Extra Part

28.2K 1K 5
                                    

HAI! Extra Part datang di tahun 2022😭😭

Karena kebetulan aku lagi nulis Prequel cerita ini, jadi sekalin aja aku bikinin extra part untuk kalian. Semoga aja masih ada yang nyimpen cerita ini yaa.

Selamat membaca❤

•••

Arizona Thompson.

Sesuai hasil USG sejak pertama kali dilakukan, Natalia dan Dante kembali dianugerahi seorang putri. Di umurnya yang baru menginjak delapan tahun, Cali akhirnya memiliki seorang adik perempuan.

Sama seperti Cali, Arizona juga mewarisi hampir seluruh bentuk wajah Dante. Lagi-lagi Natalia hanya mendapat sedikit bagian di wajah anak keduanya, yaitu bibirnya yang diduplikat oleh Arizona.

Dante luar biasa bahagia saat melihat Arizona terlahir ke dunia. Air matanya sampai menetes. Dan ia benar-benar takjub dengan perjuangan Natalia di ruang operasi, mempertaruhkan nyawanya demi sang buah hati.

Kilas balik kejadian beberapa tahun yang lalu kembali menelusup ke dalam benak Dante. Ia tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya Natalia melahirkan seorang diri, tanpa ada dirinya di sisinya.

Dante rasanya tak bisa memaafkan dirinya di masa lalu. Ia akan menebusnya saat ini, dengan memberi Natalia, juga kedua anaknya kasih sayang dan perhatian yang melimpah.

Dante sangat mencintai Natalia. Mencintai keluarga kecilnya.

“Kau tidak bisa terus-terusan tinggal di sini, Pak Tua ”

Pak Tua. Panggilan itu sudah sangat melekat pada Jacob Thompson. Ucapan Dante barusan langsung mengundang Jacob untuk berpaling padanya.

“Anak kurang ajar!” desis Jacob seraya melempar bantal sofa ke arah Dante. Untuk yang ke sekian kalinya, Jacob mau-mau saja menoleh ketika dipanggil dengan sebutan Pak Tua, seakan-akan memang itulah nama panggilannya.

Grandpa! Jangan melempar Daddy!”

Tadinya Dante ingin melanjutkan meledek Jacob, tetapi Cali tahu-tahu sudah berdiri di depannya, seolah menjadi tamengnya dan memberi pelototan tajamnya pada Jacob. Memperingatkan kakeknya.

Serta-merta Dante tergelak, merasa puas karena Cali juga ikut membelanya. Namun, tawa itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba saja Cali berbalik menghadapnya dan tanpa tedeng aling langsung memukul kuat pahanya.

Daddy juga tidak boleh memanggil Grandpa dengan sebutan seperti itu. Tidak sopan tahu!”

Rupanya Cali tidak benar-benar membela sang ayah, gadis kecil itu hanya ingin berperan sebagai penengah di antara keduanya. Gantian pelototannya dilayangkan pada Dante.

Dante hanya bisa meringis kecil sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sementara Jacob menutup mulutnya, mencoba menahan tawa sekuat mungkin agar tidak mendapat teguran dari Cali lagi.

“Dasar kalian, dari dulu tidak pernah berubah sama sekali,” kekeh Natalia, yang sedari tadi hanya menjadi penonton sembari menyusui Arizona yang berada di pangkuannya.

“Pokoknya Grandpa dan Daddy tidak boleh lagi bertengkar.” Cali memberi ultimatum dengan gaya bersedekap dada bak orang dewasa dan menatap bergantian ke arah Jacob dan Dante dengan mata yang disipitkan.

I Slept with the BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang