"Aku tidak ingin lagi berurusan denganmu. Jadi, berhentilah." Itu adalah hal pertama yang terucap dari mulut Dante untuk Daniel yang ada di hadapannya.

Air muka Daniel menunjukkan kobaran emosi yang begitu jelas. Rahangnya pun mengeras. Apalagi ketika ia melihat Daniel masih bisa tertawa meremehkannya. Kalau saja tidak ingat dengan pesan Natalia, Dante pasti akan membiarkan Elias menyiksa pria itu lebih jauh.

"Kau sudah merusak karirku dan mempermalukanku. Aku tidak akan berhenti." Di akhir kalimat, Daniel meludah ke arah Dante dan mengenai celananya.

Dante tampak memejamkan matanya. Kedua tangannya yang berada di dalam saku celana sudah mengepal begitu kuat. Amarahnya kian besar. Saat kelopak matanya kembali terbuka, terlihat jelas bara api yang menyala-nyala di kedua irisnya.

"Apa kau yakin aku tidak perlu melepas black mamba-ku untuk membunuh Bajingan ini?" tanya Elias yang sepertinya juga terpancing emosi dengan tindakan Daniel.

I Slept with the BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang